Khotbah Jumat: Jadilah Pahlawan, Mulai dari Diri Sendiri
loading...
A
A
A
Yâ ayyuhalladzîna âmanû idzâ laqîtumulladzîna kafarû zaḫfan fa lâ tuwallûhumul-adbâr (15)
Wa may yuwallihim yauma'idzin duburahû illâ mutaḫarrifal liqitâlin au mutaḫayyizan ilâ fi'atin fa qad bâ'a bighadlabim minallâhi wa ma'wâhu jahannam, wa bi'sal-mashîr (16)
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu bertemu orang-orang kafir yang akan menyerangmu, janganlah kamu berbalik membelakangi mereka (mundur). Siapa yang mundur pada waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, dia pasti akan kembali dengan membawa kemurkaan Allah. Tempatnya adalah (neraka) Jahanam dan (itulah) seburuk-buruk tempat kembali."
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Di era digital ini, menjadi pahlawan juga berarti menggunakan teknologi dengan bijak. Jangan sampai kita terjebak dalam dunia maya yang penuh dengan informasi negatif dan merugikan. Sebagai generasi yang hidup di tengah pesatnya perkembangan teknologi, kita harus mampu memilih dan memilah informasi yang bermanfaat, serta menggunakan media sosial untuk tujuan yang baik, seperti menyebarkan kebaikan, memperjuangkan keadilan, dan memotivasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang positif.
Marilah kita jadikan Hari Pahlawan sebagai momentum untuk merenung dan meneguhkan tekad kita untuk menjadi pahlawan dalam kehidupan sehari-hari. Pahlawan tidak selalu harus dikenal banyak orang, tetapi setiap langkah yang kita ambil untuk berbuat baik, untuk terus berjuang mengatasi masalah dalam diri kita dan sekitar kita, adalah wujud dari semangat kepahlawanan yang sesungguhnya.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi kita kekuatan dan kemampuan untuk terus memperbaiki diri, menjadi pribadi yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa. Semoga kita dapat meneruskan perjuangan para pahlawan dengan cara kita sendiri, dan menjadikan diri kita sebagai pahlawan bagi generasi yang akan datang.
Amin ya rabbal alamin.
Latin:
Baarakallahu li wa lakum fi al-Qur'aanil 'Aziim, wa nafa'anii wa iyyakum bimaa fiihi min al-ayyaati wal-dhikril hakiim, wa taqabbal minna wa minkum tilaawatuhu innahu huwa as-Samee'ul 'Aleem. Wa astaghfirullaha al-'Adzim li wa lakum wa lisaairil muslimiin wal-muslimaat, faya fawzal mustaghfireen wa ya najaatal ta'biin.
Demikian khotbah jumat ini, semoga bermanfaat!MG/ Luthfiyyah Rahmadiena
Wa may yuwallihim yauma'idzin duburahû illâ mutaḫarrifal liqitâlin au mutaḫayyizan ilâ fi'atin fa qad bâ'a bighadlabim minallâhi wa ma'wâhu jahannam, wa bi'sal-mashîr (16)
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu bertemu orang-orang kafir yang akan menyerangmu, janganlah kamu berbalik membelakangi mereka (mundur). Siapa yang mundur pada waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, dia pasti akan kembali dengan membawa kemurkaan Allah. Tempatnya adalah (neraka) Jahanam dan (itulah) seburuk-buruk tempat kembali."
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Di era digital ini, menjadi pahlawan juga berarti menggunakan teknologi dengan bijak. Jangan sampai kita terjebak dalam dunia maya yang penuh dengan informasi negatif dan merugikan. Sebagai generasi yang hidup di tengah pesatnya perkembangan teknologi, kita harus mampu memilih dan memilah informasi yang bermanfaat, serta menggunakan media sosial untuk tujuan yang baik, seperti menyebarkan kebaikan, memperjuangkan keadilan, dan memotivasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang positif.
Marilah kita jadikan Hari Pahlawan sebagai momentum untuk merenung dan meneguhkan tekad kita untuk menjadi pahlawan dalam kehidupan sehari-hari. Pahlawan tidak selalu harus dikenal banyak orang, tetapi setiap langkah yang kita ambil untuk berbuat baik, untuk terus berjuang mengatasi masalah dalam diri kita dan sekitar kita, adalah wujud dari semangat kepahlawanan yang sesungguhnya.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi kita kekuatan dan kemampuan untuk terus memperbaiki diri, menjadi pribadi yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa. Semoga kita dapat meneruskan perjuangan para pahlawan dengan cara kita sendiri, dan menjadikan diri kita sebagai pahlawan bagi generasi yang akan datang.
Amin ya rabbal alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Latin:
Baarakallahu li wa lakum fi al-Qur'aanil 'Aziim, wa nafa'anii wa iyyakum bimaa fiihi min al-ayyaati wal-dhikril hakiim, wa taqabbal minna wa minkum tilaawatuhu innahu huwa as-Samee'ul 'Aleem. Wa astaghfirullaha al-'Adzim li wa lakum wa lisaairil muslimiin wal-muslimaat, faya fawzal mustaghfireen wa ya najaatal ta'biin.
Demikian khotbah jumat ini, semoga bermanfaat!MG/ Luthfiyyah Rahmadiena
(wid)