Kebodohan, Asal Mula dari Segala Keburukan
loading...
A
A
A
Kebodohan merupakan salah satu perkara yang amat dibenci oleh Allah a'aladan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Sebagimana perkara yang lain seperti penyakit hati. Betapa kebodohan dapat menjadi sebuah pedang yang tajam karena pada dasarnya kebodohan merupakan sifat yang amat disukai oleh iblis dan setan.
Syaikul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab "Tazkiyatun Nafs' menjelaskan, asal mula yang menjerumuskan manusia kepada keburukan adalah kebodohan. Karena dengan ketiadaan ilmu maka hal itu akan membawanya kepada bahaya yang lebih besar, atau menyangka bahwa sesuatu itu dapat mendatangkan manfaat yang lebih besar.
Oleh karena itu para shahabat Rasulullah Shallalahu alahi wa sallam berkata, "Setiap yang mendurhakai Allah berarti dia orang yang bodoh"
(Baca juga : Salah Satu Tanda Dekatnya Kiamat : Perhatikan Pakaian Perempuan )
Mereka memahami hal tersebut berdasarkan penafsiran mereka terhadap firman Allah Ta'ala :
إِنَّمَا ٱلتَّوْبَةُ عَلَى ٱللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلسُّوٓءَ بِجَهَٰلَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِن قَرِيبٍ فَأُو۟لَٰٓئِكَ يَتُوبُ ٱللَّهُ عَلَيْهِمْ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
"Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. [QS An NIsa: 17]
Dan firman-Nya
وَإِذَا جَآءَكَ ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِـَٔايَٰتِنَا فَقُلْ سَلَٰمٌ عَلَيْكُمْ ۖ كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَىٰ نَفْسِهِ ٱلرَّحْمَةَ ۖ أَنَّهُۥ مَنْ عَمِلَ مِنكُمْ سُوٓءًۢا بِجَهَٰلَةٍ ثُمَّ تَابَ مِنۢ بَعْدِهِۦ وَأَصْلَحَ فَأَنَّهُۥ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
"Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: "Salaamun alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al An'am: 54)
(Baca juga : Gelar-gelar bagi Perempuan yang Menjaga Kemaluannya )
Berdasarkan hal ini maka, suatu kondisi yang didalamnya banyak dilakukan keburukan dan kemaksiatan maka hal tersebut dinamai dengan masa jahiliyah , karena dengan melakukannya sama dengan orang-orang yang bodoh.
Sumber Segala Keburukan
Salah satu sumber keburukan yakni lalai dan syahwat adalah sumber keburukan, sebagaimana firman Allah Ta'ala,
وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُۥ عَن ذِكْرِنَا وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ وَكَانَ أَمْرُهُۥ فُرُطًا
"Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas." [QS Al Kahfi: 28]
Hawa nafsu tidak berdiri sendiri dalam melakukan keburukan kecuali disertai dengan kebodohan. Sebab jika ia mengetahui bahwa sesuatu itu berbahaya dan berdosa untuk dilakukan, maka secara otomatis ia akan menolak untuk mengerjakan hal tersebut.
(Baca juga : Amalan Sunnah di Waktu Fajar yang Sayang Kalo Dilewatkan )
Karena Allah Ta'ala telah menjadikan dalam jiwa kecintaan terhadap apa yang mendatangkan manfaat dan membenci sesuatu yang mendatangkan madharat . Dan jika seseorang mengerjakan sesuatu yang berbahaya misalnya, maka hal itu disebabkan oleh kelemahan pikirannya.
