5 Hal Penting tentang Ancaman Netanyahu ke Lebanon, Ancam Lebanon seperti Kehancuran Gaza
loading...
A
A
A
Pada tanggal 8 Oktober 2024 Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi ancaman terhadap Lebanon. Ancaman ini diberikan oleh Netanyahu demi mengintimidasi sekutu dan proxy milik Lebanon seperti Hizbullah dan Hamas.
Netanyahu mengancam bahwa Israel telah membunuh pemimpin Hizbullah dan jika masih terjadi retaliasi, maka Lebanon akan mendapatkan kehancuran separah yang dialami Gaza.
Dalam hal ini, Apakah ancaman yang diberikan dari Perdana Menteri Israel hanya omong kosong dan berperan sebagai intimidasi saja atau sebaliknya ? Serta apa reaksi dari Lebanon serta kelompok Hizbullah di dalamnya?
Lebanon dan Palestina sendiri mendapatkan ancaman dari Perdana Menteri Israel dengan terus menerusnya serangan udara rudal yang diluncurkan oleh Israel yang menargetkan kota besar di wilayah masing masing seperti Beirut di Lebanon dan Jalur Gaza di Palestina.
Iran juga terkena ancaman Israel akan tetapi Netanyahu tidak berani menggunakan rudal untuk memberi pesan terhadap Iran. Melainkan menggunakan pidatonya yang menjelaskan untuk memberi peringatan terhadap fasilitas nuklir Iran terhadap aksi militer Israel.
Dengan hal ini, Israel memperingatkan seluruh warga lebanon untuk menghindari pantai mediterania bagian selatan Lebanon diakibatkan Israel ingin melakukan operasi maritim di perairan Lebanon untuk menanggulangi Hizbullah
Lanjut dari pernyataan Netanyahu, “Saya katakan kepada kalian, rakyat Lebanon: Bebaskan negara kalian dari Hizbullah sehingga perang ini dapat berakhir.”
Diucap oleh Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika, Matthew Miller,"Kita tidak bisa dan tidak boleh melihat situasi di Lebanon berubah menjadi seperti situasi di Gaza. Tentu saja, itu tidak dapat diterima,"
“Terserah kepada rakyat Lebanon, bukan orang lain, untuk memutuskan siapa pemerintah mereka,” lanjut ucapnya.
“Tidak ada satu negara pun di kawasan ini yang boleh mendikte rakyat Lebanon tentang siapa pemimpin mereka, tidak Israel, tidak Amerika Serikat, tidak negara mana pun di kawasan ini.”
Pada tanggal 8 Oktober 2024 kemarin, Wakil Pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, menjelaskan bahwa Hizbullah akan membuat mustahil bagi prajurit Israel untuk kembali ke bagian utara.
Dalam grup telegram, militer Israel menjelaskan bahwa Divisi 146 milik mereka telah “kegiatan operasional yang terbatas, terlokalisasi, dan tertarget.” yang diklaim sebagai target Hizbullah dengan infrastruktur mereka.
Akan tetapi, wakil pemimpin Hizbullah mengatakan struktur kepemimpinan kelompok tersebut sudah tertata dengan baik dan kemampuan militernya “baik-baik saja”. walaupun kelompok tersebut terkena serangan Israel yang “menyakitkan”.MG/ Raffirabbani Panatamahdi Adizaputra
Netanyahu mengancam bahwa Israel telah membunuh pemimpin Hizbullah dan jika masih terjadi retaliasi, maka Lebanon akan mendapatkan kehancuran separah yang dialami Gaza.
Dalam hal ini, Apakah ancaman yang diberikan dari Perdana Menteri Israel hanya omong kosong dan berperan sebagai intimidasi saja atau sebaliknya ? Serta apa reaksi dari Lebanon serta kelompok Hizbullah di dalamnya?
