Kisah Cacing Bertasbih dan Shalawat 1.000 Kali Sehari, Bagaimana dengan Kita?

Jum'at, 30 Oktober 2020 - 08:05 WIB
loading...
Kisah Cacing Bertasbih dan Shalawat 1.000 Kali Sehari, Bagaimana dengan Kita?
Kisah Nabi Musa alaihissalam dan seekor cacing yang bertasbih dan bersholawat layak kita jadikan bahan renungan dan iktibar. Foto/Ist
A A A
Salah satu tanda cinta kepada Allah dan Rasul-Nya dapat dilihat seberapa banyak ia berdzikir (mengingat Allah) dan bershalawat untuk Nabi. Ketika mengaku cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, sudah berapa banyakkah kita berdzikir dan shalawat hari ini?

Jangan sampai kalah dari seekor cacing yang sehari beristighfar 1.000 kali dan bersholawat 1.000 kali. Mari kita simak kisah Nabi Musa 'alaihissalam dan seekor cacing yang dinukil dari Kitab "Mukasyafatul Qulub" karya Imam Al-Ghozali Bab Al-Haya. Suatu hari Nabi Musa sedang bersandar di sebuah pohon. Tiba-tiba muncul dari dalam tanah seekor cacing merah. Lalu Nabi Musa bergumam: "Buat apa Allah menciptakan seekor cacing merah yang menjijikkan seperti ini."( )

Ketika mendengar perkataan Nabi Musa itu, cacing tersebut dibuat bisa berbicara oleh Allah Ta'ala hingga Nabi Musa dapat mendengar ucapannya. Cacing itu berkata: "Wahai Nabiyullah, aku diciptakan Allah agar membaca tasbih (Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaa ha illallah, wallahu akbar) di siang hari 1000 kali dan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم di malam hari 1000 kali.

Mendengar jawaban itu, Nabi Musa tertunduk malu dengan cacing yang kelihatannya menjijikkan. Lalu beliau bertobat kepada Allah Ta'ala. ( )

Kisah cacing yang bertasbih ini juga diceritakan dalam Kitab Tafsir "Marah Labid" karya Syeikh Nawawi Al-Bantani. Ketika Nabi Musa memecahkan batu besar dengan tongkatnya, batu tersebut pun terpecah.

Dari dalam batu yang terpecah itu, ternyata Nabi Musa menemukan batu lagi. beliau memecahnya dengan tongkatnya, kemudian ia menemukan ada ada batu lagi di dalamnya. Batu itu dipecah lagi, ternyata muncul batu lagi dari dalamnya. Ketika batu itu ia pecah, dari pecahan itu muncul seekor cacing yang sangat kecil. Nabi Musa melihat dari mulut cacing itu, ada secuil makanan yang keluar dari tenggorokannya.

Kemudian Allah memampukan cacing itu berbicara hingga didengar oleh Nabi Musa . Cacing itu bertasbih mengucapkan: "Maha Suci Zat yang melihatku, mendengar ucapanku, mengetahui tempatku, ingat dan tak melupakanku."

Itu baru seekor cacing yang lemah. Bagaimana dengan kita yang diberi banyak kelebihan? Sudahkan kita bertasbih dan membaca sholawat 1.000 kali dalam sehari? Mari buktikan kecintaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Jangan sampai kita kalah dari seekor cacing merah yang lemah.

Berdzikirlah kepada Allah baik secara jahr maupun sihr. Perbanyaklah shalawat kepada Nabi. Mudah-mudahan kita mendapatkan rahmat dari Allah Ta'ala.

Allah Ta'ala berfirman:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُسَبِّحُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالطَّيْرُ صَافَّاتٍ ۖ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهُ وَتَسْبِيحَهُ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ

"Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) ibadah dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan." (QS. An-Nuur: 41)

( )
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1602 seconds (0.1#10.140)