Saking Wanginya Aroma Surga Tercium dari Jarak Perjalanan 100 Tahun
loading...
A
A
A
Mendengar kata Surga (Al-Jannah) pasti pikiran kita membayangkan keindahan dan kenikmatan. Ya, surga memang identik dengan kenikmatan sampai-sampai Rasulullah صلى الله عليه وسلم berkata bahwa kenikmatan surga itu tidak dapat dibayangkan.
Beliau صلى الله عليه وسلم berkata surga itu adalah cahaya yang menyala-nyala dan berbau harum, memiliki istana yang kokoh, sungai yang luas, buah-buahan yang banyak lagi harum, pasangan suami istri yang gagah dan cantik, serta pakaian yang bagus lagi indah, di tempat yang kekal dan indah, di tingkat-tingkat yang tinggi lagi terpuji. ( )
Sewangi-wanginya aroma parfum di dunia tak ada yang dapat menandingi baunya surga . Dalam satu hadis, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Tanah surga itu licin putih, kasturi murni." (HR Muslim). Aroma bau surga ini dapat dicium dari jarak perjalanan 100 tahun.
Masya Allah, tak dapat dibayangkan seperti apa harumnya surga yang dijanjikan Allah bagi orang yang bertakwa. "Ada 100 derajat di dalam surga . Sesuatu (jarak) di antara tiap 2 derajat itu 100 tahun perjalanan." (HR Tirmidzi)
Dalam hadis lain, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: "Barangsiapa yang mengaku-ngaku memiliki hubungan nasab kepada selain ayahnya, maka surga menjadi haram baginya, padahal bau surga dapat dicium sepanjang jarak perjalanan 500 tahun." (HR Ibnu Majah No 2601)
Di riwayat lain, beliau bersabda: "Barangsiapa membunuh seorang kafir mu'ahad, maka ia tidak dapat mencium aroma surga . Dan sesungguhnya aroma surga dapat dirasakan dari jarak perjalanan selama 40 tahun." (HR Ibnu Majah No 2676)
Dari Abu Hurairah, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: "Ketahuilah, barangsiapa membunuh seseorang yang terikat janji dengan kaum muslimin dan memiliki jaminan keamanan dari Allah dan RasulNya, maka ia telah melanggar perlindungan Allah dan ia tidak akan mencium bau surga , dan sesungguhnya baunya dapat dicium sejauh perjalanan 70 masa." (Hadis Jami' at-Tirmidzi No 1323)
Rasulullah صلى الله عليه وسلم juga menyampaikan salah satu sifat surga. "Tempat cambuk di surga , lebih baik daripada dunia seisinya." (HR Ibnu Majah No. 4321). ( )
Tingkatan SurgaTertinggi
Dalam Hadis Jami' At-Tirmidzi disebutkan bahwa di surga ada 100 tingkat. Jarak antara masing-masing tingkat seperti antara bumi dan langit. Adapun surga tertinggi adalah Firdaus, darinya empat sungai surga memancar, di atasnya 'Arsy, bila kalian meminta kepada Allah, mintalah Firdaus.
Adapun sungai-sungai di surga memancar dari bawah-bawah bukit. Di dalam Al-Qur'an , Allah banyak menyebut tentang macam-macam sungai di surga ini antara lain firman-Nya dalam Surah Muhammad ayat 15: "Perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya. Sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya. Sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring. Dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka. Sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?" (sudah tentu tidak sama)
Imam At-Tirmidzi meriwayatkan, Nabi bersabda: "Bahwa masing-masing Nabi itu mempunyai kolam (di surga). Mereka ini saling membanggakan manakah yang lebih banyak orang datang. Dan aku berharap bahwa akulah yang terbanyak orang datang."
Keistimewaan Surga Firdaus ialah para penghuninya dapat memandang wajah Allah dua kali dalam sehari pada waktu pagi dan petang. Sedangkan nikmat yang tertinggi di dalam surga ialah apabila manusia dapat menatap wajah Allah 'Azza wa Jalla.
Adapun cara melihat Allah Ta'ala bukanlah seperti halnya kita melihat dengan mata biasa seperti yang lazim berlaku. Tetapi penglihatan mata yang telah ditentukan Allah bagi para penduduk surga .
