Awas..! Agenda Ekspansionis Netanyahu Mewujudkan Israel Raya

Selasa, 15 Oktober 2024 - 05:16 WIB
loading...
Awas..! Agenda Ekspansionis...
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) menyambut Presiden AS Joe Biden di bandara Ben Gurion Tel Aviv pada 18 Oktober 2023. Foto/Ilustrasi: AL Jazeera
A A A
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tengah melakukan agenda ekspansionis, yang berakar pada visi Zionis tentang Israel Raya, di luar Sungai Yordan.

Israel Raya adalah konsep ekspansionis dan irredentis serta rencana untuk memperluas entitas Zionis ke wilayah Asia Barat dan Afrika Utara.

Ide ini setua ideologi Zionis dan telah dicemooh oleh pendirinya Theodor Herzl pada abad ke-19, dan pendukung ide serupa mencakup banyak politisi Israel hingga hari ini.

Dalam pengertian teritorial yang paling sempit, ia mencakup entitas Zionis saat ini dengan wilayah Palestina dan Suriah yang diduduki, khususnya Tepi Barat yang diduduki, Gaza , dan Dataran Tinggi Golan, dan dalam arti yang paling luas, wilayah dari Sungai Nil hingga Sungai Efrat , atau wilayah Mesir, Yordania, Lebanon, Turki, Suriah, Irak, Kuwait, dan Arab Saudi .



Para pendiri Zionisme memberi ruang bagi perluasan militer jangka panjang lebih lanjut dari rezim apartheid, aneksasi lebih banyak wilayah asing, dan lobi untuk pengakuan.

"Contoh empiris dari kebijakan ini adalah permukiman ilegal di Tepi Barat, Quds Timur (Yerusalem), dan Dataran Tinggi Golan," tulis Alireza Akbari, jurnalis yang berbasis di Teheran, yang dukansir Press TV, Ahad 13 Oktober 2024.

Sampai ke Damaskus

Sementara itu, pekan lalu, politisi Israel, Bezalel Yoel Smotrich, mengungkap rencana Israel untuk memperluas wilayah pendudukan sampai ke Damaskus. Pernyataanya itu disampaikan dalam sebuah film dokumenter yang baru-baru ini dirilis berjudul "In Israel: Ministers of Chaos". Smotrich merupakan anggota Knesset untuk aliansi The Jewish Home–Tkuma. Ia dikenal karena demagogi rasis dan fasisnya.

Ia mengklaim bahwa agenda ekspansionis, yang berakar pada visi Zionis tentang Israel Raya, di luar Sungai Yordan itu, akan terungkap sedikit demi sedikit.

"Tentu saja, tetapi perlahan," kata ajudan dan orang kepercayaan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu itu ketika ditanya tentang perluasan "perbatasan" rezim tersebut dari Laut Mediterania ke Sungai Yordan.



"Orang bijak kita dulu mengatakan bahwa masa depan Yerusalem akan meluas sampai ke Damaskus."

Pernyataannya ini mengundang reaksi keras di di tengah perang genosida Israel di Gaza dan Lebanon.

Sementara agresi Israel terhadap Lebanon telah menewaskan lebih dari 2.000 orang dan membuat sedikitnya satu juta orang mengungsi. Serangan gencar di Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 42.000 orang dan membuat lebih dari 1,5 juta warga Palestina mengungsi.

Berkaca pada Oktober 2023, ketika pejabat Israel bersumpah untuk mengejar "tujuan militer" di Gaza melawan Hamas, serupa serangan udara di Lebanon selatan, menjadi jelas bahwa Israel sedang melaksanakan apa yang disebut strategi Israel Raya.

Orang lalu menghubungan bahwa klaim Smotrich mencerminkan apa yang telah diterapkan rezim di lapangan.

Meskipun politisi terkemuka Israel bersikap hati-hati tentang rencana perluasan maksimalis karena ketidakpopuleran dan ketidaklayakan gagasan tersebut, kaum Zionis seperti Smotrich terkadang membicarakannya.



Menuai Kecaman Global

Pola pikir ekspansionis Israel, yang baru-baru ini terungkap melalui komentar Smotrich, telah menuai kecaman global, dengan netizen mengecam gagasan ekspansionisme Israel.

Akademisi dan produser TV Inggris David Miller menggunakan X, yang sebelumnya bernama Twitter, untuk membagikan peta yang disebut "Israel Raya," yang menunjukkan sifat ambisi teritorial Israel yang sudah berlangsung lama.

"Kejutan! 'Orang Arab' selama ini benar tentang 'Israel Raya'. Itu selalu menjadi rencananya," tulis Miller.

Kenneth Nichols O'Keefe, seorang aktivis Amerika-Irlandia-Palestina dan mantan marinir AS serta veteran Perang Teluk, menyuarakan peringatan serupa. "Benar. Saya sudah memperingatkan tentang hal ini lebih dari dua dekade lalu, dan kebanyakan orang tidak dapat memahaminya," kata O'Keefe, menggarisbawahi sifat kekhawatirannya yang sudah berlangsung lama.

Seorang pengguna bernama Deric Cadora meremehkan kemungkinan ideologi ekspansionis, dan menggambarkannya sebagai "mimpi yang tak mungkin terwujud." Ia berkomentar, "Itu hanya mimpi yang tak mungkin terwujud, tetapi bagus untuk mengetahui niat mereka."



Nicol-André Berdellé, seorang insinyur yang berkedudukan di Jerman, merujuk pada deklarasi terbuka oleh pejabat Israel mengenai pembentukan "negara Yahudi" yang melampaui batas wilayahnya saat ini.

Ia juga memperingatkan tentang konsekuensi berat ideologi semacam itu terhadap wilayah tersebut.

“Israel tidak merahasiakan rencana mereka untuk mendirikan negara Yahudi termasuk Yordania, Arab Saudi, Mesir, Irak, Suriah, dan Lebanon. FM Bezalel Smotrich baru saja mengatakannya lagi. Kita sedang menghadapi perang di Timur Tengah yang akan menewaskan jutaan orang. Senjata AS harus dihentikan,” ia memperingatkan.

(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1894 seconds (0.1#10.140)