Utsman bin Affan Berjuluk Dzun-Nurain: Istrinya Tak Hanya Ruqqayah dan Ummu Khultsum
loading...
A
A
A
Utsman bin Affan merasa sangat sedih dengan kematian istrinya, Ruqayyah binti Rasulullah. Mengetahui hubungan baik Utsman dengan keluarganya, Nabi Muhammad SAW selanjutnya mengawinkan Utsman dengan Ummu Kultsum, adik Ruqayyah.
Putri Rasulullah SAW ini sempat menikah dengan Utaibah bin Abu Lahab bin Abdul Muthalib . Pernikahan itu terjadi sebelum kenabian. Saat Rasulullah SAW diutus dan Allah menurunkan firman-Nya,
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.” [ QS Al-Lahab : 1]
Abu Lahab berkata kepada putranya, “Engkau haram bertemu denganku kalau tidak kau ceraikan putrinya Muhammad.” Utaibah pun menceraikan Ummu Kultsum sebelum mencampurinya.
Ummu Kultsum usianya lebih muda dibanding Ruqayyah dan lebih tua dari Fatimah .
Utsman menikahi Ummu Kultsum yang masih gadis, kendati statusnya janda. Pernikahan itu terjadi di bulan Rabiul Awal tahun 3 H di Madinah .
Diriwayatkan dari Said bin al-Musayyib, setelah Ruqayyah wafat, Rasulullah melihat Utsman dalam keadaan sedih. Beliau berkata, “Kulihat engkau bersedih, ada apa”? Utsman menjawab, “Apakah ada orang yang mengalami seperti yang kualami. Istriku, putri Rasulullah, wafat. Rasanya punggungku terpotong. Terputuslah hubungan kekerabatan antara aku dan Anda.”
Di saat itu, Nabi berkata padanya, “Utsman, ini Jibril ‘alaihissalam menyampaikan perintah Allah kepadaku agar menikahkanmu dengan saudarinya. Yaitu Ummu Kultsum. Maharnya sama seperti saudarinya. Dan berinteraksilah sama seperti saudarinya.” Nabi pun menikahkannya dengan putrinya.
Saat menikahkan putrinya, Ummu Kultsum, dengan Utsman. Rasulullah berkata pada Ummu Kultsum, “Sungguh suamimu adalah orang yang paling mirip dengan kakekmu, Ibrahim. Dan ayahmu, Muhammad.”
Ummu Ayyasy berkata, “Sesungguhnya Rasulullah bersabda, ‘Tidaklah aku nikahkan Utsman dengan Ummu Kultsum kecuali berdasarkan wahyu dari langit.”
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah SAW berkata pada Utsman, “Hai Utsman, ini Jibril. Ia mengabarkan padaku bahwa Allah menikahkanmu dengan Ummu Kultsum dengan mahar yang sama dengan Ruqayyah. Dan engkau berbuat baik padanya sama dengan pergaulanmu dengan Ruqayyah.”
Dari Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhuma, dari Ummu Kultsum, ia berkata, “Wahai Rasulullah, lebih utama mana antara suamiku dengan suami Fatimah”? Nabi terdiam. Kemudian berkata, “Suamimu termasuk di antara orang-orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya dan dicintai Allah dan Rasul-Nya.”
Ummu Kultsum lalu berpaling. Nabi berkata padanya, “Apa yang aku katakan tadi”? Ummu Kultsum mengulangi, “Suamiku termasuk di antara orang-orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya dan dicintai Allah dan Rasul-Nya.” Rasululah bersabda, “Iya. Aku tambahkan, engkau akan masuk surga dan engkau melihat kedudukannya. Tidak seorang pun dari sahabatku yang kedudukannya lebih tinggi darinya.”
Istri-Istri Utsman
Ummu Kultsum wafat pada bulan Sya’ban tahun 9 H. Wafatnya Ummu Kultsum membuat Utsman bersedih. Rasulullah SAW menghiburnya dengan mengatakan, antaranya: "Andai kata ada putri kami yang ketiga, niscaya kami kawinkan kepada Anda."
Karena pernikahan Utsman dengan Ruqayyah dan kemudian dengan Ummu Kultsum itulah, maka kaum Muslimin kemudian memberinya gelar kepada Utsman bin Affan dengan Zun-Nurain. Makna harfiah: orang yang memiliki dua cahaya.
