Hati-hati, Jangan Merasa Aman-aman Saja

Selasa, 03 November 2020 - 17:23 WIB
loading...
Hati-hati,  Jangan Merasa Aman-aman Saja
Bila kita selalu merasa diawasi Allah, maka akan menjadi orang paling bahagia. Karena ini adalah amal yang paling disukai Allah. Foto ilustrasi/ist
A A A
Merenungi perbuatan yang telah kita lakukan setiap hari, sepertinya harus menjadi agenda rutin setiap muslim dan muslimah. Kenapa harus? Jangan sampai merasa aman-aman saja dengan apa yang kita lakukan setiap harinya.

(Baca juga : Sebenarnya Darah itu Suci atau Najis? )

KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym memberikan pencerahan tentang pentingnya bersikap hati-hati saat kita sendirian, dan pentingnya merenungi apa yang telah kita perbuat. Dalam tausiyahnya di awal bulan November ini, Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid ini menjelaskan, dalam keseharian terkadang kita bisa melihat, ada orang yang membagus-baguskan dirinya di hadapan banyak orang, tapi di belakang mereka malah berbuat maksiat. Betapa Allah dibohongi olehnya. Tidak malukah kita? Ciri ini sering dikaitkan dengan maksiat ketika ia sendirian.

(Baca juga : Dua Rasa Cinta )

Ketika maksiat sendirian itu akan berhenti jika diberitahu. Jika ada CCTV di kamar, maka akan berhenti dengan seketika hal maksiat yang ingin dilakukan. Hape disadap, otomatis akan saleh dan berkata baik. Yakinlah teknologi yang ada ini hanyalah alat. Dengan alat saja kita menjadi takut, dan tidak ingin melakukan maksiat yang diketahui oleh banyak orang.

Padahal, apa yang kita lakukan di dunia ini senantiasa dilihat dan diawasi oleh Allah Ta’alla. Karena Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui apa yang kita lakukan. Kita ini tidak pernah sesaat lepas dari pengawasan Allah. Makhluk apa pun, tidak ada yang luput dari pengawasan dan penglihatan Allah. Di mana pun dan kapan pun. Baik itu terang atau gelap. Baik ramai atau dalam sepi. Jadi, semuanya disaksikan oleh Allah Ta'ala.

(Baca juga : Maimunah binti Al Harits, Pribadi yang Taat dan Ikhlas )

Allah yang Maha Mengawasi ini mengetahui yang terlintas di dalam hati. Tersirat dalam pikiran. Seperti mata, mata ini untuk melihat. Sebagimana dalam firman Allah Ta'ala :

يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ

“(Sebab) Dia mengetahui kilas curi-pandang (yang paling tersembunyi), dan segala yang dirahasiakan dalam hati.” (QS Ghafir : 19)

(Baca juga : Diteken Malam-malam, Cek Sistem Upah di UU Cipta Kerja yang Disetujui Jokowi )

Menurut Aa Gym, orang tidak tahu kita berbuat maksiat bukan karena kita jago menyembunyikannya. Hanya satu saja, Allah belum membukanya. Aib kita belum dibuka saja. Kalau Allah mau membuka maksiat kita, pasti terbuka. Tidak bisa dicegah dengan teknologi apa pun, dengan backingan apa pun. Kebuka, pasti kebuka.

Apa yang terjadi jika terbuka? Akan banyak yang tidak ingin berteman dengan kita. Menjauhi kita. Terbuka karena orang tahu perilaku kita. Tapi jika kita mau jujur, seluruh anggota badan ini akan menjadi saksi di akhirat kelak.

(Baca juga : Canangkan Kampung Zakat, Kemenag Gandeng Lazis Berdayakan UMKM )

Allah Ta'ala berfirman:

وَقَالُوا۟ لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدتُّمْ عَلَيْنَا ۖ قَالُوٓا۟ أَنطَقَنَا ٱللَّهُ ٱلَّذِىٓ أَنطَقَ كُلَّ شَىْءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

“Dan mereka berkata kepada kulit mereka: ‘Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?’ Kulit mereka menjawab: ‘Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dialah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan.’”

(Baca juga : Kisah Khabib Nurmagomedov, Dagestan dan Kesederhanaan sang Elang )

Juga firman Allah Ta'ala :

وَمَا كُنتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَن يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلَآ أَبْصَٰرُكُمْ وَلَا جُلُودُكُمْ وَلَٰكِن ظَنَنتُمْ أَنَّ ٱللَّهَ لَا يَعْلَمُ كَثِيرًا مِّمَّا تَعْمَلُونَ
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1380 seconds (0.1#10.140)