Tak Sedikit Umat Islam yang Mengingkari Mukjizat Rasulullah (2)

Minggu, 06 September 2020 - 13:59 WIB
loading...
Tak Sedikit Umat Islam yang Mengingkari Mukjizat Rasulullah (2)
Ilustrasi/SINDOnews
A A A
Syaikh Yusuf Al-Qardhawi dalam Fatawa Qardhawi mengatakan bahwa tidaklah semua mukjizat Rasulullah SAW yang nyata dan tersiar di antara orang-orang merupakan riwayat yang sahih dan benar, dan tidak juga semuanya salah.Kesahihan dan kesalahan dalam masalah-masalah ini ditentukan oleh sanad-sanad. (Baca Juga: kesahihan
Baca Juga
)

Sedangkan yang ketiga adalah pendapat pertengahan antara orang-orang yang berlebih-lebihan dalam mempercayai dan keterlaluan dalam mengingkari. Syaikh Yusuf Al-Qardhawi mengakui ini adalah pendapat yang ia ikuti.

Kesimpulan pendapat Ini:

1. Al-Qur'anul Karim adalah tanda terbesar dan mukjizat pertama dari Rasulullah Muhammad SAW dan Al-Qur'an merupakan tantangan bagi ahli-ahli sastra bahasa Arab khususnya dan bagi seluruh manusia umumnya. ( )

Dengan Al-Qur'an, kenabian Muhammad memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan kenabian-kenabian sebelumnya. Dalil atas kenabiannya yang benar adalah obyek risalahnya itu. Ia adalah Kitab yang merupakan mukjizat yang mengandung hidayat dan ilmu-ilmunya, keindahan lafal dan maknanya serta penjelasan hal yang gaib di masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.

2. Allah Ta'ala memuliakan penutup Rasul-rasul-Nya dengan tanda dan peristiwa luar biasa yang nyata dan bermacam-macam. Tetapi Allah tidak memaksudkan semua itu sebagai tantangan, yakni untuk menegakkan hujjah atas kenabian dan risalahnya yang benar, melainkan sebagai penghormatan atau rahmat dari Allah dan kekuatan baginya serta pemeliharaan terhadapnya bersama-sama orang-orang yang beriman dengannya, jika dalam keadaan sulit. ( )

Oleh karena itu, peristiwa-peristiwa luar biasa itu tidak terjadi untuk memenuhi permintaan orang-orang kafir, bahkan sebagai rahmat dan kemuliaan dari Allah bagi Rasul-Nya dan kaum Mukmin.

Dalam hal itu, misalnya peristiwa Isra' yang telah disebutkan dengan jelas dalam Al-Qur'an; dan Mi'raj yang diisyaratkan oleh Al-Qur'an dan disebutkan dalam hadis-hadis yang shahih. ( )

Turunnya para malaikat untuk mengukuhkan dan membela orang-orang yang beriman di Perang Badar, turunnya hujan untuk memberi minum dan membersihkan mereka, mengukuhkan kaki mereka pada saat hal itu tidak dialami oleh kaum musyrikin, padahal mereka berada di dekat kaum Muslimin.

Perlindungan Allah terhadap Rasul-Nya dan sahabatnya di dalam gua ketika hijrah, dan meskipun kaum musyrikin menemukan tempat itu, sehingga andaikata salah seorang dari mereka melihat ke bawah, tentulah kedua orang itu akan terlihat, dan lain-lain yang tercantum dalam nash Al-Qur'an. ( )

Juga yang sama dengan peristiwa itu adalah rasa kenyang sejumlah besar kaum Muslimin oleh makanan yang hanya sedikit ketika perang Ahzab dan Tabuk.

3. Syaikh Yusuf Al-Qardhawi mengatakan sesungguhnya ia tidak menetapkan peristiwa-peristiwa luar biasa semacam ini, kecuali yang telah dinashkan dalam Al-Qur'an atau disebutkan dalam Sunnah yang shahih. Adapun yang selain itu dan memenuhi kitab-kitab, maka kami tidak menerimanya dan tidak memperhatikannya.

Di antara hadis-hadis sahih dan kuat, ialah:



Rintihan Batang Kurma

Hadis yang diriwayatkan oleh sekelompok sahabat tentang "rintihan batang kurma" di atas ketika Nabi SAW pertama kali berkhutbah. Tatkala dibuatkan mimbar baginya dan beliau berdiri di atasnya untuk berkhutbah, terdengarlah suara dari batang kurma, seperti induk unta yang meratapi anaknya. Kemudian Nabi SAW menghampiri dan mengusapkan tangannya pada pohon itu. Maka, batang kurma itu pun terdiam.

Berkata Al-Allamah Tajuddin As-Subki: "Rintihan batang kurma adalah mutawatir, karena ia diriwayatkan oleh sekelompok sahabat, hingga sekitar 20 orang dan banyak perawi yang sahih, sehingga memastikan terjadinya."

Begitu pula Qadli Iyadl berkata dalam Asy-Syifa': "Hadis itu mutawatir."

Pengadaan Air Tidak Biasa
Selanjutnya, hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Ashabus Sunan lainnya dari sekelompok sahabat mengenai "pengadaan air yang banyak dengan cara yang tidak biasa dilakukan."

Hal itu dilakukan dalam peperangan-peperangan dan perjalanan-perjalanan Nabi SAW, misalnya pada perang Hudaibiyah, Tabuk dan lainnya.

Diriwayatkan oleh Syaikhan, dari Anas bahwa Nabi SAW dan para sahabatnya berada di Zaura', lalu ia menyuruh mengambil segelas air. Kemudian beliau mencelupkan telapak tangannya ke dalam gelas, lalu air terus rnemancar dari celah-celah jari dan ujung-ujung jarinya. Kemudian para sahabat Nabi SAW berwudhu dengan air itu.

Baca juga
: Buang PDIP, Pengamat Nilai Keputusan Mulyadi-Ali Mukhni Rasional

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, dari Al-Barra' bin Azib bahwa mereka berada bersama 1400 orang pada hari Hudaibiyah dan mereka menguras sumur Hudaibiyah tanpa meninggalkan setetes pun di dalamnya. Kemudian Nabi SAW mendengar hal itu dan menghampirinya. Beliau duduk di atas tepinya, kemudian menyuruh mengambil sebuah bejana berisi air, lalu berwudhu. Setelah itu, beliau berkumur dan berdoa, lalu menyemburkannya ke dalam sumur itu.

Al-Barra, berkata, "Kemudian kami meninggalkannya tidak begitu jauh. Maka keluarlah air dari sumur itu yang mencukupi dan mengenyangkan ternak-ternak kami serta para pengendaranya."

Banyak sekali hadis yang diriwayatkan mengenai "mengalirnya air" sebagai mukjizat Rasulullah SAW dengan riwayat yang sahih.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1315 seconds (0.1#10.140)