Adakah Utsman beristri lain selain Ruqayyah dan kemudian selain Ummu Kultsum? Ataukah ia tak beristrikan yang lain di luar mereka?
Putri Rasulullah SAW ini sempat menikah dengan Utaibah bin Abu Lahab bin Abdul Muthalib . Pernikahan itu terjadi sebelum kenabian. Saat Rasulullah SAW diutus dan Allah menurunkan firman-Nya,
تَبَّتْ يَدَآ أَبِى لَهَبٍ وَتَبَّ
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.” [ QS Al-Lahab : 1]
Abu Lahab berkata kepada putranya, “Engkau haram bertemu denganku kalau tidak kau ceraikan putrinya Muhammad.” Utaibah pun menceraikan Ummu Kultsum sebelum mencampurinya.
Ummu Kultsum usianya lebih muda dibanding Ruqayyah dan lebih tua dari Fatimah .
Utsman menikahi Ummu Kultsum yang masih gadis, kendati statusnya janda. Pernikahan itu terjadi di bulan Rabiul Awal tahun 3 H di Madinah .
Diriwayatkan dari Said bin al-Musayyib, setelah Ruqayyah wafat, Rasulullah melihat Utsman dalam keadaan sedih. Beliau berkata, “Kulihat engkau bersedih, ada apa”? Utsman menjawab, “Apakah ada orang yang mengalami seperti yang kualami. Istriku, putri Rasulullah, wafat. Rasanya punggungku terpotong. Terputuslah hubungan kekerabatan antara aku dan Anda.”
Di saat itu, Nabi berkata padanya, “Utsman, ini Jibril ‘alaihissalam menyampaikan perintah Allah kepadaku agar menikahkanmu dengan saudarinya. Yaitu Ummu Kultsum. Maharnya sama seperti saudarinya. Dan berinteraksilah sama seperti saudarinya.” Nabi pun menikahkannya dengan putrinya.
Saat menikahkan putrinya, Ummu Kultsum, dengan Utsman. Rasulullah berkata pada Ummu Kultsum, “Sungguh suamimu adalah orang yang paling mirip dengan kakekmu, Ibrahim. Dan ayahmu, Muhammad.”
Ummu Ayyasy berkata, “Sesungguhnya Rasulullah bersabda, ‘Tidaklah aku nikahkan Utsman dengan Ummu Kultsum kecuali berdasarkan wahyu dari langit.”
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah SAW berkata pada Utsman, “Hai Utsman, ini Jibril. Ia mengabarkan padaku bahwa Allah menikahkanmu dengan Ummu Kultsum dengan mahar yang sama dengan Ruqayyah. Dan engkau berbuat baik padanya sama dengan pergaulanmu dengan Ruqayyah.”
Dari Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhuma, dari Ummu Kultsum, ia berkata, “Wahai Rasulullah, lebih utama mana antara suamiku dengan suami Fatimah”? Nabi terdiam. Kemudian berkata, “Suamimu termasuk di antara orang-orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya dan dicintai Allah dan Rasul-Nya.”
Ummu Kultsum lalu berpaling. Nabi berkata padanya, “Apa yang aku katakan tadi”? Ummu Kultsum mengulangi, “Suamiku termasuk di antara orang-orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya dan dicintai Allah dan Rasul-Nya.” Rasululah bersabda, “Iya. Aku tambahkan, engkau akan masuk surga dan engkau melihat kedudukannya. Tidak seorang pun dari sahabatku yang kedudukannya lebih tinggi darinya.”
Istri-Istri Utsman
Ummu Kultsum wafat pada bulan Sya’ban tahun 9 H. Wafatnya Ummu Kultsum membuat Utsman bersedih. Rasulullah SAW menghiburnya dengan mengatakan, antaranya: "Andai kata ada putri kami yang ketiga, niscaya kami kawinkan kepada Anda."
Karena pernikahan Utsman dengan Ruqayyah dan kemudian dengan Ummu Kultsum itulah, maka kaum Muslimin kemudian memberinya gelar kepada Utsman bin Affan dengan Zun-Nurain. Makna harfiah: orang yang memiliki dua cahaya.
Adakah Utsman beristri lain selain Ruqayyah dan kemudian selain Ummu Kultsum? Ataukah ia tak beristrikan yang lain di luar mereka?