Kisah Kegagalan Romawi Menguasai Mesir Kembali di Era Khalifah Utsman bin Affan
loading...
A
A
A
Amr merasa menyesal sekali tatkala tampak di hadapannya ibu kota yang sudah memperkuat diri begitu kukuh. Dia pikir bahwa dia telah melakukan kesalahan dengan membiarkan tembok-tembok itu tetap tegak tatkala pertama kali ia membebaskan kota itu.
Ia bersumpah, kalau Allah memberikan kemenangan kepadanya tembok-tembok itu akan dihancurkannya. Kala itu ia dan pasukannya bermarkas di sebelah timur kota untuk mengepungnya dari suatu tempat, antara laut dengan terusan Su'ban, sehingga tak ada lagi orang yang akan dapat keluar dari sana.
Komandan Romawi Terbunuh
Pasukan muslim memasuki kota itu dengan paksa. Mereka masuk dengan membunuh dan membakar, dan bahwa sebagian pasukan Romawi yang di kota melarikan diri ke laut, bahwa sebagian mereka terbunuh di kota, dan komandannya, Manuel yang kebirian itu termasuk di antara yang terbunuh.
Dengan terus membunuh dan mengambil rampasan perang pasukan Arab masuk ke tengah-tengah kota dan sudah tak ada lagi tentara yang akan dilawan. Ketika itulah Amr memerintahkan agar mereka yang masih ada mengangkat tangan. Setelah itu di tempat terselamatkannya pertumpahan darah itu dibangun sebuah mesjid, yakni Masjid ar-Rahmah.
Pasukan Romawi itu tunggang-langgang ke kapal-kapal mereka, dan terus lari menyelamatkan diri melalui laut. Setelah itu keadaan di kota Iskandariah aman kembali. Penduduk Mesir pun kembali dari tempat mereka melarikan diri ketika pasukan Romawi memasuki kota itu.
Sejarawan Butler mengatakan bahwa Uskup Kopti, Benyamin termasuk yang juga melarikan diri tapi kemudian kembali, dan bahwa dia yang meminta kepada Amr agar memperlakukan orang Kopti itu baik-baik karena perjanjian mereka dengan dia tidak mereka langgar, dan bahwa meminta agar jangan membuat perjanjian damai dengan pihak Romawi dan bila dia mati agar dikuburkan di gereja Yakhnas (Yohanas?).
Akan tetapi para sejarawan Arab mengatakan bahwa yang mengajukan permintaan demikian itu kepada Amr itu adalah Muqauqis. Dalam hal ini yang lebih tepat ialah bahwa Muqauqis itu adalah Benyamin, sebab Muqauqis itu gelar, bukan nama. Dengan demikian kedua sumber tersebut sejalan.
Dengan begitu Amr telah membebaskan kembali Iskandariah, dan selesailah sudah pengusiran pasukan Romawi dari Mesir untuk kedua kalinya. Antara kedatangan mereka ke Iskandariah sampai kaburnya mereka dari kota itu, sekali ini hanya selang beberapa bulan.
Dalam waktu yang begitu singkat Amr telah mampu mencapai tujuannya. Dengan kembalinya Muslimin dan pemerintahannya itu, sekali lagi rakyat Mesir merasa lega. Sebelumnya, pemerintahan itu buat mereka memang sudah tidak asing lagi dan mereka sangat puas dengan keadilan yang mereka rasakan.
Sekarang mereka merasa senang dan tenteram sekali setelah sebelum itu mereka melihat pihak Romawi menjarah harta mereka. Sebaliknya sekarang, yang mereka lihat justru pasukan Muslimin mengembalikan harta mereka yang dirampas itu kepada mereka, setelah berhasil merampas kembali harta itu dari pasukan Romawi.
Setelah keadaan kembali aman dan tenteram penduduk desa-desa itu datang menemui Amr di ibu kota, dan kata mereka: "Binatang ternak kami dan harta kami telah diambil oleh Romawi; kami tidak menentang Anda, kami setia kepada Anda."
Segala yang sudah diperoleh pasukan Muslimin itu oleh Amr diperlihatkan kepada mereka, dan dimintanya kepada mereka yang mengaku memiliki barang-barang itu membuktikan. Kepada mereka yang dapat memperkuat pengakuannya itu dengan bukti, barang-barang itu pun dikembalikan kepada mereka.
Sesudah itu, baik Amr maupun rakyat Mesir sudah tidak ragu lagi bahwa kawasan Mesir kini sudah akan kembali seperti semula ketika pertama kali dibebaskan. Dalam beberapa hal mereka sudah mengenal baik siapa Amr. Dia akan mengatur kebijakan dan menjalankan administrasi pemerintahan dengan adil dan dengan pandangannya yang sudah dikenal baik oleh penduduk.
