3 Puasa Sunnah di Bulan Maulid, Yuk Amalkan!

Jum'at, 06 September 2024 - 13:29 WIB
loading...
3 Puasa Sunnah di Bulan...
Puasa sunnah di bulan Rabiul Awal dianggap sebagai tanda cinta dan penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW. Foto ilustrasi/ist
A A A
Puasa sunnah di bulan Maulid Nabi atau Bulan Rabiul Awal ini, hendaknya jangan dilewatkan begitu saja karena memiliki banyak pahala. Puasa sunnah di bulan Rabiul Awal dianggap sebagai tanda cinta dan penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW. Lantas puasa sunnah apa saja yang dianjurkan tersebut?

Puasa sunnah di Bulan Maulid juga menjadi salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan mengikuti keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam beribadah dan berakhlak.

Sedikitnya, ada tiga puasa sunnah yang bisa dikerjakan di bulan Maulid Nabi. Berikut daftarnya:

1. Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Dalam satu riwayat, Rasulullah SAW menggambarkan bahwa pada dua hari ini, pintu-pintu surga dibuka dan seluruh dosa diampuni, kecuali dosa syirik dan dosa orang yang berselisih dengan saudaranya. Hal ini disuarakan dalam hadis HR Muslim dari Abu Hurairah:

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ، فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا، إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ


Artinya: Pintu-pintu surga dibuka setiap Senin dan Kamis. Maka Allah mengampuni dosa setiap hamba-Nya yang tidak musyrik, kecuali orang yang bermusuhan dengan saudaranya sesama Muslim (hingga keduanya saling memaafkan).

Tak hanya itu, dalam riwayat lain Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa pada dua hari ini amalan-amalan manusia disetorkan kepada sang pencipta. Nabi Muhammad SAW bersabda:

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ


Artinya: Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa. (HR at-Tirmidzi dari Abu Hurairah.

2. Puasa Sunnah Mutlak

Dikutip dari lama Konsultasi Syariah, puasa mutlak adalah puasa yang tidak terikat dengan sebab maupun waktu. Dalilnya:

"Dari 'Aisyah Ummul Mu'minin berkata: Suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendatangiku seraya berkata: 'Apakah kalian mempunyai sesuatu (yaitu makanan)?' Maka kami menjawab: 'Tidak, beliau berkata: 'Kalau begitu aku berpuasa'. Kemudian beliau mendatangi kami pada hari lain, maka kami berkata: 'Wahai Rasulullah, kita telah diberi hadiah hais (nama sebuah makanan).' Beliau berkata: 'Perlihatkan kepadaku!' Sungguh aku sebenarnya pagi ini puasa. Kemudian beliau memakannya (membatalkan puasa beliau)." (HR, Muslim)

Niat Puasa Mutlak

نويت الصوم سنة لله تعالى


Latin: Nawaitu shauma sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: Saya berniat puasa sunah karena Allah ta'ala.

3. Puasa Sunnah Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh adalah salah satu puasa sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW. Puasa ini dilaksanakan tiga hari setiap bulan dalam kalender Hijriah, yaitu 13,14, dan 15.

Karena puasa ini bertepatan dengan fase bulan purnama yang terang, maka disebut puasa hari-hari putih. Melakukan puasa sunah Ayyamul Bidh memiliki banyak keuntungan.

Salah satunya, menghapus dosa dan meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT dari sudut pandang spiritual. Puasa ini juga dapat membantu menjaga tubuh bebas dari racun, menurunkan berat badan, dan mencegah penyakit.



Wallahu A'lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1756 seconds (0.1#10.140)