Jadilah Calon Istri yang Sesuai Panduan Rasulullah
loading...
A
A
A
Pernikahan adalah separuh agama. Akan lebih istimewa di hadapan Allah Ta'ala jika kita mendapatkan pasangan yang saleh dan saleha . Bagi seorang calon suami, dia harus membaguskan dan memantaskan diri di hadapan Allah menjadi calon imam yang taat bagi keluarga.
Calon suami harus memperteguh ketakwaan dan memperbagus ibadahnya. Jika dirinya sudah menundukkan dirinya di hadapan Allah Ta'ala, maka barulah dia berdoa kepada Allah memohon agar dijodohkan dengan seorang muslimah saleha.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Wanita dinikahi karena empat hal, (pertama) karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Carilah yang agamanya baik, jika tidak maka kamu akan tersungkur fakir.” (HR. Bukhari dan Muslim).
(Baca juga : Ketika Suami Tidak Saleh, Bagaimana Sebaiknya Sikap Istri? )
Hadis tersebut mengisyaratkan bahwa sebuah pernikahan hendaknya mengikuti panduan Allah dan rasul-Nya. Seseorang harus lebih mementingkan ilmu dan akhlak , bukan kecantikan. Beramal, bukan hanya berceramah atau membaca. Mudah memaafkan dan tidak gampang marah. Keshalihan dan ketaatan kepada Allah, bukan hanya nafsu.
Sedangkan memilih pasangan hendaknya adalah orang yang mencintai Allah Ta'ala di atas segalanya yang ada di dunia ini. Pasangan juga harus mencintai Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam di atas manusia yang lain. Pasangan hendaknya juga memiliki ilmu islam dan mau beramal dengan ilmu tersebut, dapat mengontrol kemarahan, dan mudah diajak musyawarah atau berkomunikasi.
(Baca juga : Inilah Tanda-tanda Hati yang Sehat dan Menetramkan )
Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :
تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ
"Nikahilah wanita yang penyayang lagi peranak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan jumlah kalian di hadapan umat-umat yang lain (pada hari kiamat).” (HR. Abu Daud dan An-Nasaai dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu’anhu, dan Ahmad dan Ibnu Hibban dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Shahih Abi Daud).
Dalam hadis yang mulia tersebut terdapat perintah menikah dan larangan hidup membujang. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam juga bersabda :
تَزَوَّجُوا فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَلَا تَكُونُوا كَرَهْبَانِيَّةِ النَّصَارَى
“Menikahlah, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan jumlah kalian terhadap umat-umat yang lain pada hari kiamat, dan janganlah hidup membujang seperti kependetaan.” (HR. Al-Baihaqi).
(Baca juga : Belajar Silaturahmi Tanpa Batas dari Asma binti Abu Bakar )
Bahkan para pemuda diperintahkan segera menikah apabila telah mampu. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam :
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai para pemuda, siapa di antara kalian telah memiliki kemampuan hendaklah segera menikah, karena itu lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan, barangsiapa tidak mampu maka hendaklah ia berpuasa, karena itu akan menjadi perisai baginya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Apa yang disabdakan Nabi SAW itu terkandung anjuran dalam pernikahan. Yakni memilih perempuan yang memiliki sifat yang diinginkan Allah dan rasul-Nya. Pertama: penyayang, yaitu menyayangi suami. Kedua: Peranak, subur kandungannya dan mau punya banyak anak. Mempertahankan pernikahan dengan perempuan yang memiliki dua sifat tersebut sangat baik.
(Baca juga : Kapolri Jenderal Idham Azis Resmi Angkat Delapan Kapolda Baru )
Calon suami harus memperteguh ketakwaan dan memperbagus ibadahnya. Jika dirinya sudah menundukkan dirinya di hadapan Allah Ta'ala, maka barulah dia berdoa kepada Allah memohon agar dijodohkan dengan seorang muslimah saleha.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Wanita dinikahi karena empat hal, (pertama) karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Carilah yang agamanya baik, jika tidak maka kamu akan tersungkur fakir.” (HR. Bukhari dan Muslim).
(Baca juga : Ketika Suami Tidak Saleh, Bagaimana Sebaiknya Sikap Istri? )
Hadis tersebut mengisyaratkan bahwa sebuah pernikahan hendaknya mengikuti panduan Allah dan rasul-Nya. Seseorang harus lebih mementingkan ilmu dan akhlak , bukan kecantikan. Beramal, bukan hanya berceramah atau membaca. Mudah memaafkan dan tidak gampang marah. Keshalihan dan ketaatan kepada Allah, bukan hanya nafsu.
Sedangkan memilih pasangan hendaknya adalah orang yang mencintai Allah Ta'ala di atas segalanya yang ada di dunia ini. Pasangan juga harus mencintai Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam di atas manusia yang lain. Pasangan hendaknya juga memiliki ilmu islam dan mau beramal dengan ilmu tersebut, dapat mengontrol kemarahan, dan mudah diajak musyawarah atau berkomunikasi.
(Baca juga : Inilah Tanda-tanda Hati yang Sehat dan Menetramkan )
Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :
تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ
"Nikahilah wanita yang penyayang lagi peranak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan jumlah kalian di hadapan umat-umat yang lain (pada hari kiamat).” (HR. Abu Daud dan An-Nasaai dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu’anhu, dan Ahmad dan Ibnu Hibban dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Shahih Abi Daud).
Dalam hadis yang mulia tersebut terdapat perintah menikah dan larangan hidup membujang. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam juga bersabda :
تَزَوَّجُوا فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَلَا تَكُونُوا كَرَهْبَانِيَّةِ النَّصَارَى
“Menikahlah, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan jumlah kalian terhadap umat-umat yang lain pada hari kiamat, dan janganlah hidup membujang seperti kependetaan.” (HR. Al-Baihaqi).
(Baca juga : Belajar Silaturahmi Tanpa Batas dari Asma binti Abu Bakar )
Bahkan para pemuda diperintahkan segera menikah apabila telah mampu. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam :
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai para pemuda, siapa di antara kalian telah memiliki kemampuan hendaklah segera menikah, karena itu lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan, barangsiapa tidak mampu maka hendaklah ia berpuasa, karena itu akan menjadi perisai baginya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Apa yang disabdakan Nabi SAW itu terkandung anjuran dalam pernikahan. Yakni memilih perempuan yang memiliki sifat yang diinginkan Allah dan rasul-Nya. Pertama: penyayang, yaitu menyayangi suami. Kedua: Peranak, subur kandungannya dan mau punya banyak anak. Mempertahankan pernikahan dengan perempuan yang memiliki dua sifat tersebut sangat baik.
(Baca juga : Kapolri Jenderal Idham Azis Resmi Angkat Delapan Kapolda Baru )