5 Rukun Haji, Salah Satunya Menginap di Muzdalifah Sampai Terbit Fajar

Rabu, 15 Mei 2024 - 21:51 WIB
loading...
A A A
Dan dari ‘Aisyah ra, ia berkata, “Shafiyah binti Huyay mengalami haidh setelah merampungkan thawaf Ifadhah.” Lalu ia berkata lagi, “Kemudian hal tersebut aku beritahukan kepada Rasulullah SAW, beliau pun bersabda, “Apakah ia akan menghalangi kita (untuk pergi)?”

“Wahai Rasulullah, ia telah thawaf Ifadhah, ia telah thawaf mengelilingi Kakbah lalu haidh setelah thawaf Ifadhah,” jawabku.



Rasulullah SAW bersabda, “Kalau begitu kita berangkat.””[Muttafaq ‘alaih: Shahiih al-Bukhari (III/567, no. 1733), Shahiih Muslim (II/964, no. 1211), Sunan Abi Dawud (V/486, no. 1987), Sunan an-Nasa-i (I/194), Sunan at-Tirmidzi (II/210, no. 949), Sunan Ibni Majah (II/1021, no. 3072)].

Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi menjelaskan sabda beliau, “Apakah ia akan menghalangi kita (untuk pergi)?” Menunjukkan bahwa thawaf ini harus dikerjakan, thawaf ini dapat menghalangi kepergian orang yang belum melaksanakannya.

5. Sa’i antara Shafa dan Marwah

Berdasarkan sa’inya Rasulullah SAW dan sabda beliau:

اِسْعَوْا، إنَّ اللهَ كَتَبَ عَلَيْكُمُ السَّعْيَ.

“Kerjakanlah sa’i, sesungguhnya Allah telah mewajibkan sa’i atas kalian.”[Shahih: [Irwaa-ul Ghaliil (no. 1072)], Ahmad (XII/76, no. 277), Mustadrak al-Hakim (IV/70)]

(mhy)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3882 seconds (0.1#10.140)