Coba bayangkan, mungkin kita pernah takjub dengan keindahan alam di dunia ini. Jika alam yang diciptakan-Nya begitu dahsyat indahnya, bagaimana dengan keindahan wajah (Dzat) Pencipta alam semesta Allah 'Azza wa Jalla. Itu sebabnya para ulama berkata kenikmatan di atas segala kenikmatan adalah bukanlah surga , tetapi dapat memandang wajah Allah Ta'ala. ( )
Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an
"Wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri, kepada Tuhannyalah mereka melihat." (QS Al-Qiyamah Ayat 22-23)
Wallahu A'lam
Beliau صلى الله عليه وسلم berkata surga itu adalah cahaya yang menyala-nyala dan berbau harum, memiliki istana yang kokoh, sungai yang luas, buah-buahan yang banyak lagi harum, pasangan suami istri yang gagah dan cantik, serta pakaian yang bagus lagi indah, di tempat yang kekal dan indah, di tingkat-tingkat yang tinggi lagi terpuji. ( )
Sewangi-wanginya aroma parfum di dunia tak ada yang dapat menandingi baunya surga . Dalam satu hadis, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Tanah surga itu licin putih, kasturi murni." (HR Muslim). Aroma bau surga ini dapat dicium dari jarak perjalanan 100 tahun.
Masya Allah, tak dapat dibayangkan seperti apa harumnya surga yang dijanjikan Allah bagi orang yang bertakwa. "Ada 100 derajat di dalam surga . Sesuatu (jarak) di antara tiap 2 derajat itu 100 tahun perjalanan." (HR Tirmidzi)
Dalam hadis lain, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: "Barangsiapa yang mengaku-ngaku memiliki hubungan nasab kepada selain ayahnya, maka surga menjadi haram baginya, padahal bau surga dapat dicium sepanjang jarak perjalanan 500 tahun." (HR Ibnu Majah No 2601)
Di riwayat lain, beliau bersabda: "Barangsiapa membunuh seorang kafir mu'ahad, maka ia tidak dapat mencium aroma surga . Dan sesungguhnya aroma surga dapat dirasakan dari jarak perjalanan selama 40 tahun." (HR Ibnu Majah No 2676)
Dari Abu Hurairah, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: "Ketahuilah, barangsiapa membunuh seseorang yang terikat janji dengan kaum muslimin dan memiliki jaminan keamanan dari Allah dan RasulNya, maka ia telah melanggar perlindungan Allah dan ia tidak akan mencium bau surga , dan sesungguhnya baunya dapat dicium sejauh perjalanan 70 masa." (Hadis Jami' at-Tirmidzi No 1323)
Rasulullah صلى الله عليه وسلم juga menyampaikan salah satu sifat surga. "Tempat cambuk di surga , lebih baik daripada dunia seisinya." (HR Ibnu Majah No. 4321). ( )
Tingkatan SurgaTertinggi
Dalam Hadis Jami' At-Tirmidzi disebutkan bahwa di surga ada 100 tingkat. Jarak antara masing-masing tingkat seperti antara bumi dan langit. Adapun surga tertinggi adalah Firdaus, darinya empat sungai surga memancar, di atasnya 'Arsy, bila kalian meminta kepada Allah, mintalah Firdaus.
Adapun sungai-sungai di surga memancar dari bawah-bawah bukit. Di dalam Al-Qur'an , Allah banyak menyebut tentang macam-macam sungai di surga ini antara lain firman-Nya dalam Surah Muhammad ayat 15: "Perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya. Sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya. Sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring. Dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka. Sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?" (sudah tentu tidak sama)
Imam At-Tirmidzi meriwayatkan, Nabi bersabda: "Bahwa masing-masing Nabi itu mempunyai kolam (di surga). Mereka ini saling membanggakan manakah yang lebih banyak orang datang. Dan aku berharap bahwa akulah yang terbanyak orang datang."
Keistimewaan Surga Firdaus ialah para penghuninya dapat memandang wajah Allah dua kali dalam sehari pada waktu pagi dan petang. Sedangkan nikmat yang tertinggi di dalam surga ialah apabila manusia dapat menatap wajah Allah 'Azza wa Jalla.
Adapun cara melihat Allah Ta'ala bukanlah seperti halnya kita melihat dengan mata biasa seperti yang lazim berlaku. Tetapi penglihatan mata yang telah ditentukan Allah bagi para penduduk surga .
Coba bayangkan, mungkin kita pernah takjub dengan keindahan alam di dunia ini. Jika alam yang diciptakan-Nya begitu dahsyat indahnya, bagaimana dengan keindahan wajah (Dzat) Pencipta alam semesta Allah 'Azza wa Jalla. Itu sebabnya para ulama berkata kenikmatan di atas segala kenikmatan adalah bukanlah surga , tetapi dapat memandang wajah Allah Ta'ala. ( )
Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ , إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
"Wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri, kepada Tuhannyalah mereka melihat." (QS Al-Qiyamah Ayat 22-23)
Wallahu A'lam
(rhs)