Kehebatan Anak-anak Muda di Sekitar Rasulullah SAW

Kamis, 13 Februari 2020 - 18:26 WIB
Kehebatan Anak-anak...
Kehebatan Anak-anak Muda di Sekitar Rasulullah SAW
A A A
Ustaz Miftah el-Banjary
Pakar Ilmu Linguistik Arab dan Tafsir Al-Qur'an

Tidak banyak memang sejarah kenabian yang mengulas seputar kontribusi para anak muda di sekitar Rasulullah SAW . Padahal peran mereka menempati posisi penting dan menentukan ujung tombak keberhasilan dakwah Islamiyyah di periode Makkah maupun pada periode Madinah.

Siapa sahabat yang pertama dari kalangan keluarga yang direkrut Rasulullah setelah Khadijah, istri beliau? Apakah Abu Bakar bin Shidiq? Jawabannya bukan. Rasulullah SAW memilih Ali bin Abi Thalib. Mengapa Ali bin Abi Thalib?

Pertama, Ali bin Abi Thalib merupakan anak asuhan Rasulullah yang tinggal serumah dengan beliau. Anak paman Rasulullah, Abu Thalib. Tentu, faktor kedekatan keluarga.

Kedua, karena Ali bin Abi Thalib ketika itu masih tergolong muda. Rasulullah sangat memahami bahwa salah satu strategi dakwah yang paling efektif adalah dari kalangan anak muda.

Di tangan anak mudalah ujung tombak perjuangan dakwah ditentukan, berhasil atau tidaknya tergantung bagaimana kemampuan melejitkan potensi hebat mereka. Terbukti, akhirnya Sayyidina Ali bin Thalib, sahabat muda itu berhasil memenangkan duel perang tanding mengalahkan Syaibah bin Abi Rabi'ah sewaktu perang Badar yang menjadi titik tolak kemenangan pertama dalam sejarah Islam.

Ali bin Abi Thalib selain dikenal sebagai ahli strategi perang, Ali juga dikenal sebagai sahabat intelektual muda yang jenius dan pakar semua keilmuan, termasuk dalam bidang ilmu tafsir dan ilmu hikmah.

Selain Ali, Rasulullah juga merekrut seorang pemuda yang rumahnya dijadikan sebagai markas perjuangan dakwah yang dilakukan secara rahasia dan sembunyi-sembunyi. Berawal dari Baitul Arqam "Rumah Arqam" itulah menjadi landasan dan pondasi dakwah pertama yang melahirkan sejumlah tokoh penting sahabat lainnya, seperti Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf.

Siapa sang pemilik rumah itu? Dialah Arqam ibn Abi Arqam, seorang sahabat muda belia yang ketika itu masih berusia 15 tahun. Di sanalah dakwah Islam dimulai.

Sahabat intelektual muda di sekitar Rasulullah lainnya adalah Ibnu Abbas yang didoakan oleh Rasulullah agar mendapatkan pemahaman luas dan kefaqihan dalam bidang ilmu tafsir Al-Qur'an. Sepeninggal Rasulullah, Ibnu Abbas menjadi rujukan utama dalam menjelaskan makna-makna Al-Qur'an di kalangan sahabat Nabi.

Sahabat muda yang tak kalah penting dan besar perannya adalah Zaid bin Tsabit, seorang anak yang cerdas bertugas sebagai sekretaris pribadi Rasulullah. Dia mampu menguasai bahasa Ibrani dalam 2 minggu dan menguasai bahasa Persia dalam waktu 3 minggu saja.

Sahabat muda lainnya yang tak kalah kecintaan serta perjuangannya bersama Rasulullah di antaranya: Thalhah bin Ubaidillah, Tsauban, Zaid bin Haritsah, dan Anas bin malik. Termasuk dua singa padang pasir, dua pedang yang terhunus, panglima besar Islam Khalid bin Walid dan Umar bin Khattab yang keduanya merupakan sahabat muda yang usianya lebih muda dari usia Rasulullah sendiri.

Ada yang lebih menarik lagi, Rasulullah mempercayakan amanah serta tanggung jawab beban dakwah perjuangan agama ini pada dua orang anak muda belia. Siapakah mereka?

Pertama, Usamah bin Zaid bin Haritsah, pemuda berusia 17 tahun yang diisyaratkan Rasulullah memimpin pasukan menumpas Pasukan Nabi Palsu di perbatasan Syam. Dan terbukti mencapai kemenangan gemilang.

Kedua, Muhammad Al-Fatih, panglima Islam yang diisyaratkan oleh Rasulullah sepeninggal beliau akan menjadi panglima terbaik di antara umatnya yang akan menaklukkan kekaisaran Romawi di akhir zaman.

Maka terbukti dalam rentang 800 tahun kemudian, tepatnya 857 H, Muhammad Al-Fatih mampu menaklukkan kekuatan Byzantium Romawi pada usia yang relatif sangat muda, yaitu 21 tahun. Semoga di akhir zaman ini muncul anak-anak muda Islam yang meneruskan perjuangan para sahabat.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0707 seconds (0.1#10.140)