Cerita Ajaran: Pemburu Semangka di Negeri Orang Bodoh
loading...
A
A
A
PADA suatu ketika terdapat seorang laki-laki tersesat dan negerinya ke sebuah dunia yang dikenal sebagai Negeri Orang Bodoh. Ia segera menyaksikan sejumlah orang lari ketakutan dari ladang, tempat mereka mendapatkan gandum. "Ada makhluk aneh di ladang itu!" kata mereka kepadanya. Ia melihat sebuah semangka. (
)
Ia menawarkan diri untuk membunuh 'makhluk aneh' tersebut. Ketika ia memotong semangka tersebut dan tangkainya, kemudian mengambil sepotong dan memakannya, orang-orang justru menjadi makin takut padanya daripada terhadap semangka tadi. Mereka mengusirnya dengan garpu rumput, berteriak, "Ia akan membunuh kita selanjutnya, jika kita tidak membuangnya!" (
)
Hal ini terus terjadi, bahwa di lain waktu, lain orang juga tersesat di Negeri Orang Bodoh, dan hal yang sama terjadi pula padanya. Sebaliknya, alih-alih menawarkan membantu mengatasi 'makhluk aneh' itu, ia setuju dengan mereka, bahwa benda itu pasti berbahaya. Maka sambil berjingkat menjauhinya, ia memperoleh kepercayaan orang-orang bodoh itu. Ia melewatkan waktu yang lama bersama mereka di rumah mereka, sampai ia berhasil mengajari mereka sedikit demi sedikit, kenyataan dasar yang memungkinkan mereka tidak hanya hilang rasa takutnya terhadap buah semangka, tetapi bahkan mengelolanya sendiri. (
)
===
Dinukil dari Idries Shah dalam The Way of the Sufi dan telah diterjemahkan Joko S. Kahhar dan Ita Masyitha dengan judul " Jalan Sufi: Reportase Dunia Ma'rifat " .
Baca Juga
Ia menawarkan diri untuk membunuh 'makhluk aneh' tersebut. Ketika ia memotong semangka tersebut dan tangkainya, kemudian mengambil sepotong dan memakannya, orang-orang justru menjadi makin takut padanya daripada terhadap semangka tadi. Mereka mengusirnya dengan garpu rumput, berteriak, "Ia akan membunuh kita selanjutnya, jika kita tidak membuangnya!" (
Baca Juga
Hal ini terus terjadi, bahwa di lain waktu, lain orang juga tersesat di Negeri Orang Bodoh, dan hal yang sama terjadi pula padanya. Sebaliknya, alih-alih menawarkan membantu mengatasi 'makhluk aneh' itu, ia setuju dengan mereka, bahwa benda itu pasti berbahaya. Maka sambil berjingkat menjauhinya, ia memperoleh kepercayaan orang-orang bodoh itu. Ia melewatkan waktu yang lama bersama mereka di rumah mereka, sampai ia berhasil mengajari mereka sedikit demi sedikit, kenyataan dasar yang memungkinkan mereka tidak hanya hilang rasa takutnya terhadap buah semangka, tetapi bahkan mengelolanya sendiri. (
Baca Juga
===
Dinukil dari Idries Shah dalam The Way of the Sufi dan telah diterjemahkan Joko S. Kahhar dan Ita Masyitha dengan judul " Jalan Sufi: Reportase Dunia Ma'rifat " .
(mhy)