Pahala Berlipat Membaca Al-Qur'an di Bulan Ramadhan
loading...
A
A
A
BULAN Ramadhan menjadi bulan yang selalu dinantikan oleh umat Islam. Keistimewaan Ramadhan dibandingkan dengan bulan lainnya adalah banyaknya pahala yang dilipatgandakan karena terdapat puasa Ramadhan yang diwajibkan. Ibadah dalam Ramadhan antara lain adalah tadarus Al-Quran.
Cendekiawan muslim, Prof M Quraish Shihab, menjelaskan tadarus bukanlah hanya sekadar membaca Al-Quran melainkan interaksi dua orang untuk membaca dan mempelajari Al-Quran.
"Selama ini kita keliru, lomba-lomba membaca Quran menganggap itu tadarus. Tadarus itu interaksi antara dua orang untuk membaca dan mempelajari Al-Quran," kata Quraish Shihab belum lama ini.
Dalam pemahaman masyarakat selama ini, tadarus biasanya dilakukan selama bulan Ramadhan dengan cara mengaji bersama di masjid dan menamatkan seluruh bacaan Quran selama satu bulan.
Namun, dalam situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini, kata dia, rumah menjadi tempat yang luar biasa untuk melakukan tadarus. "Di rumah itu kesempatan yang luar biasa untuk tadarus, mengajar anak-anak kita, saling diskusi dengan orang-orang di rumah," kata Quraish. "Itu jauh lebih baik dari baca Quran di masjid karena tadarus mengulangi bacaan Quran sampai paham kandungannya," lanjut dia.
Sejumlah ulama juga menyarankan tiap muslim untuk membaca Al-Qur'an selama ramadhan ini. Ada banyak pahala tadarus di bulan suci ini.
Mendapat syafa’at
Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu: Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” (HR. Muslim 804)
Nabi Muhammad saw juga bersabda: “Puasa dan Al-Qur’an keduanya akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat…” (HR. Ahmad dan Al-Hakim).
Mendapat barakah
Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu: Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah oleh kalian dua bunga, yaitu surat Al-Baqarah dan Surat Ali ‘Imran. Karena keduanya akan datang pada hari Kiamat seakan-akan keduanya dua awan besar atau dua kelompok besar dari burung yang akan membela orang-orang yang senantiasa rajin membacanya. Bacalah oleh kalian surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambilnya adalah barakah, meninggalkannya adalah kerugian, dan sihir tidak akan mampu menghadapinya. (HR. Muslim 804)
Dari shahabat An-Nawwas bin Sam’an Al-Kilabi radhiallahu ‘anhu berkata : saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Akan didatangkan Al-Qur`an pada Hari Kiamat kelak dan orang yang rajin membacanya dan senantiasa rajin beramal dengannya, yang paling depan adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran, keduanya akan membela orang-orang yang rajin membacanya.” (HR. Muslim 805)
Mendapat pelajaran
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ إِلَيْكَ مُبَٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوٓا۟ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ
Artinya: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah, supaya mereka mentadabburi (memperhatikan) ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (Q.S. Shad : 29)
Menjadi umat yang baik
Dari sahabat ‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya.” (Al-Bukhari 5027)
Pahala yang berlipat ganda
Dari Ummul Mu`minin ‘Aisyah d berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
(( الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أجْرَانِ )) متفقٌ عَلَيْهِ
“Yang membaca Al-Qur`an dan dia mahir membacanya, dia bersama para malaikat yang mulia. Sedangkan yang membaca Al-Qur`an namun dia tidak tepat dalam membacanya dan mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala.” (Al-Bukhari 4937, Muslim 244)
Jauh dari sifat munafik
Dari shahabat Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perumpaan seorang mukmin yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Al-Atrujah: aromanya wangi dan rasanya enak.
Perumpamaan seorang mukmin yang tidak membaca Al-Qur`an adalah seperti buah tamr (kurma): tidak ada aromanya namun rasanya manis. Perumpamaan seorang munafiq namun ia rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Raihanah: aromanya wangi namun rasanya pahit.