5 Hal Ancaman Netanyahu ke Lebanon
1. Bukan Ancaman Pertama Israel ke Negara dan Wilayah di Timur Tengah
Ancaman yang diberikan oleh Netanyahu kali ini bukanlah Ancaman pertama yang diberikan oleh Israel kepada negara di timur tengah. Wilayah di Timur Tengah seperti Gaza, Palestina sering mendapatkan ancaman dari Netanyahu sejak 2014.Lebanon dan Palestina sendiri mendapatkan ancaman dari Perdana Menteri Israel dengan terus menerusnya serangan udara rudal yang diluncurkan oleh Israel yang menargetkan kota besar di wilayah masing masing seperti Beirut di Lebanon dan Jalur Gaza di Palestina.
Iran juga terkena ancaman Israel akan tetapi Netanyahu tidak berani menggunakan rudal untuk memberi pesan terhadap Iran. Melainkan menggunakan pidatonya yang menjelaskan untuk memberi peringatan terhadap fasilitas nuklir Iran terhadap aksi militer Israel.
2. Pemberitahuan Evakuasi oleh Israel
Ancaman Netanyahu terhadap Lebanon dilakukan dengan menyerang bagian pantai di Lebanon. Walaupun bagian pantai tidak luput dari dampaknya, Evakuasi yang dinyatakan oleh Israel menjelaskan bahwa mereka akan memperluas serangannya ke utara.Dengan hal ini, Israel memperingatkan seluruh warga lebanon untuk menghindari pantai mediterania bagian selatan Lebanon diakibatkan Israel ingin melakukan operasi maritim di perairan Lebanon untuk menanggulangi Hizbullah
3.Pernyataan Ancaman Netanyahu ke Lebanon
Adapun pernyataan Netanyahu mengenai ancamannya untuk Lebanon. “Anda memiliki kesempatan untuk menyelamatkan Lebanon sebelum jatuh ke jurang perang panjang yang akan menyebabkan kehancuran dan penderitaan seperti yang kita lihat di Gaza,” Ucap Netanyahu dalam videonya yang diarahkan untuk warga Lebanon.Lanjut dari pernyataan Netanyahu, “Saya katakan kepada kalian, rakyat Lebanon: Bebaskan negara kalian dari Hizbullah sehingga perang ini dapat berakhir.”
4. Amerika Mengingatkan Lebanon untuk Tidak Berakhir Seperti Gaza
Dengan ancaman Netanyahu terhadap rakyat Lebanon yang berlangsung. Amerika Serikat khawatir dengan eskalasi konflik tersebut mengingatkan kepada Lebanon untuk tidak mengikuti seperti kehancuran Gaza.Diucap oleh Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika, Matthew Miller,"Kita tidak bisa dan tidak boleh melihat situasi di Lebanon berubah menjadi seperti situasi di Gaza. Tentu saja, itu tidak dapat diterima,"
“Terserah kepada rakyat Lebanon, bukan orang lain, untuk memutuskan siapa pemerintah mereka,” lanjut ucapnya.
“Tidak ada satu negara pun di kawasan ini yang boleh mendikte rakyat Lebanon tentang siapa pemimpin mereka, tidak Israel, tidak Amerika Serikat, tidak negara mana pun di kawasan ini.”
5. Reaksi Hizbullah dan Hamas
Reaksi dari kelompok Hizbullah maupun Hamas tidak merasa terintimidasi sama sekali. Kedua kelompok sudah berjanji bahwa mereka tidak akan memundurkan diri dari perlawanan mereka kepada Israel.Pada tanggal 8 Oktober 2024 kemarin, Wakil Pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, menjelaskan bahwa Hizbullah akan membuat mustahil bagi prajurit Israel untuk kembali ke bagian utara.
Dalam grup telegram, militer Israel menjelaskan bahwa Divisi 146 milik mereka telah “kegiatan operasional yang terbatas, terlokalisasi, dan tertarget.” yang diklaim sebagai target Hizbullah dengan infrastruktur mereka.
Akan tetapi, wakil pemimpin Hizbullah mengatakan struktur kepemimpinan kelompok tersebut sudah tertata dengan baik dan kemampuan militernya “baik-baik saja”. walaupun kelompok tersebut terkena serangan Israel yang “menyakitkan”.MG/ Raffirabbani Panatamahdi Adizaputra
(wid)