Kisah Berkesan Bersama Habib Thahir Al-Kaff Dipertemukan Wali Mastur (1)
loading...
A
A
A
Saya teringat bahwa saat itu, kawasan Rab'ah merupakan basis titik massa berorasi dari pendukung Ikwanul Muslimin. Itu kawasan berbahaya yang harus dihindari. Akhirnya, saya sampaikan saran kurang lebih seperti ini:
"Bib, di sana titik rawan. Di sana ada demo besar-besaran malam ini!" ujar saya menjelaskan.
"Pokoknya antarkan habib jumpa teman habib. Ini silakan bicara sama teman habib!" ujar Habib Thahir memberikan handphonenya.
"Hallo Assalamualaikum.." suara lirih dari seorang yang sepuh terdengar dari speaker handphone.
"Wa 'alaikumussalam ya sidi. Min ma'aya?!" jawab saya. Saya berbicara dengan siapa?" Tanya saya kepada si penelpon.
Meskipun tidak terlalu jelas siapa dan nama yang berbicara, saya bisa menangkap peta alamat yang dimaksudkan oleh si penelpon itu. Selanjutnya terjadilah obrolan singkat dalam bahasa Arab.
Si penelpon itu menjelaskan singkat alamat dan peta rumah beliau. Saya bisa menangkap di mana alamat itu, sebab patokannya sudah disebutkan dengan jelas.
"Syarie Thayran. Fi emarah gamba gamie Rab'ah bizhabt!" Fi baqalah kidza.
Saya tahu persis posisinya. Tidak susah-susah mencari titik apartemen itu, sebab posisi apartemennya bersebelahan tepat masjid Rab'ah. Saya paham. Telepon ditutup. Kami sudah sepakat berangkat ba'da Maghrib.
Makan siang selesai. Kami bersiap menuju Hotel Bintang 5; Zooser Hotel di kawasan parawisata dunia Giza yang masih berdekatan dengan lokasi Piramida Mesir itu.
( )
(Bersambung)!
"Bib, di sana titik rawan. Di sana ada demo besar-besaran malam ini!" ujar saya menjelaskan.
"Pokoknya antarkan habib jumpa teman habib. Ini silakan bicara sama teman habib!" ujar Habib Thahir memberikan handphonenya.
"Hallo Assalamualaikum.." suara lirih dari seorang yang sepuh terdengar dari speaker handphone.
"Wa 'alaikumussalam ya sidi. Min ma'aya?!" jawab saya. Saya berbicara dengan siapa?" Tanya saya kepada si penelpon.
Meskipun tidak terlalu jelas siapa dan nama yang berbicara, saya bisa menangkap peta alamat yang dimaksudkan oleh si penelpon itu. Selanjutnya terjadilah obrolan singkat dalam bahasa Arab.
Si penelpon itu menjelaskan singkat alamat dan peta rumah beliau. Saya bisa menangkap di mana alamat itu, sebab patokannya sudah disebutkan dengan jelas.
"Syarie Thayran. Fi emarah gamba gamie Rab'ah bizhabt!" Fi baqalah kidza.
Saya tahu persis posisinya. Tidak susah-susah mencari titik apartemen itu, sebab posisi apartemennya bersebelahan tepat masjid Rab'ah. Saya paham. Telepon ditutup. Kami sudah sepakat berangkat ba'da Maghrib.
Makan siang selesai. Kami bersiap menuju Hotel Bintang 5; Zooser Hotel di kawasan parawisata dunia Giza yang masih berdekatan dengan lokasi Piramida Mesir itu.
( )
(Bersambung)!
(rhs)