5 Rukun Haji, Salah Satunya Menginap di Muzdalifah Sampai Terbit Fajar
loading...
A
A
A
Dan dari ‘Aisyah ra, ia berkata, “Shafiyah binti Huyay mengalami haidh setelah merampungkan thawaf Ifadhah.” Lalu ia berkata lagi, “Kemudian hal tersebut aku beritahukan kepada Rasulullah SAW, beliau pun bersabda, “Apakah ia akan menghalangi kita (untuk pergi)?”
“Wahai Rasulullah, ia telah thawaf Ifadhah, ia telah thawaf mengelilingi Kakbah lalu haidh setelah thawaf Ifadhah,” jawabku.
Rasulullah SAW bersabda, “Kalau begitu kita berangkat.””[Muttafaq ‘alaih: Shahiih al-Bukhari (III/567, no. 1733), Shahiih Muslim (II/964, no. 1211), Sunan Abi Dawud (V/486, no. 1987), Sunan an-Nasa-i (I/194), Sunan at-Tirmidzi (II/210, no. 949), Sunan Ibni Majah (II/1021, no. 3072)].
Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi menjelaskan sabda beliau, “Apakah ia akan menghalangi kita (untuk pergi)?” Menunjukkan bahwa thawaf ini harus dikerjakan, thawaf ini dapat menghalangi kepergian orang yang belum melaksanakannya.
5. Sa’i antara Shafa dan Marwah
Berdasarkan sa’inya Rasulullah SAW dan sabda beliau:
“Kerjakanlah sa’i, sesungguhnya Allah telah mewajibkan sa’i atas kalian.”[Shahih: [Irwaa-ul Ghaliil (no. 1072)], Ahmad (XII/76, no. 277), Mustadrak al-Hakim (IV/70)]
“Wahai Rasulullah, ia telah thawaf Ifadhah, ia telah thawaf mengelilingi Kakbah lalu haidh setelah thawaf Ifadhah,” jawabku.
Baca Juga
Rasulullah SAW bersabda, “Kalau begitu kita berangkat.””[Muttafaq ‘alaih: Shahiih al-Bukhari (III/567, no. 1733), Shahiih Muslim (II/964, no. 1211), Sunan Abi Dawud (V/486, no. 1987), Sunan an-Nasa-i (I/194), Sunan at-Tirmidzi (II/210, no. 949), Sunan Ibni Majah (II/1021, no. 3072)].
Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi menjelaskan sabda beliau, “Apakah ia akan menghalangi kita (untuk pergi)?” Menunjukkan bahwa thawaf ini harus dikerjakan, thawaf ini dapat menghalangi kepergian orang yang belum melaksanakannya.
5. Sa’i antara Shafa dan Marwah
Berdasarkan sa’inya Rasulullah SAW dan sabda beliau:
اِسْعَوْا، إنَّ اللهَ كَتَبَ عَلَيْكُمُ السَّعْيَ.
“Kerjakanlah sa’i, sesungguhnya Allah telah mewajibkan sa’i atas kalian.”[Shahih: [Irwaa-ul Ghaliil (no. 1072)], Ahmad (XII/76, no. 277), Mustadrak al-Hakim (IV/70)]
(mhy)