Syaikul IslamIbnu Taimiyah menjelaskan, manusia disifati sebagai orang yang memiliki akal, sari pikiran dan kecerdasan . Oleh karenanya, musibah terbesar adalah yang disebabkan dari setan bukan hanya dari nafsu semata, karena setan membuat indah kejelekkan dan menyuruhnya untuk melakukannya serta meneyebutkan kebaikan-kebaikan yang terdapat padanya tetapi tidak menyebutkan madharatnya. Sebagaimana yang dilakukan Iblis terhadap Adam ada Hawa, [QS Thahaa: 120-121]
Dan firman-Nya
فَوَسْوَسَ لَهُمَا ٱلشَّيْطَٰنُ لِيُبْدِىَ لَهُمَا مَا وُۥرِىَ عَنْهُمَا مِن سَوْءَٰتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَىٰكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَٰذِهِ ٱلشَّجَرَةِ إِلَّآ أَن تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ ٱلْخَٰلِدِينَ
"Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)". [QS Al A'raf: 20]
(Baca juga : Bisnis Waralaba Makin Digandrungi, Mendag: Tren Terus Meningkat )
Oleh sebab itu Allah Ta'ala berfirman seraya mengatakan :
وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ ٱلرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُۥ شَيْطَٰنًا فَهُوَ لَهُۥ قَرِينٌ
"Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya." QS Az Zukhruf: 36)
dan Firman-Nya :
وَإِنَّهُمْ لَيَصُدُّونَهُمْ عَنِ ٱلسَّبِيلِ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُم مُّهْتَدُونَ
"Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk."[QS Az Zukhruf: 37]
Dan firman-Nya :
أَفَمَن زُيِّنَ لَهُۥ سُوٓءُ عَمَلِهِۦ فَرَءَاهُ حَسَنًا ۖ فَإِنَّ ٱللَّهَ يُضِلُّ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِى مَن يَشَآءُ ۖ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَٰتٍ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ
"Maka apakah orang yang dijadikan (setan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan)? Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." [QS Fathir: 8]
(Baca juga : PSBB Lagi di Jakarta, Hotel dan Mal Tetap Buka dengan Protokol Kesehatan Ketat )
Dan firman Allah Ta'ala,
وَكَذَٰلِكَ زَيَّنَ لِكَثِيرٍ مِّنَ ٱلْمُشْرِكِينَ قَتْلَ أَوْلَٰدِهِمْ شُرَكَآؤُهُمْ لِيُرْدُوهُمْ وَلِيَلْبِسُوا۟ عَلَيْهِمْ دِينَهُمْ ۖ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ مَا فَعَلُوهُ ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ
"Dan demikianlah pemimpin-pemimpin mereka telah menjadikan kebanyakan dari orang-orang musyrik itu memandang baik membunuh anak-anak mereka untuk membinasakan mereka dan untuk mengaburkan bagi mereka agama-Nya. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggallah mereka dan apa yang mereka ada-adakan." [QS Al An'am: 137]
Bahaya Kebodohan
RasulullahShallallahu alaihi wa sallam telah dapat memprediksi bahwa kelak akan datang masa di mana orang-orang yang bodoh yang lebih banyak berbicara. Sehingga ia berbicara mengenai ilmu yang tidak ada dasarnya, orang bodoh akan selalu ingin terlihat pintar sehingga ia akan berbicara tanpa paham betul apa maknanya. Sebagaimana hal tersebut telah diperingatkan dalam hadis:
حَدِيث أَنَس ” أَنَّ أَمَام الدَّجَّال سُنُونَ خَدَّاعَات يُكَذَّب فِيهَا الصَّادِق وَيُصَدَّق فِيهَا الْكَاذِب وَيُخَوَّن فِيهَا الْأَمِين وَيُؤْتَمَن فِيهَا الْخَائِن وَيَتَكَلَّم فِيهَا الرُّوَيْبِضَة ” الْحَدِيث أَخْرَجَهُ أَحْمَد وَأَبُو يَعْلَى وَالْبَزَّار وَسَنَده جَيِّد , وَمِثْله لِابْنِ مَاجَهْ مِنْ حَدِيث أَبِي هُرَيْرَة وَفِيهِ ” قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَة ؟ قَالَ الرَّجُل التَّافِه يَتَكَلَّم فِي أَمْر الْعَامَّة “( فتح الباري).
"Sesungguhnya di depan Dajjal ada tahun-tahun banyak tipuan –di mana saat itu– orang jujur didustakan, pembohong dibenarkan, orang yang amanah dianggap khianat, orang yang khianat dianggap amanah, dan di sana berbicaralah Ruwaibidhoh. Nabi SAW ditanya, apa itu Ruwaibidhoh? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Orang yang bodoh (tetapi) berbicara mengenai urusan orang banyak/ umum. (HR Ahmad, dan Ibnu Majah)
(Baca juga : 9.511 Pesantren Telah Terima Bantuan Operasional Tahap Pertama )
Islam sendiri mengartikan kebodohan sebagaimana zaman jahilliyah, ketika itu banyak orang yang tersesat karena kebodohannya. Sehingga kemudian Allah menurunkan wahyu pertamanya yakni surat Al-Alaq ayat 1-5. Dalam ayat pertamanya bermakna “Bacalah”, artinya bahwa manusia harus selalu belajar agar tidak terjerumus dalam kebodohan. Sebagaimana firman Allah SWT berikut :
“Sesungguhnya sejelek-jeleknya binatang di sisi Allah adalah orang-orang yang tuli dan bisu (dalam menerima kebenaran), yaitu orang-orang yang tidak berakal." (QS. Al-Anfal : 22)
Kebodohan memiliki bahaya yang sebenarnya bahkan tidak anda sadari. Namun, akan sangat rugi jika kita terperangkap dalam kebodohan tanpa mau berusaha untuk keluar. Untuk itulah pentingnya kita memperdalam ilmu.
