Kisah Sultan Hamid II yang Terlupa Membaca Shalawat, Simak Videonya
loading...
A
A
A
Sultan Abdul Hamid II (berkuasa pada 1876-1909) adalah sosok pemimpin yang disegani sekaligus teladan di Kekhalifahan Utsmaniyah (Ottoman Empiresultan). Sultan Abdul Hamid II lahir pada 21 September 1842 Masehi, putra Sultan Abdul Majid. Sejak kecil, beliau sudah mendapat pendidikan di bawah bimbingan orang-orang terkenal di zamannya, baik secara ilmu maupun akhlak.
Keterangandari wikipedia, Sultan Abdul Hamid II adalah orang yang sangat relijius. Putrinya bernam Ayşe Sultan menggambarkan keshalehan ayahnya: "Dia biasa shalat lima waktu dan membaca Al-Qur'an , dia selalu pergi ke masjid, berdoa di Masjid Süleymaniye dan berbelanja di pameran yang dibuka pada saat itu. Ayahku ingin semua orang berdoa dan pergi ke masjid. Ezan-ı Muhammedî (Adzan Muhammad) dikumandangkan lima kali di taman istana. Ayahku biasa berkata, "Agama dan Sains sangatlah penting!"
Ada satu kisah beliau yang sangat populer dan pernah ditayangkan di stasiun televisi nasional Turki. Kisah ini bersumber dari catatan harian Sultan ke-34 Ottoman Empire. Beliau menceritakan pengakuan seorang pedagang bernama Faisal bermimpi bertemu Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. ( )
Pada suatu hari, Sultan Abdul Hamid II sangat terkejut ketika pedagang yang dililit utang itu datang menghadapnya. Hal itu disampaikan oleh orang kepercayaannya, Fasya.
"Sultan, ada orang gila yang mengaku bahwa engkau punya utang padanya. Kami sudah memanggilnya ke istana dan memberikan sejumlah uang, namun ia belum mau pergi sebelum bertemu Sultan," kata Fasha orang kepercayaannya itu.
"Dimana dia, Fasya? Biarkan dia masuk," jawab Sultan.
Kemudian orang kepercayaannya mengajak pedagang miskin itu masuk ke ruangan Sultan. Dengan penuh takzhim, pedagang bernama Faisal itu, berkata kepada Sultan. "Wahai Sultan, engkau punya utang kepadaku, segeralah bayar."
Begitu tenang Sultan menjawab: "Darimana dan kapan saya berutang padamu?"
"Sultan, aku adalah seorang pedagang, lalu aku bangkrut. Aku berutang hingga utang itu mencekikku. Akhirnya aku berdoa kepada Allah setiap malam sebelum tidur. Dan kemarin aku melihat Sayyidina Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم di mimpiku," ujar pedagang itu dengan wajah menunduk.
Sultan dan orang kepercayaannya itu spontan terkejut seraya mengucap صلى الله عليه وسلم (shallallahu alaihi wa sallam).( )
"Wahai Sultan, dalam mimpi itu baginda Rasullullah bersabda kepadaku, 'Katakan kepada Hamid ku, bahwa ia biasanya bershalawat untukku setiap malam. Namun malam kemaren ia lupa. Pergi dan mintalah keperluanmu padanya'. Beliau ( Nabi ) berkata seperti itu wahai Sultan," ucap pedangang itu.
Mendengar ucapan pedagang itu, Sultan langsung bediri dari duduknya dengan wajah haru. Sambil memandang pedagang itu, Sultan berkata: "Tolong ulangi sekali lagi bagaimana sabda beliau?"
"Hamid ku..."kata pedagang itu.
Belum selesai ia melanjutkan, Sultan membuka laci mejanya dan memberikan sekantong uang kepada pedagang itu. Sambil berjalan ia bertanya lagi. "Bagaimana sabda beliau?"
"Hamid ku...."kata pedagang itu mengulangi sabda Nabi.
Belum pula selesai pedagang itu menjawab, Sultan memberikan lagi sekantong uang kepadanya. Hal itu terjadi hingga beberapa kali.
Ketika itu tidak ada yang lebih penting bagi Sultan selain ucapan pedagang yang beruntung itu.
Mata Sultan mulai berkaca-kaca mengingat-ingat kelalaiannya. Melihat itu, orang kepercayaan Sultan mencoba menghiburnya sembari berkata: "Sultanku, hampir saja ia menghabiskan semua hartamu".
Belum selesai ia berbicara, Sultan Abdul Hamid II berkata: "Engkau bicara apa Fasya. Demi Allah, andaikan ia minta seluruh harta dan jabatanku akan aku berikan seluruhnya. Kemarin malam, aku sedang bekerja dan aku pun tertidur di meja kerjaku. Aku lupa membaca Shalawat rutinku. Aku bersalah Fasya, semoga Allah mengampuniku," kata Sultan menjelaskan mengapa ia sampai lupa bershalawat kepada Nabi. Mendengar itu, orang kepercayaan Sultan tak kuasa menahan air matanya.
