Masya Allah! Inilah Rahasia dan Manfaat Salat untuk Kesehatan (1)
A
A
A
Salat adalah salah satu metode pengobatan Nabi (Thibbun Nabawi) yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Jika seseorang melakukan salat dengan khusyuk sesuai rukun dan adab-adabnya, maka itu cukup baginya sebagai obat dari segala penyakit.
Syeikh Prof Abdul Basith Muhammad as-Sayyid dalam Kitab Tha'amur-Rasul SAW wat-Tadawi bil-Ghidza menjelaskan rahasia dan manfaat salat bagi kesehatan tubuh. Dari Abu Hurairah berkata, " Rasulullah SAW melihatku saat aku tidur dalam keadaan sakit perut, beliau berkata, 'Apakah kamu sakit perut?' Aku menjawab, Benar wahai Rasulullah. Nabi SAW kembali berkata, 'Bangun dan kerjakan salat, karena salat itu adalah obat." (HR Ibnu Majah)
Para ulama menjelaskan, hadis ini memuat dua pelajaran penting, yaitu, Rasulullah SAW dapat berbicara dengan bahasa Persia. Kemudian, salat dapat menyembuhkan penyakit kepala, perut dan usus.
Hal ini berkaitan dengan dua sebab. Pertama, berkaitan dengan kehendak Allah Ta'ala yaitu kewajiban beribadah. Kedua, berkaitan dengan diri sendiri. Karena salat dapat mengurangi rasa sakit yang dirasakan dalam tubuh, yang kemudian membangkitkan kekuatan dan mengobati penyakit tersebut.
Seorang dokter yang pandai akan menggunakan segala cara untuk menguatkan tenaganya. Terkadang ia memperkuat tenaganya dengan menggunakan makanan, pengharapan (roja'), dan rasa takut. Dalam hal ini, salat mencakup semuanya, karena ia dapat memunculkan perasaan di diri seseorang seperti khasyyah (takut), khauf (takut, khawatir), roja' (pengharapan), rasa malu, kecintaan dan mengingat akhirat. Semua itu akan melahirkan energi kuat dalam tubuh dan secara otomatis dapat menolak penyakit.
Dikisahkan dari salah satu putra Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu (RA), ketika panah bersarang di tubuh ayahnya dalam suatu peperangan, para sahabat tidak dapat mencabutnya dari tubuh Sayyidina Ali karena rasa sakit yang ditimbulkannya. Mereka pun menundanya hingga beliau melakukan salat.
Ketika Sayyidina Ali melakukan salat, mereka pun mencabut anak panah itu dan beliau tidak merasakan apa-apa. Hal itu disebabkan kekhusyukan beliau dalam salat. Sayyidina Ali telah merasakan kenikmatan dalam salatnya.
Kisah lainnya, Abu Ayyub tidak suka mendengar suara ribut dan berisik di rumahnya. Dia menyuruh keluarganya untuk tidak berisik di dalam rumah. Anehnya, apabila Abu Ayyub hendak salat, dia baru mengizinkan keluarganya untuk berbicara (berisik).
Saat itu, dia tidak mendengarkan apa pun di luar salatnya. Abu Ayyub berkata, "Aku tidak mendengar perkataan kalian saat aku sedang salat." Bahkan pernah tembok di sampingnya runtuh, beliau tidak mendengar suara itu dan tidak merasa terganggu.
Syeikh Prof Abdul Basith Muhammad mengatakan, salat juga mengandung unsur olah raga bagi yang menyehatkan badan dan jiwa. Salat adalah olah raga jasmani, karena di dalamnya terdapat beberapa gerakan sepeti rukuk, sujud, dan berdiri.