(Baca juga : PSBB Bikin Masyarakat Ngempet Belanja, Konsumsi Terancam Turun )
Wallahu A'lam
Syaikul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab "Tazkiyatun Nafs' menjelaskan, asal mula yang menjerumuskan manusia kepada keburukan adalah kebodohan. Karena dengan ketiadaan ilmu maka hal itu akan membawanya kepada bahaya yang lebih besar, atau menyangka bahwa sesuatu itu dapat mendatangkan manfaat yang lebih besar.
Oleh karena itu para shahabat Rasulullah Shallalahu alahi wa sallam berkata, "Setiap yang mendurhakai Allah berarti dia orang yang bodoh"
(Baca juga : Salah Satu Tanda Dekatnya Kiamat : Perhatikan Pakaian Perempuan )
Mereka memahami hal tersebut berdasarkan penafsiran mereka terhadap firman Allah Ta'ala :
إِنَّمَا ٱلتَّوْبَةُ عَلَى ٱللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلسُّوٓءَ بِجَهَٰلَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِن قَرِيبٍ فَأُو۟لَٰٓئِكَ يَتُوبُ ٱللَّهُ عَلَيْهِمْ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
"Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. [QS An NIsa: 17]
Dan firman-Nya
وَإِذَا جَآءَكَ ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِـَٔايَٰتِنَا فَقُلْ سَلَٰمٌ عَلَيْكُمْ ۖ كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَىٰ نَفْسِهِ ٱلرَّحْمَةَ ۖ أَنَّهُۥ مَنْ عَمِلَ مِنكُمْ سُوٓءًۢا بِجَهَٰلَةٍ ثُمَّ تَابَ مِنۢ بَعْدِهِۦ وَأَصْلَحَ فَأَنَّهُۥ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
"Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: "Salaamun alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al An'am: 54)
(Baca juga : Gelar-gelar bagi Perempuan yang Menjaga Kemaluannya )
Berdasarkan hal ini maka, suatu kondisi yang didalamnya banyak dilakukan keburukan dan kemaksiatan maka hal tersebut dinamai dengan masa jahiliyah , karena dengan melakukannya sama dengan orang-orang yang bodoh.
Sumber Segala Keburukan
Salah satu sumber keburukan yakni lalai dan syahwat adalah sumber keburukan, sebagaimana firman Allah Ta'ala,
وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُۥ عَن ذِكْرِنَا وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ وَكَانَ أَمْرُهُۥ فُرُطًا
"Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas." [QS Al Kahfi: 28]
Hawa nafsu tidak berdiri sendiri dalam melakukan keburukan kecuali disertai dengan kebodohan. Sebab jika ia mengetahui bahwa sesuatu itu berbahaya dan berdosa untuk dilakukan, maka secara otomatis ia akan menolak untuk mengerjakan hal tersebut.
(Baca juga : Amalan Sunnah di Waktu Fajar yang Sayang Kalo Dilewatkan )
Karena Allah Ta'ala telah menjadikan dalam jiwa kecintaan terhadap apa yang mendatangkan manfaat dan membenci sesuatu yang mendatangkan madharat . Dan jika seseorang mengerjakan sesuatu yang berbahaya misalnya, maka hal itu disebabkan oleh kelemahan pikirannya.
