Muslimah, Waspadai dan Hati-Hati dengan Sifat-sifat ini!

Sabtu, 22 Agustus 2020 - 15:44 WIB
loading...
Muslimah, Waspadai dan Hati-Hati dengan Sifat-sifat ini!
Islam sangat menjaga kaum perempuan dari segala hal yang dapat menodai kehormatannya, menjatuhkan wibawa dan merendahkan martabatnya. Foto ilustrasi/ist
A A A
Islam sangat menjamin hak-hak perempuan , dan Islam pun menjaga kaum Hawa ini dari segala hal yang dapat menodai kehormatannya, menjatuhkan wibawa dan merendahkan martabatnya. Namun demikian, ada sifat-sifat perempuan yang justru dapat merusak derajat dan kemuliaan perempuan itu sendiri.

Bahkan Imam Al-Ghazali mengingatkan dengan nasehatnya, ada sifat-sifat perempuan yang harus diwaspadai agar tidak dipilih untuk dipersunting menjadi seorang istri bagi laki-laki yang beriman. Dalam kitab "Ihya 'Ulumuddin', Imam Al-Ghazali menyebutkan :

قَالَ بَعْضُ العَرَبِ (لاَ تَنْكِحُوا مِنَ النِّسَاءِ سِتَّةٌ لاَ أَنَّانَةَ وَلاَ مَنَّانَةَ وَلاَ حَنَّانَةَ وَلاَ تَنْكِحُوْا حَدَّاقَةَ وَلاَ بَرَّاقَةَ وَلاَ شَدَّاقَةَ)

"Sebagian orang Arab berkata, janganlah menikahi enam wanita: annaanah, mannaanah, hannanah, haddaqah, barroqoh, dan syaddaqah."

Isyarat yang disampaikan Imam Al-Ghazali ini, tentu menjadi tolok ukur bagi seorang lelaki yang akan menikah agar memperhatikan calon istri yang akan dipinangnya nanti. (Baca juga : Orang Saleh Tak Pantas Takut Pada Penampakan Jin )

Lantas, mengapa enam perempuan seperti itu tidak dianjurkan untuk dipilih? Apa alasannya ? Berikut penjelasan Imam Al-Ghazali :

1. Al-Annaanah

Dia adalah perempuan yang acap kali mengeluh dan mengadu. Dia seperti membalut kepalanya dengan perban setiap waktu. Jika perempuan ini dinikahi sama saja menikahi orang sakit atau orang yang pura-pura sakit, tidak ada kebaikan bagi suami. Sedangkan mengadu sering merusak hubungan baik dengan sesama, kerabat maupun sahabat. Menikahi perempuan tipe ini membuat suami sulit mencapai ketenangan dalam keluarga.

2. Al-Mannaanah

Perempuan tipe ini suka mengungkit-ungkit kebaikan dan jasanya yang telah berlalu seperti sudah melakukan ini dan itu, baik ketika terjadi problematika rumah tangga ataupun tidak. Menikahi wanita tipe ini membuat seorang laki-laki terhambat menjalankan perannya sebagai pemimpin keluarga. Terlebih jika secara ekonomi istri berkarir dan memiliki penghasilan lebih besar daripada suami.

3. Al-Hannanah

Ia adalah perempuan yang suka menceritakan dan membanggakan orang pada masa lalu. Misalnya membangga-banggakan mantan suaminya jika dia janda. Membangga-banggakan ayahnya dan membandingkan dengan suaminya, jika dia perawan. Bahkan mungkin membangga-banggakan saudaranya atau temannya di hadapan suami tanpa menjaga perasaan suami.

4. Al-Haddaqah

Perempuan yang memandang tajam segala sesuatu dengan biji matanya. Ia tertarik sehingga membebani suaminya dalam belanja. (Pendek kata, ia boros dan konsumtif. Jika wanita-wanita tipe sebelumnya menguras emosi suami, wanita tipe ini menguras kantong suami)

5. Al- Barroqoh

Ada dua makna dalam hal ini. Pertama, ia adalah tipe perempuan yang sepanjang hari mengilapkan wajahnya, berhias diri, supaya wajahnya berkilau, bersinar, dan itu dibuat-buat. Kedua, ia adalah tipe perempuan yang sering marah pada makanan, ia tidaklah makan kecuali sendirian, kalau makan pun hanyalah sedikit. Ini adalah kosa kata Yamaniyah. Mereka menyebut istilah ini untuk anak kecil yang marah ketika makan.

6. Asy-Syaddaqah

Secara bahasa artinya: lebar sudut mulutnya (suka nyinyir). Ia adalah tipe wanita yang banyak bicara, dalam hadis disebutkan, “Allah membenci orang tsartsarin (banyak cakap) mutasyaddaqin (banyak bicara).” (Baca juga : Beriringan, Hukum Negara dan Agama )

Selain perempuan tipe di atas, ada juga kriteria perempuan yang tidak dianjurkan untuk dipilih dalam perspektif Islam diluar kriteria khusus yang dimiliki setiap individu, yakni seperti berikut :

1. Asy-Syahbaroh

Asy-Syahbaroh, dalam kamus Bahasa Arab bermaknaperempuan yang sudah berumur tua. Atau ada yang memaknainyaperempuan yang terlalu banyak makan. Kriteria seperti ini hendaknya dijauhi untuk dinikahi sebagaimana anjuran yg dinisbatkan kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam untuk Zaid bin Tsabit (disebutkan oleh Ibnu Al-Atsir dalam An-Nihayah).

2. Al-Lahbaroh

Ibnu Al-Atsir memaknai Al-Lahbaroh adalah dengan wanita pendek yang buruk rupa atau memiliki perangai buruk. Atau dikatakan bermakna wanita berpostur tinggi nan kurus.

3. An-Nahbaroh

An-Nahbaroh, yaitu wanita tua yang suka mengatur atau dimaknai juga wanita yang sering meninggikan suara.

4. Al-Hadbaroh

Al-Hadbaroh, yaitu wanita berpostur pendek yang tidak sedap dipandang.

5. Al-Lafut

Al-Lafut, yaitu wanita yang memiliki anak bukan dari kita (atau dari mantan suaminya) sehingga lebih jauh sayang terhadap anaknya dibandingkan dengan kita.

Lalu bagaimana nasib perempuan yang kebetulan memiliki salah satu dari kriteria di atas? jika berkaitan dengan fisik yang tidak mungkin untuk diubah tetaplah berikhtiar mencari jodoh. Karena tipe dan kriteria setiap orang itu berbeda, bisa jadi cantik bagi sebagian orang belum tentu cantik di mata sebagian lainnya. Bahkan terkadang cinta bisa membutakan tanpa lagi melihat fisik.

Namun, jika berkaitan dengan sikap dan perilaku (akhlak dan norma) hendaklah seorang perempuan memperbaiki diri. Karena tak lain jodoh adalah cerminan dari diri kita sendiri. (Baca juga : Perlu Pendidikan Agar Tak Timbul Mudharat )

Yang terpenting bagi laki-laki yang hendak menikahi perempuan, sebaiknya mempertimbangkan empat kriteria, yakni agama, nasab, kecantikan dan harta. Namun yang paling utama yaitu memilih berdasarkan agama yang baik.
Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam:

“Perempuan dinikahi karena empat faktor. Karena hartanya, nasabnya, kecantikannya dan karena agamanya. Maka menangkanlah wanita yang mempunyai agama, engkau akan beruntung.” (HR Bukhari, Muslim, al-Nasa’i, Abu Dawud dan Ibn Majah).

Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1437 seconds (0.1#10.140)