Cukup Diucapkan, Amalan Ringan Ini Pahalanya Berlimpah

Selasa, 15 September 2020 - 06:57 WIB
loading...
Cukup Diucapkan, Amalan Ringan Ini Pahalanya Berlimpah
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan ini, serta kesibukan yang mewarnainya, jangan lupa isi waktu yang berharga ini dengan kebaikan, salah satunya dengan amalan atau zikir lisan. Foto ilustrasi/ist
A A A
Muslimah, banyak amalan ringan yang mudah kita lakukan dalam aktivitas sehari-hari, ternyata memiliki pahala luar biasa dan berlimpah. Kabar gembira tersebut, akan banyak dijumpai dalam kitab-kitab bertemakan fadhail ‘amal.

Sebagai contoh, Atsar min Alfi Thariq ilaa al-Jannah karya Amin Al-Anshari, Alfu Hasanatin wa Hasanatin fil Yaumi wal Lailati karya Majdi Fathi Ali Kahil, Fadhilah Amal karya Ubaid Al-Sindy dan sebagainya. Di dalamnya akan ditemukan banyak amalan-amalan “kecil” namun besar kebaikan yang didapat tatkala mengamalkannya. Di antara amalan tersebut adalah amalan lisan atau zikir lisan.

(Baca juga : Hati-hati Dalam Membelanjakan Harta )
(Baca juga : Pelaku Penusukan Syech Ali Jaber Terancam Hukuman Mati )

Secara bahasa, zikir diartikan mengingat, sedangkan secara istilah ada yang mengatakan zikir adalah segala sesuatu, baik pikiran, hati, ucapan dan perbuatan yang semata terpaut (mengingat) kepada Allah Ta’ala. Sehingga kemudian ada yang menyebut dengan istilah , zikir hati, zikir lisan dan zikir perbuatan.

Tentang zikir lisan, didalamnya banyak mengandung keutamaan . Antara lain dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, berkata,.“Suatu hari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam melewati sebuah gunung yang disebut dengan gunung Jamadan, kemudian beliau berkata, “Akan melihat gunung ini ‘sabaqal mufradun’.”Kemudian mereka bertanya, “Apa yang dimaksud dengan al-Mufradun, wahai Rasulullah?” Ia berkata, “Mereka adalah orang-orang yang banyak zikir kepada Allah.” (HR. Muslim)

(Baca juga : Wajibkan Ihsan dalam Semua Urusan yang Dilakukan )

Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Dia Allah berfirman: “Aku bersama prasangka hambaKu, dan Aku Bersamanya ketika ia mengingatKu, jika ia mengingat/menyebutku dalam kesendirian, maka Aku Mengingatnya dalam DzatKu, jika ia mengingatKu, ditempat yang ramai, maka Aku mengingatnya ditempat yang lebih ramai (para malaikat-malaikat suci).” (Shahih Bukhari)

Disarikan dari berbagai sumber, inilah beberapa amalan lisan yang ringan dilakukan, tetapi memiliki pahal berlimpah, antara lain :

1. Laa ilaaha illallah, Alhamdulillah

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seutama-utama zikir adalah Laa ilaaha illallah dan sebaik-baik doa adalah alhamdulllah.” (Shahihul Jami’)

(Baca juga : Melatih Tanggung Jawab Anak dengan Sikap Profesional )

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, “Aku bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling bahagia dengan syafaatmu pada hari kiamat?” Kemudian Rasulullah menjawab, “Aku sudah menduga bahwa tidak ada seorang pun yang paling awal bertanya tentang hal ini kecuali engkau, wahai Abu Hurairah. Sebab aku tahu engkau adalah orang yang paling haus tentang hadits. Orang yang paling bahagia dengan syafaatku di hari Kiamat adalah dia yang mengucapkan Laa ilaaha illallah dengan sepenuh keikhlasan dari dalam hatinya atau dalam jiwanya.” (HR. Bukhari)

2. Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, lahu al-mulku wa lahu al-hamdu wa huwa ‘ala kulli syaiin qadiir

Dari Abu Ayyub radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa mengucapkan tidak ada ilah yang haq selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan dan pujian, dan Dia maha kuasa atas segala sesuatu sepuluh kali, maka dia seperti membebaskan empat budak dari keturunan Ismail.” (HR. Bukhari dan Muslim)

(Baca juga : Pandemi Belum Terkendali, Dunia Usaha Dukung Operasi Yustisi )

3. Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, lahu al-mulku wa lahu al-hamdu wa huwa ‘ala kulli syaiin qadiir

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barang siapa yang bertasbih kepada Allah (setiap) setelah salat 33 kali, memuji Allah 33 kali, mengagungkan Allah 33 kali. Maka jumlah tersebut ada 99, dan beliau berkata, sempurnakan menjadi 100 kali (dengan membaca) tidak ada ilah yang haq selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan dan pujian, dan Dia maha kuasa atas segala sesuatu, dihapuskan kesalahan-kesalahannya meski sebanyak buih di lautan (ghufirat khatayahu wa in kaanat mitslu zabadil bahri).” (HR. Muslim)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1093 seconds (0.1#10.140)