Dahsyatnya Ilmu Imam Al-Bukhari, Usia 7-11 Tahun Hafal 10.000 Hadis
A
A
A
Kitab Sahih Al-Bukhari merupakan kitab yang sangat agung. Para ulama mengatakan, Kitab Sahih Al-Bukhari merupakan kitab paling akurat, paling sah, paling benar setelah Al-Qur'an . Kitab Al-Bukhari ini dikumpulkan oleh pemimpin Muhadditsin bernama Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughiroh Al-Bukhory Al-Ju’fi. Beliau lahir 13 Syawal 194 H (810 Masehi) di Bukhara, sebuah daerah di Uzbekistan.
Pengasuh Al-Hawthah Al-Jindaniyah Habib Ahmad bin Novel bin Jindan mengatakan, sejak balita, Imam Al-Bukhari sudah mengenal kecintaan sejati kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa alihi wa shahbihi wa sallam (SAW). Kecintaan beliau dibuktikannya dengan perjuangan mengumpulkan serta merangkum hadis-hadis Nabi Muhammad SAW .
Dikutip dari catatan Al-Imam Al-Habib Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Abdullah bin Thalib Al-Atthas, Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi menceritakan bahwa ada dua orang sedang berjalan di kampung yang ditempati Imam Al-Bukhari, yang ketika itu masih sangat muda (berusia sekitar 7-11 tahun). Ketika mereka berjalan sambil berbincang-bincang satu sama lain, mereka melihat Imam Al-Bukhari kecil sedang bermain di tepi jalan bersama teman-teman seusianya.
Salah satu dari dua orang itu mengenal Imam Al-Bukhari kecil, kemudian dia berkata kepada sahabatnya, "Wahai sahabatku, lihatkah anak di tepi jalan sana yang sedang bermain? Dia anak yang luar biasa, anak sekecil itu sudah hafal 1.000 hadis Nabi Muhammad SAW dengan sanadnya."
Ternyata Imam Al-Bukhari mendengar perbincangan mereka, kemudian menghampiri mereka seraya berkata, "Kalian mengatakan bahwa aku anak kecil yang baru menghafal 1000 hadits, dan kalian kagum? Kalian salah. Aku tidak hafal 1.000 hadis, tetapi lebih dari 10.000 hadis Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa alihi wa shahbihi wa sallam."
"Beliau, usia sekitar 7-11 tahun telah mencapai kedudukan yang sangat tinggi. Beliau habiskan seluruh waktunya untuk mengumpulkan dan merangkum hadis-hadis Nabi lengkap beserta sanadnya," kata Habib Ahmad saat acara Khotm Kitab Sahih Al-Bukhori di Yayasan Al-Fachriyah Tangerang beberapa waktu lalu.
Saat usia muda beliau telah menghafal ratusan ribu hadits Nabi Muhammad beserta sanadnya, maka bagaimana ketika beliau telah mencapai usia tuanya?
Al-Imam Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqolani menyebutkan tentang sejarah hidup Al-Imam Bukhari dalam kitab Fathul Baari. Saat Al-Imam Bukhari di usia tuanya sedang duduk dengan sahabatnya, sahabatnya menceritakan masa lalu mereka ketika sedang menuntut ilmu di hadapan gurunya yaitu Al-Imam Ishak Ibnu Rahawaih. "Wahai imam, Muhammad bin Ismail. Ingatkah engkau ketika kita dahulu menuntut ilmu kepada Al-Imam Ishak? ketika engkau datang masuk ke majelis, sang guru dengan bangga berkata 'Lihatlah, muridku, Muhammad bin Ismail. Dia datang seakan-akan 70.000 hadis Nabi Muhammad SAW masuk ke dalam majelis ini."
Mendengar itu Imam Al-Bukhari tersenyum dan berkata, "Benar, dahulu aku memang masih muda sehingga beliau berbangga. Namun jika beliau melihat keadaanku sekarang ini, beliau tidak akan mengatakan seperti itu, tetapi beliau akan mengatakan 200.000 hadis Nabi Muhammad SAW beserta sanadnya telah masuk ke dalam majelis ini". Masya Allah!
