Peringatan Nabi Terhadap Wabah Penyakit dan Doa untuk Menghilangkannya
A
A
A
Dalam sahih Muslim, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) pernah bersabda bahwa tidak ada penyakit yang menular secara sendirian tanpa seizin Allah Ta'ala. Dan Allah Ta'ala tidak menurunkan suatu penyakit kecuali menurunkan obatnya.
Saat ini wabah penyakit sedang melanda negeri China. Penyakit yang disebabkan oleh virus Corona itu telah banyak menghilangkan nyawa penduduk di Kota Wuhan, Provinsi Hubei. Bahkan Malaysia, Singapura, Vietnam, Perancis dan Amerika Serikat telah mengumumkan ditemukannya penderita wabah Corona di negara mereka.
Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang dapat mencegah atau mengobati wabah penyakit itu. Virus Corona ini apabila mengenai manusia bisa menyebabkan infeksi pernafasan hingga berujung kematian.
Pada zaman Rasulullah SAW juga pernah terjadi wabah penyakit melanda Kota Madinah yaitu penyakit tha'un, semacam penyakit menular atau wabah kolera.
Dikisahkan dalam Sahih Al-Bukhari, dari 'Aisyah radliallahu 'anha berkata, Ketika Rasulullah SAW sampai di Madinah, Abu Bakar dan Bilal RA menderita sakit demam. Dan Abu Bakar bila merasakan demam yang panas bersya'ir: Setiap orang pada pagi hari bersantai dengan keluarganya. Padahal kematian lebih dekat dari pada tali sandalnya.
Dan Bilal ketika sembuh dari penakit demamnya dia bersa'ir dengan suara keras: Wahai kiranya kesadaranku, dapatkah kiranya aku bermalam semalam. Di sebuah lembah yang dikelilingi pohon idzkir dan jalil. Apakah ada suatu hari nanti aku dapat mencapai air Majannah. Dan apakah bukit Syamah dan Thufail akan tampak bagiku?. Lalu dia berkata: "Ya Allah, laknatlah Syaibah bin Rabi'ah, 'Uqbah bin Rabi'ah dan Umayyah bin Khalaf yang telah mengusir kami dari suatu negeri ke negeri yang penuh dengan wabah bencana ini".
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Ya Allah, jadikanlah Madinah sebagai kota yang kami cintai sebagaimana kami mencintai Makkah atau bahkan lebih dari itu. Ya Allah, berikanlah barakah kepada kami dalam timbangan sha' dan mud kami sehatkanlah (makmurkan) Madinah buat kami dan pindahkanlah wabah demamnya ke Juhfah".
'Aisyah berkata, "ketika kami tiba di Madinah, saat itu Madinah adalah bumi Allah yang paling banyak wabah bencananya. Sambungnya lagi: "Lembah Bathhan mengalirkan air keruh yang mengandung kuman-kuman penyakit".
Peringatan dari Allah Ta'ala
Dalam Sahih Muslim disebutkan bahwa wabah penyakit penular merupakan peringatan dari Allah Ta'ala. Dari Ibnu 'Abdur Rahman Al Quraisy berkata, dari Abu An Nadhr dari 'Amir bin Sa'd bin Abu Waqqash dari Usamah bin Zaid dia berkata bahwa Rasulullah bersabda: "Tha'un (penyakit menular/wabah kolera) adalah suatu peringatan dari Allah Ta'ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari daripadanya.
Doa Nabi untuk Menghilangkan Wabah Penyakit
Dari Aisyah RA berkata, Rasulullah SAW pernah berdoa memohon agar Allah menjaga Kota Madinah dari wabah penyakit. Berikut doanya:
"Ya Allah, jadikanlah Madinah sebagai kota yang kami cintai sebagaimana kami mencintai Makkah atau bahkan lebih dari itu. Ya Allah, berikanlah barakah kepada kami dalam timbangan sha' dan mud kami sehatkanlah (makmurkan) Madinah buat kami dan pindahkanlah wabah demamnya ke Juhfah". (Sahih Al-Bukhari No. 1756)
Kemudian, Nabi SAW mengajarkan doa kepada para sahabat dari penyakit deman dan semua penyakit, agar mereka mengucapkan:
BISMILLAHILKABIIR A'UUDZUBILLAHIL 'AZHIIM MIN SYARRI 'IRQIN NA'AR WA MIN SYARRIN NAAR
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Besar, aku berlindung kepada Allah yang Maha Agung dari kejahatan penyakit na'ar (yang membangkang) dan dari kejahatan panasnya neraka. (Sunan Ibnu Majah No. 3517)
Dalam Sahih Muslim dijelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa di jalan-jalan masuk ke Kota Madinah ada Malaikat pengawal, sehingga bahaya wabah penyakit menular dan bahaya Dajjal, tidak dapat masuk ke kota itu. (HR Muslim No 2449)
Saat ini wabah penyakit sedang melanda negeri China. Penyakit yang disebabkan oleh virus Corona itu telah banyak menghilangkan nyawa penduduk di Kota Wuhan, Provinsi Hubei. Bahkan Malaysia, Singapura, Vietnam, Perancis dan Amerika Serikat telah mengumumkan ditemukannya penderita wabah Corona di negara mereka.
Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang dapat mencegah atau mengobati wabah penyakit itu. Virus Corona ini apabila mengenai manusia bisa menyebabkan infeksi pernafasan hingga berujung kematian.
Pada zaman Rasulullah SAW juga pernah terjadi wabah penyakit melanda Kota Madinah yaitu penyakit tha'un, semacam penyakit menular atau wabah kolera.
Dikisahkan dalam Sahih Al-Bukhari, dari 'Aisyah radliallahu 'anha berkata, Ketika Rasulullah SAW sampai di Madinah, Abu Bakar dan Bilal RA menderita sakit demam. Dan Abu Bakar bila merasakan demam yang panas bersya'ir: Setiap orang pada pagi hari bersantai dengan keluarganya. Padahal kematian lebih dekat dari pada tali sandalnya.
Dan Bilal ketika sembuh dari penakit demamnya dia bersa'ir dengan suara keras: Wahai kiranya kesadaranku, dapatkah kiranya aku bermalam semalam. Di sebuah lembah yang dikelilingi pohon idzkir dan jalil. Apakah ada suatu hari nanti aku dapat mencapai air Majannah. Dan apakah bukit Syamah dan Thufail akan tampak bagiku?. Lalu dia berkata: "Ya Allah, laknatlah Syaibah bin Rabi'ah, 'Uqbah bin Rabi'ah dan Umayyah bin Khalaf yang telah mengusir kami dari suatu negeri ke negeri yang penuh dengan wabah bencana ini".
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Ya Allah, jadikanlah Madinah sebagai kota yang kami cintai sebagaimana kami mencintai Makkah atau bahkan lebih dari itu. Ya Allah, berikanlah barakah kepada kami dalam timbangan sha' dan mud kami sehatkanlah (makmurkan) Madinah buat kami dan pindahkanlah wabah demamnya ke Juhfah".
'Aisyah berkata, "ketika kami tiba di Madinah, saat itu Madinah adalah bumi Allah yang paling banyak wabah bencananya. Sambungnya lagi: "Lembah Bathhan mengalirkan air keruh yang mengandung kuman-kuman penyakit".
Peringatan dari Allah Ta'ala
Dalam Sahih Muslim disebutkan bahwa wabah penyakit penular merupakan peringatan dari Allah Ta'ala. Dari Ibnu 'Abdur Rahman Al Quraisy berkata, dari Abu An Nadhr dari 'Amir bin Sa'd bin Abu Waqqash dari Usamah bin Zaid dia berkata bahwa Rasulullah bersabda: "Tha'un (penyakit menular/wabah kolera) adalah suatu peringatan dari Allah Ta'ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari daripadanya.
Doa Nabi untuk Menghilangkan Wabah Penyakit
Dari Aisyah RA berkata, Rasulullah SAW pernah berdoa memohon agar Allah menjaga Kota Madinah dari wabah penyakit. Berikut doanya:
اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَحُبِّنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي صَاعِنَا وَفِي مُدِّنَا وَصَحِّحْهَا لَنَا وَانْقُلْ حُمَّاهَا إِلَى الْجُحْفَةِ
"Ya Allah, jadikanlah Madinah sebagai kota yang kami cintai sebagaimana kami mencintai Makkah atau bahkan lebih dari itu. Ya Allah, berikanlah barakah kepada kami dalam timbangan sha' dan mud kami sehatkanlah (makmurkan) Madinah buat kami dan pindahkanlah wabah demamnya ke Juhfah". (Sahih Al-Bukhari No. 1756)
Kemudian, Nabi SAW mengajarkan doa kepada para sahabat dari penyakit deman dan semua penyakit, agar mereka mengucapkan:
بِسْمِ اللَّهِ الْكَبِيرِ أَعُوذُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ مِنْ شَرِّ عِرْقٍ نَعَّارٍ وَمِنْ شَرِّ حَرِّ النَّارِ
BISMILLAHILKABIIR A'UUDZUBILLAHIL 'AZHIIM MIN SYARRI 'IRQIN NA'AR WA MIN SYARRIN NAAR
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Besar, aku berlindung kepada Allah yang Maha Agung dari kejahatan penyakit na'ar (yang membangkang) dan dari kejahatan panasnya neraka. (Sunan Ibnu Majah No. 3517)
Dalam Sahih Muslim dijelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa di jalan-jalan masuk ke Kota Madinah ada Malaikat pengawal, sehingga bahaya wabah penyakit menular dan bahaya Dajjal, tidak dapat masuk ke kota itu. (HR Muslim No 2449)
(rhs)