Ia bersumpah, kalau Allah memberikan kemenangan kepadanya tembok-tembok itu akan dihancurkannya. Kala itu ia dan pasukannya bermarkas di sebelah timur kota untuk mengepungnya dari suatu tempat, antara laut dengan terusan Su'ban, sehingga tak ada lagi orang yang akan dapat keluar dari sana.
Komandan Romawi Terbunuh
Pasukan muslim memasuki kota itu dengan paksa. Mereka masuk dengan membunuh dan membakar, dan bahwa sebagian pasukan Romawi yang di kota melarikan diri ke laut, bahwa sebagian mereka terbunuh di kota, dan komandannya, Manuel yang kebirian itu termasuk di antara yang terbunuh.
Dengan terus membunuh dan mengambil rampasan perang pasukan Arab masuk ke tengah-tengah kota dan sudah tak ada lagi tentara yang akan dilawan. Ketika itulah Amr memerintahkan agar mereka yang masih ada mengangkat tangan. Setelah itu di tempat terselamatkannya pertumpahan darah itu dibangun sebuah mesjid, yakni Masjid ar-Rahmah.
Pasukan Romawi itu tunggang-langgang ke kapal-kapal mereka, dan terus lari menyelamatkan diri melalui laut. Setelah itu keadaan di kota Iskandariah aman kembali. Penduduk Mesir pun kembali dari tempat mereka melarikan diri ketika pasukan Romawi memasuki kota itu.
Sejarawan Butler mengatakan bahwa Uskup Kopti, Benyamin termasuk yang juga melarikan diri tapi kemudian kembali, dan bahwa dia yang meminta kepada Amr agar memperlakukan orang Kopti itu baik-baik karena perjanjian mereka dengan dia tidak mereka langgar, dan bahwa meminta agar jangan membuat perjanjian damai dengan pihak Romawi dan bila dia mati agar dikuburkan di gereja Yakhnas (Yohanas?).
Akan tetapi para sejarawan Arab mengatakan bahwa yang mengajukan permintaan demikian itu kepada Amr itu adalah Muqauqis. Dalam hal ini yang lebih tepat ialah bahwa Muqauqis itu adalah Benyamin, sebab Muqauqis itu gelar, bukan nama. Dengan demikian kedua sumber tersebut sejalan.
Dengan begitu Amr telah membebaskan kembali Iskandariah, dan selesailah sudah pengusiran pasukan Romawi dari Mesir untuk kedua kalinya. Antara kedatangan mereka ke Iskandariah sampai kaburnya mereka dari kota itu, sekali ini hanya selang beberapa bulan.
Dalam waktu yang begitu singkat Amr telah mampu mencapai tujuannya. Dengan kembalinya Muslimin dan pemerintahannya itu, sekali lagi rakyat Mesir merasa lega. Sebelumnya, pemerintahan itu buat mereka memang sudah tidak asing lagi dan mereka sangat puas dengan keadilan yang mereka rasakan.
Sekarang mereka merasa senang dan tenteram sekali setelah sebelum itu mereka melihat pihak Romawi menjarah harta mereka. Sebaliknya sekarang, yang mereka lihat justru pasukan Muslimin mengembalikan harta mereka yang dirampas itu kepada mereka, setelah berhasil merampas kembali harta itu dari pasukan Romawi.
Setelah keadaan kembali aman dan tenteram penduduk desa-desa itu datang menemui Amr di ibu kota, dan kata mereka: "Binatang ternak kami dan harta kami telah diambil oleh Romawi; kami tidak menentang Anda, kami setia kepada Anda."
Segala yang sudah diperoleh pasukan Muslimin itu oleh Amr diperlihatkan kepada mereka, dan dimintanya kepada mereka yang mengaku memiliki barang-barang itu membuktikan. Kepada mereka yang dapat memperkuat pengakuannya itu dengan bukti, barang-barang itu pun dikembalikan kepada mereka.
Sesudah itu, baik Amr maupun rakyat Mesir sudah tidak ragu lagi bahwa kawasan Mesir kini sudah akan kembali seperti semula ketika pertama kali dibebaskan. Dalam beberapa hal mereka sudah mengenal baik siapa Amr. Dia akan mengatur kebijakan dan menjalankan administrasi pemerintahan dengan adil dan dengan pandangannya yang sudah dikenal baik oleh penduduk.
(mhy)