Para Nabi dan Rasul Mengajak Beristighfar, Begini Kata Al-Qur'an
loading...
A
A
A
ISTIGHFAR adalah: meminta ampunan . Atau menghapus dosa dan menghilangkan bekasnya, serta menjaga dari keburukannya.
Ibnu Qayyim dalam "Madarij Salikin" mengatakan hakikat maghfirah adalah: menjaga keburukan dosa. Di antaranya adalah mighfar: yaitu alat yang menjaga kepala dari kecelakaan.
Ampunan itu hanya diminta kepada Allah SWT saja, karena di antara nama-Nya adalah al Ghafuur, al Ghaffaar, serta Ghaafir adz Dzanb.
Dan di antara sifat-sifat Allah SWT adalah: "Allah mengampuni dosa-dosa semuanya." [ QS az-Zumar : 53]
Al Quran menyampaikan kepada kita bahwa Rasul-rasul Allah yang diutus kepada bangsa-bangsa diperintahkan untuk beristighfar. Secara sendiri atau bersamaan. Seperti disebutkan al Quran tentang Nuh dan dakwahnya kepada kaumnya:
"Maka aku katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun- , niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." [ QS Nuh : 10-12]
Dan seperti Allah SWT menyebutkan tentang Huud dan dakwahnya kepada kaum Aad, yaitu ia berkata:
"Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu." [ QS Huud : 52]
Juga Nabi Shaleh yang mengajak kaum Tsamud:
"Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (do'a hamba-Nya)." [ QS. Huud : 61]
Demikian juga Syu'aib kepada kaum Ahli Madyan:
"Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Penyasih." [ QS. Huud : 90]
Dan Allah SWT berfirman kepada Rasul-Nya yang penutup; Nabi Muhammad SAW :
"Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya." [ QS Fush-shilat : 6]
Ibnu Qayyim dalam "Madarij Salikin" mengatakan hakikat maghfirah adalah: menjaga keburukan dosa. Di antaranya adalah mighfar: yaitu alat yang menjaga kepala dari kecelakaan.
Ampunan itu hanya diminta kepada Allah SWT saja, karena di antara nama-Nya adalah al Ghafuur, al Ghaffaar, serta Ghaafir adz Dzanb.
Dan di antara sifat-sifat Allah SWT adalah: "Allah mengampuni dosa-dosa semuanya." [ QS az-Zumar : 53]
Al Quran menyampaikan kepada kita bahwa Rasul-rasul Allah yang diutus kepada bangsa-bangsa diperintahkan untuk beristighfar. Secara sendiri atau bersamaan. Seperti disebutkan al Quran tentang Nuh dan dakwahnya kepada kaumnya:
"Maka aku katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun- , niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." [ QS Nuh : 10-12]
Dan seperti Allah SWT menyebutkan tentang Huud dan dakwahnya kepada kaum Aad, yaitu ia berkata:
"Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu." [ QS Huud : 52]
Juga Nabi Shaleh yang mengajak kaum Tsamud:
"Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (do'a hamba-Nya)." [ QS. Huud : 61]
Demikian juga Syu'aib kepada kaum Ahli Madyan:
"Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Penyasih." [ QS. Huud : 90]
Dan Allah SWT berfirman kepada Rasul-Nya yang penutup; Nabi Muhammad SAW :
"Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya." [ QS Fush-shilat : 6]
(mhy)