Juga olah raga jiwa karena terdiri dari konsentrasi, ketenangan, keikhlasan, kepatuhan, dan lain-lain. Gerakan-gerakan itu dapat mengaktifkan sendi-sendi tubuh. Begitu pula perut dan pencernaan. Karena itu, salat dapat mengobati sakit perut dan membantu proses pencernaan makanan di perut besar. (Baca Juga: Dokter Zaidul Akbar Paparkan 3 Tips Sehat Ala Rasulullah)
(bersambung)
Syeikh Prof Abdul Basith Muhammad as-Sayyid dalam Kitab Tha'amur-Rasul SAW wat-Tadawi bil-Ghidza menjelaskan rahasia dan manfaat salat bagi kesehatan tubuh. Dari Abu Hurairah berkata, " Rasulullah SAW melihatku saat aku tidur dalam keadaan sakit perut, beliau berkata, 'Apakah kamu sakit perut?' Aku menjawab, Benar wahai Rasulullah. Nabi SAW kembali berkata, 'Bangun dan kerjakan salat, karena salat itu adalah obat." (HR Ibnu Majah)
Para ulama menjelaskan, hadis ini memuat dua pelajaran penting, yaitu, Rasulullah SAW dapat berbicara dengan bahasa Persia. Kemudian, salat dapat menyembuhkan penyakit kepala, perut dan usus.
Hal ini berkaitan dengan dua sebab. Pertama, berkaitan dengan kehendak Allah Ta'ala yaitu kewajiban beribadah. Kedua, berkaitan dengan diri sendiri. Karena salat dapat mengurangi rasa sakit yang dirasakan dalam tubuh, yang kemudian membangkitkan kekuatan dan mengobati penyakit tersebut.
Seorang dokter yang pandai akan menggunakan segala cara untuk menguatkan tenaganya. Terkadang ia memperkuat tenaganya dengan menggunakan makanan, pengharapan (roja'), dan rasa takut. Dalam hal ini, salat mencakup semuanya, karena ia dapat memunculkan perasaan di diri seseorang seperti khasyyah (takut), khauf (takut, khawatir), roja' (pengharapan), rasa malu, kecintaan dan mengingat akhirat. Semua itu akan melahirkan energi kuat dalam tubuh dan secara otomatis dapat menolak penyakit.
Dikisahkan dari salah satu putra Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu (RA), ketika panah bersarang di tubuh ayahnya dalam suatu peperangan, para sahabat tidak dapat mencabutnya dari tubuh Sayyidina Ali karena rasa sakit yang ditimbulkannya. Mereka pun menundanya hingga beliau melakukan salat.
Ketika Sayyidina Ali melakukan salat, mereka pun mencabut anak panah itu dan beliau tidak merasakan apa-apa. Hal itu disebabkan kekhusyukan beliau dalam salat. Sayyidina Ali telah merasakan kenikmatan dalam salatnya.
Kisah lainnya, Abu Ayyub tidak suka mendengar suara ribut dan berisik di rumahnya. Dia menyuruh keluarganya untuk tidak berisik di dalam rumah. Anehnya, apabila Abu Ayyub hendak salat, dia baru mengizinkan keluarganya untuk berbicara (berisik).
Saat itu, dia tidak mendengarkan apa pun di luar salatnya. Abu Ayyub berkata, "Aku tidak mendengar perkataan kalian saat aku sedang salat." Bahkan pernah tembok di sampingnya runtuh, beliau tidak mendengar suara itu dan tidak merasa terganggu.
Syeikh Prof Abdul Basith Muhammad mengatakan, salat juga mengandung unsur olah raga bagi yang menyehatkan badan dan jiwa. Salat adalah olah raga jasmani, karena di dalamnya terdapat beberapa gerakan sepeti rukuk, sujud, dan berdiri.
Juga olah raga jiwa karena terdiri dari konsentrasi, ketenangan, keikhlasan, kepatuhan, dan lain-lain. Gerakan-gerakan itu dapat mengaktifkan sendi-sendi tubuh. Begitu pula perut dan pencernaan. Karena itu, salat dapat mengobati sakit perut dan membantu proses pencernaan makanan di perut besar. (Baca Juga: Dokter Zaidul Akbar Paparkan 3 Tips Sehat Ala Rasulullah)
(bersambung)
(rhs)