( )
Berikut cuplikan Film Sultan Abdul Hamid II yang diunggah Channel Youtube "Berbagi Semangat":
Keterangandari wikipedia, Sultan Abdul Hamid II adalah orang yang sangat relijius. Putrinya bernam Ayşe Sultan menggambarkan keshalehan ayahnya: "Dia biasa shalat lima waktu dan membaca Al-Qur'an , dia selalu pergi ke masjid, berdoa di Masjid Süleymaniye dan berbelanja di pameran yang dibuka pada saat itu. Ayahku ingin semua orang berdoa dan pergi ke masjid. Ezan-ı Muhammedî (Adzan Muhammad) dikumandangkan lima kali di taman istana. Ayahku biasa berkata, "Agama dan Sains sangatlah penting!"
Ada satu kisah beliau yang sangat populer dan pernah ditayangkan di stasiun televisi nasional Turki. Kisah ini bersumber dari catatan harian Sultan ke-34 Ottoman Empire. Beliau menceritakan pengakuan seorang pedagang bernama Faisal bermimpi bertemu Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. ( )
Pada suatu hari, Sultan Abdul Hamid II sangat terkejut ketika pedagang yang dililit utang itu datang menghadapnya. Hal itu disampaikan oleh orang kepercayaannya, Fasya.
"Sultan, ada orang gila yang mengaku bahwa engkau punya utang padanya. Kami sudah memanggilnya ke istana dan memberikan sejumlah uang, namun ia belum mau pergi sebelum bertemu Sultan," kata Fasha orang kepercayaannya itu.
"Dimana dia, Fasya? Biarkan dia masuk," jawab Sultan.
Kemudian orang kepercayaannya mengajak pedagang miskin itu masuk ke ruangan Sultan. Dengan penuh takzhim, pedagang bernama Faisal itu, berkata kepada Sultan. "Wahai Sultan, engkau punya utang kepadaku, segeralah bayar."
Begitu tenang Sultan menjawab: "Darimana dan kapan saya berutang padamu?"
"Sultan, aku adalah seorang pedagang, lalu aku bangkrut. Aku berutang hingga utang itu mencekikku. Akhirnya aku berdoa kepada Allah setiap malam sebelum tidur. Dan kemarin aku melihat Sayyidina Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم di mimpiku," ujar pedagang itu dengan wajah menunduk.
Sultan dan orang kepercayaannya itu spontan terkejut seraya mengucap صلى الله عليه وسلم (shallallahu alaihi wa sallam).( )
"Wahai Sultan, dalam mimpi itu baginda Rasullullah bersabda kepadaku, 'Katakan kepada Hamid ku, bahwa ia biasanya bershalawat untukku setiap malam. Namun malam kemaren ia lupa. Pergi dan mintalah keperluanmu padanya'. Beliau ( Nabi ) berkata seperti itu wahai Sultan," ucap pedangang itu.
Mendengar ucapan pedagang itu, Sultan langsung bediri dari duduknya dengan wajah haru. Sambil memandang pedagang itu, Sultan berkata: "Tolong ulangi sekali lagi bagaimana sabda beliau?"
"Hamid ku..."kata pedagang itu.
Belum selesai ia melanjutkan, Sultan membuka laci mejanya dan memberikan sekantong uang kepada pedagang itu. Sambil berjalan ia bertanya lagi. "Bagaimana sabda beliau?"
"Hamid ku...."kata pedagang itu mengulangi sabda Nabi.
Belum pula selesai pedagang itu menjawab, Sultan memberikan lagi sekantong uang kepadanya. Hal itu terjadi hingga beberapa kali.
Ketika itu tidak ada yang lebih penting bagi Sultan selain ucapan pedagang yang beruntung itu.
Mata Sultan mulai berkaca-kaca mengingat-ingat kelalaiannya. Melihat itu, orang kepercayaan Sultan mencoba menghiburnya sembari berkata: "Sultanku, hampir saja ia menghabiskan semua hartamu".
Belum selesai ia berbicara, Sultan Abdul Hamid II berkata: "Engkau bicara apa Fasya. Demi Allah, andaikan ia minta seluruh harta dan jabatanku akan aku berikan seluruhnya. Kemarin malam, aku sedang bekerja dan aku pun tertidur di meja kerjaku. Aku lupa membaca Shalawat rutinku. Aku bersalah Fasya, semoga Allah mengampuniku," kata Sultan menjelaskan mengapa ia sampai lupa bershalawat kepada Nabi. Mendengar itu, orang kepercayaan Sultan tak kuasa menahan air matanya.
( )
Berikut cuplikan Film Sultan Abdul Hamid II yang diunggah Channel Youtube "Berbagi Semangat":
(rhs)