Para ulama, para shalihin, yang menghabiskan waktunya mengumpulkan banyak hadis dan sanad yang mereka hafal, Al-Imam Al-Bukhari mengambil yang paling sahih. Kemudian merangkumnya dalam Kitab Sahih Al-Bukhari. Para ulama mengatakan bahwa di dalam pembacaan Kitab Sahih Al-Bukhari, pintu langit dibuka, doa dan segala harapan diijabah serta segala bala diangkat oleh Allah Ta'ala.
Wallahu A'lam Bish-Showab
Pengasuh Al-Hawthah Al-Jindaniyah Habib Ahmad bin Novel bin Jindan mengatakan, sejak balita, Imam Al-Bukhari sudah mengenal kecintaan sejati kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa alihi wa shahbihi wa sallam (SAW). Kecintaan beliau dibuktikannya dengan perjuangan mengumpulkan serta merangkum hadis-hadis Nabi Muhammad SAW .
Dikutip dari catatan Al-Imam Al-Habib Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Abdullah bin Thalib Al-Atthas, Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi menceritakan bahwa ada dua orang sedang berjalan di kampung yang ditempati Imam Al-Bukhari, yang ketika itu masih sangat muda (berusia sekitar 7-11 tahun). Ketika mereka berjalan sambil berbincang-bincang satu sama lain, mereka melihat Imam Al-Bukhari kecil sedang bermain di tepi jalan bersama teman-teman seusianya.
Salah satu dari dua orang itu mengenal Imam Al-Bukhari kecil, kemudian dia berkata kepada sahabatnya, "Wahai sahabatku, lihatkah anak di tepi jalan sana yang sedang bermain? Dia anak yang luar biasa, anak sekecil itu sudah hafal 1.000 hadis Nabi Muhammad SAW dengan sanadnya."
Ternyata Imam Al-Bukhari mendengar perbincangan mereka, kemudian menghampiri mereka seraya berkata, "Kalian mengatakan bahwa aku anak kecil yang baru menghafal 1000 hadits, dan kalian kagum? Kalian salah. Aku tidak hafal 1.000 hadis, tetapi lebih dari 10.000 hadis Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa alihi wa shahbihi wa sallam."
"Beliau, usia sekitar 7-11 tahun telah mencapai kedudukan yang sangat tinggi. Beliau habiskan seluruh waktunya untuk mengumpulkan dan merangkum hadis-hadis Nabi lengkap beserta sanadnya," kata Habib Ahmad saat acara Khotm Kitab Sahih Al-Bukhori di Yayasan Al-Fachriyah Tangerang beberapa waktu lalu.
Saat usia muda beliau telah menghafal ratusan ribu hadits Nabi Muhammad beserta sanadnya, maka bagaimana ketika beliau telah mencapai usia tuanya?
Al-Imam Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqolani menyebutkan tentang sejarah hidup Al-Imam Bukhari dalam kitab Fathul Baari. Saat Al-Imam Bukhari di usia tuanya sedang duduk dengan sahabatnya, sahabatnya menceritakan masa lalu mereka ketika sedang menuntut ilmu di hadapan gurunya yaitu Al-Imam Ishak Ibnu Rahawaih. "Wahai imam, Muhammad bin Ismail. Ingatkah engkau ketika kita dahulu menuntut ilmu kepada Al-Imam Ishak? ketika engkau datang masuk ke majelis, sang guru dengan bangga berkata 'Lihatlah, muridku, Muhammad bin Ismail. Dia datang seakan-akan 70.000 hadis Nabi Muhammad SAW masuk ke dalam majelis ini."
Mendengar itu Imam Al-Bukhari tersenyum dan berkata, "Benar, dahulu aku memang masih muda sehingga beliau berbangga. Namun jika beliau melihat keadaanku sekarang ini, beliau tidak akan mengatakan seperti itu, tetapi beliau akan mengatakan 200.000 hadis Nabi Muhammad SAW beserta sanadnya telah masuk ke dalam majelis ini". Masya Allah!
Para ulama, para shalihin, yang menghabiskan waktunya mengumpulkan banyak hadis dan sanad yang mereka hafal, Al-Imam Al-Bukhari mengambil yang paling sahih. Kemudian merangkumnya dalam Kitab Sahih Al-Bukhari. Para ulama mengatakan bahwa di dalam pembacaan Kitab Sahih Al-Bukhari, pintu langit dibuka, doa dan segala harapan diijabah serta segala bala diangkat oleh Allah Ta'ala.
Wallahu A'lam Bish-Showab
(rhs)