Sedangkan perumpaan seorang munafiq yang tidak rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Hanzhalah : tidak memiliki aroma dan rasanya pun pahit.” (Al-Bukhari 5427, Muslim 797)
Cendekiawan muslim, Prof M Quraish Shihab, menjelaskan tadarus bukanlah hanya sekadar membaca Al-Quran melainkan interaksi dua orang untuk membaca dan mempelajari Al-Quran.
"Selama ini kita keliru, lomba-lomba membaca Quran menganggap itu tadarus. Tadarus itu interaksi antara dua orang untuk membaca dan mempelajari Al-Quran," kata Quraish Shihab belum lama ini.
Dalam pemahaman masyarakat selama ini, tadarus biasanya dilakukan selama bulan Ramadhan dengan cara mengaji bersama di masjid dan menamatkan seluruh bacaan Quran selama satu bulan.
Namun, dalam situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini, kata dia, rumah menjadi tempat yang luar biasa untuk melakukan tadarus. "Di rumah itu kesempatan yang luar biasa untuk tadarus, mengajar anak-anak kita, saling diskusi dengan orang-orang di rumah," kata Quraish. "Itu jauh lebih baik dari baca Quran di masjid karena tadarus mengulangi bacaan Quran sampai paham kandungannya," lanjut dia.
Sejumlah ulama juga menyarankan tiap muslim untuk membaca Al-Qur'an selama ramadhan ini. Ada banyak pahala tadarus di bulan suci ini.
Mendapat syafa’at
Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu: Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” (HR. Muslim 804)
Nabi Muhammad saw juga bersabda: “Puasa dan Al-Qur’an keduanya akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat…” (HR. Ahmad dan Al-Hakim).
Mendapat barakah
Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu: Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah oleh kalian dua bunga, yaitu surat Al-Baqarah dan Surat Ali ‘Imran. Karena keduanya akan datang pada hari Kiamat seakan-akan keduanya dua awan besar atau dua kelompok besar dari burung yang akan membela orang-orang yang senantiasa rajin membacanya. Bacalah oleh kalian surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambilnya adalah barakah, meninggalkannya adalah kerugian, dan sihir tidak akan mampu menghadapinya. (HR. Muslim 804)
Dari shahabat An-Nawwas bin Sam’an Al-Kilabi radhiallahu ‘anhu berkata : saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Akan didatangkan Al-Qur`an pada Hari Kiamat kelak dan orang yang rajin membacanya dan senantiasa rajin beramal dengannya, yang paling depan adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran, keduanya akan membela orang-orang yang rajin membacanya.” (HR. Muslim 805)
Mendapat pelajaran
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ إِلَيْكَ مُبَٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوٓا۟ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ
Artinya: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah, supaya mereka mentadabburi (memperhatikan) ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (Q.S. Shad : 29)
Menjadi umat yang baik
Dari sahabat ‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya.” (Al-Bukhari 5027)
Pahala yang berlipat ganda
Dari Ummul Mu`minin ‘Aisyah d berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
(( الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أجْرَانِ )) متفقٌ عَلَيْهِ
“Yang membaca Al-Qur`an dan dia mahir membacanya, dia bersama para malaikat yang mulia. Sedangkan yang membaca Al-Qur`an namun dia tidak tepat dalam membacanya dan mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala.” (Al-Bukhari 4937, Muslim 244)
Jauh dari sifat munafik
Dari shahabat Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perumpaan seorang mukmin yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Al-Atrujah: aromanya wangi dan rasanya enak.
Perumpamaan seorang mukmin yang tidak membaca Al-Qur`an adalah seperti buah tamr (kurma): tidak ada aromanya namun rasanya manis. Perumpamaan seorang munafiq namun ia rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Raihanah: aromanya wangi namun rasanya pahit.
Sedangkan perumpaan seorang munafiq yang tidak rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Hanzhalah : tidak memiliki aroma dan rasanya pun pahit.” (Al-Bukhari 5427, Muslim 797)