Tamasya ke Surga, Apa Saja Keindahannya? (1)

Rabu, 28 Oktober 2020 - 11:55 WIB
loading...
A A A
جَنَّتَانِ مِنْ فِضَّةٍ آنِيَتُهُمَا وَمَا فِيْهِمَا وَجَنَّتَانِ مِنْ ذَهَبٍ آنِيَتُهُمَا وَمَا فِيْهِمَا وَمَا بَيْنَ الْقَوْمِ وَبَيْنَ أَنْ يَنْظُرُوْا إِلَى رَبِّهِمْ إِلَّا رِدَاءُ الْكِبْرِيَاءِ عَلَى وَجْهِهِ فِيْ جَنَّةِ عَدْنٍ.

“Dua Surga yang wadah-wadahnya dan segala sesuatu yang ada di dalam keduanya adalah dari perak. Dua Surga yang wadah-wadahnya dan segala sesuatu yang ada di dalam keduanya adalah dari emas. Tidak ada (penghalang) antara kaum tersebut dengan melihat Rabb mereka, kecuali selendang keagungan pada Wajah-Nya di Surga ‘Adn.” (HR. Bukhari Juz 4 : 4597 dan Muslim Juz 1 : 180, lafazh ini miliknya)

6. Postur Tubuh Penghuni Surga

Postur tubuh penghuni Surga setinggi 60 hasta yang menjulang ke langit. Mereka tidak buang air kecil, tidak buang air besar, tidak beringus dan tidak pula meludah. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah bersabda;

إِنَّ أَوَّلَ زُمْرَةٍ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ عَلَى صُوْرَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ وَالَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ عَلَى أَشَدِّ كَوْكَبٍ دُرِّيٍّ فِي السَّمَاءِ إِضَاءَةً لَا يَبُوْلُوْنَ وَلَا يَتَغَوَّطُوْنَ وَلَا يَتَمَخَّطُوْنَ وَلَا يَتْفُلُوْنَ أَمْشَاطُهُمُ الذَّهَبُ وَرَشْحُهُمُ الْمِسْكُ وَمُجَامِرُهُمُ الْأُلُوَّةُ وَأَزْوَاجُهُمُ الْحُوْرُ الْعِيْنُ أَخْلَاقُهُمْ عَلَى خُلُقِ رَجُلٍ وَاحِدٍ عَلَى صُوْرَةِ أَبِيْهِمْ آدَمَ سِتُّوْنَ ذِرَاعًا فِي السَّمَاءِ.

“Sesungguhnya rombongan pertama yang masuk Surga rupa (mereka) seperti bulan di malam purnama. Kemudian (rombongan) yang setelah mereka seperti bintang yang bersinar paling terang di langit. Mereka tidak buang air kecil, tidak buang air besar, tidak beringus dan tidak pula meludah. Sisir mereka (terbuat dari) emas, keringat mereka adalah kesturi, asapan mereka sangat harum, isteri-isteri mereka adalah bidadari yang bermata jeli, akhlak mereka (sama) seperti akhlak satu orang, (bentuk mereka) seperti bapak mereka Adam عليه السلام (dengan tinggi) 60 hasta yang menjulang ke langit.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari Juz 3 : 3149 dan Muslim Juz 4 : 2834, lafazh ini miliknya)

(Baca juga : Penutupan Jalan, Sejumlah Rute Transjakarta Diperpendek dan Dialihkan )

7. Usia Penghuni Surga

Para penghuni Surga dijadikan dalam usia 33 tahun. Diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi SAW beliau bersabda;

يَدْخُلُ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ جُرْدًا مُرْدًا بَيْضًا جُعَادًا مُكَحَّلِيْنَ أَبْنَاءُ ثَلَاثٍ وَثَلَاثِيْنَ عَلَى خَلْقِ آدَمَ سِتُّوْنَ ذِرَاعًا فِيْ عُرْضِ سَبْعِ أَذْرُعٍ.

“Ahli Surga akan memasuki Surga dalam keadaan tidak berpakaian, tampan, berkulit putih, berambut keriting dan bercelak dalam usia 33 tahun seperti bentuk Adam عليه السلام (yang tingginya adalah) 60 hasta dengan ketebalan tubuh 7 hasta.” (HR. Ahmad. Hadits derajatnya adalah Hasan li Ghairihi menurut Syaikh Al-Albani رحمه الله dalam Shahihut Targhib wat Tarhib Juz 3 : 3700.)

8. Sungai di Surga

Di dalam Surga terdapat sungai-sungai minuman dari; (Aisarut Tafasir, 5/79) (1) air yang tidak berubah rasa dan baunya, (2) susu yang tidak berubah rasanya, (3) khamer yang lezat rasanya bagi para peminumnya, dan (4) madu murni yang bersih dari campuran. (At-Tafsirul Muyassar, 915) Allah Ta'ala berfirman;

مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِيْ وُعِدَ الْمُتَّقُوْنَ فِيْهَآ أَنْهَارٌ مِّنْ مَّآءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِّنْ لَّبَنٍ لَّمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِّنْ خَمْرٍ لَّذَّةٍ لِّلشَّارِبِيْنَ وَأَنْهَارٌ مِّنْ عَسَلٍ مُّصَفًّى

”Permisalan Surga yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamer yang lezat rasanya bagi para peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang murni.” (QS. Muhammad : 15)

(Baca juga : Hindari 5 Kebiasaan Ini saat Libur Panjang! Karena bisa Ganggu Kesehatan )

Diriwayatkan dari Hakim bin Mu’awiyah, dari bapaknya رضي الله عنه ia berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda;

فِي الْجَنَّةِ بَحْرُ اللَّبَنِ وَبَحْرُ الْمَاءِ وَبَحْرُ الْعَسَلِ وَبَحْرُ الْخَمْرِ ثُمَّ تُشَقَّقُ الْأَنْهَارُ مِنْهَا بَعْدَهُ.

“Di Surga terdapat sungai susu, sungai air, sungai madu dan sungai khamer. Kemudian setelah itu semua sungai terbelah darinya.” (HR. Ahmad, lafazh ini miliknya dan Tirmidzi Juz 4 : 2571. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 2122)

9. Menanam di Surga
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2796 seconds (0.1#10.140)