Syaikul IslamIbnu Taimiyah menjelaskan, manusia disifati sebagai orang yang memiliki akal, sari pikiran dan kecerdasan . Oleh karenanya, musibah terbesar adalah yang disebabkan dari setan bukan hanya dari nafsu semata, karena setan membuat indah kejelekkan dan menyuruhnya untuk melakukannya serta meneyebutkan kebaikan-kebaikan yang terdapat padanya tetapi tidak menyebutkan madharatnya. Sebagaimana yang dilakukan Iblis terhadap Adam ada Hawa, [QS Thahaa: 120-121]
Dan firman-Nya
فَوَسْوَسَ لَهُمَا ٱلشَّيْطَٰنُ لِيُبْدِىَ لَهُمَا مَا وُۥرِىَ عَنْهُمَا مِن سَوْءَٰتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَىٰكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَٰذِهِ ٱلشَّجَرَةِ إِلَّآ أَن تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ ٱلْخَٰلِدِينَ
"Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)". [QS Al A'raf: 20]
(Baca juga : Bisnis Waralaba Makin Digandrungi, Mendag: Tren Terus Meningkat )
Oleh sebab itu Allah Ta'ala berfirman seraya mengatakan :
وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ ٱلرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُۥ شَيْطَٰنًا فَهُوَ لَهُۥ قَرِينٌ
"Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya." QS Az Zukhruf: 36)
dan Firman-Nya :
وَإِنَّهُمْ لَيَصُدُّونَهُمْ عَنِ ٱلسَّبِيلِ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُم مُّهْتَدُونَ
"Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk."[QS Az Zukhruf: 37]
Dan firman-Nya :
أَفَمَن زُيِّنَ لَهُۥ سُوٓءُ عَمَلِهِۦ فَرَءَاهُ حَسَنًا ۖ فَإِنَّ ٱللَّهَ يُضِلُّ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِى مَن يَشَآءُ ۖ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَٰتٍ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ
"Maka apakah orang yang dijadikan (setan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan)? Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." [QS Fathir: 8]
(Baca juga : PSBB Lagi di Jakarta, Hotel dan Mal Tetap Buka dengan Protokol Kesehatan Ketat )
Dan firman Allah Ta'ala,
وَكَذَٰلِكَ زَيَّنَ لِكَثِيرٍ مِّنَ ٱلْمُشْرِكِينَ قَتْلَ أَوْلَٰدِهِمْ شُرَكَآؤُهُمْ لِيُرْدُوهُمْ وَلِيَلْبِسُوا۟ عَلَيْهِمْ دِينَهُمْ ۖ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ مَا فَعَلُوهُ ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ
"Dan demikianlah pemimpin-pemimpin mereka telah menjadikan kebanyakan dari orang-orang musyrik itu memandang baik membunuh anak-anak mereka untuk membinasakan mereka dan untuk mengaburkan bagi mereka agama-Nya. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggallah mereka dan apa yang mereka ada-adakan." [QS Al An'am: 137]
Bahaya Kebodohan
RasulullahShallallahu alaihi wa sallam telah dapat memprediksi bahwa kelak akan datang masa di mana orang-orang yang bodoh yang lebih banyak berbicara. Sehingga ia berbicara mengenai ilmu yang tidak ada dasarnya, orang bodoh akan selalu ingin terlihat pintar sehingga ia akan berbicara tanpa paham betul apa maknanya. Sebagaimana hal tersebut telah diperingatkan dalam hadis:
حَدِيث أَنَس ” أَنَّ أَمَام الدَّجَّال سُنُونَ خَدَّاعَات يُكَذَّب فِيهَا الصَّادِق وَيُصَدَّق فِيهَا الْكَاذِب وَيُخَوَّن فِيهَا الْأَمِين وَيُؤْتَمَن فِيهَا الْخَائِن وَيَتَكَلَّم فِيهَا الرُّوَيْبِضَة ” الْحَدِيث أَخْرَجَهُ أَحْمَد وَأَبُو يَعْلَى وَالْبَزَّار وَسَنَده جَيِّد , وَمِثْله لِابْنِ مَاجَهْ مِنْ حَدِيث أَبِي هُرَيْرَة وَفِيهِ ” قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَة ؟ قَالَ الرَّجُل التَّافِه يَتَكَلَّم فِي أَمْر الْعَامَّة “( فتح الباري).
"Sesungguhnya di depan Dajjal ada tahun-tahun banyak tipuan –di mana saat itu– orang jujur didustakan, pembohong dibenarkan, orang yang amanah dianggap khianat, orang yang khianat dianggap amanah, dan di sana berbicaralah Ruwaibidhoh. Nabi SAW ditanya, apa itu Ruwaibidhoh? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Orang yang bodoh (tetapi) berbicara mengenai urusan orang banyak/ umum. (HR Ahmad, dan Ibnu Majah)
(Baca juga : 9.511 Pesantren Telah Terima Bantuan Operasional Tahap Pertama )
Islam sendiri mengartikan kebodohan sebagaimana zaman jahilliyah, ketika itu banyak orang yang tersesat karena kebodohannya. Sehingga kemudian Allah menurunkan wahyu pertamanya yakni surat Al-Alaq ayat 1-5. Dalam ayat pertamanya bermakna “Bacalah”, artinya bahwa manusia harus selalu belajar agar tidak terjerumus dalam kebodohan. Sebagaimana firman Allah SWT berikut :
“Sesungguhnya sejelek-jeleknya binatang di sisi Allah adalah orang-orang yang tuli dan bisu (dalam menerima kebenaran), yaitu orang-orang yang tidak berakal." (QS. Al-Anfal : 22)
Kebodohan memiliki bahaya yang sebenarnya bahkan tidak anda sadari. Namun, akan sangat rugi jika kita terperangkap dalam kebodohan tanpa mau berusaha untuk keluar. Untuk itulah pentingnya kita memperdalam ilmu.
(Baca juga : PSBB Bikin Masyarakat Ngempet Belanja, Konsumsi Terancam Turun )
Wallahu A'lam
(wid)