Cerita Ajaran: Musa dan Penggembala

Jum'at, 11 Desember 2020 - 11:08 WIB
loading...
Cerita Ajaran: Musa dan Penggembala
Ilustrasi/Ist
A A A
INI adalah penjelasan dari sebuah kutipan pendek yang penting dari Matsnawi, karya ar-Rumi , yang telah disampaikan oleh Khawja Fida'i dari Kars, dalam Meditations on the Couplet of Our Master Jalaludin ar-Rumi.

Menggambarkan perhatian terhadap tingkat-tingkat perbedaan pengertian dan pemahaman manusia, menegaskan bahwa manusia dapat mencapainya hanya melalui tataran (ruang lingkup) asosiasi yang dapat ia pikirkan. ( )

Sebagian dari tugas setiap guru Sufi , bagaimanapun, adalah mempersiapkan murid-muridnya untuk persepsi (daya tangkap) 'paralelisme' yang lebih tinggi. Oleh karena itulah, dianggap sangat tidak benar hanya menekankan kemanfaatan-kemanfaatan materi atas Sufisme semata dalam sudut pandang (term) konvensional seluruhnya. Karenanya, Sufisme tidak dipresentasikan oleh guru-guru Sufi sebagai sebuah terapi atau obat untuk penyakit duniawi manusia. ( )

Tidak ada manusia yang dapat memahami melebihi kapasitas pemikiran seluruhnya untuk mengerti; dan karena alasan ini dengan tepat dikatakan, "Berbicaralah kepada setiap orang sesuai dengan pemahaman (orang yang diajak bicara). " (Dianggap berasal dari Hadis Nabi Muhammad saw). Sebagaimana masing-masing manusia dapat mengetahui (menyadari), karenanya ia akan beruntung.

Jika laki-laki atau perempuan hanya berada pada tingkat pemikiran yang rendah, maka akan mencari dan mendapat kepuasan melalui persepsi rendahnya. ( )

Dikisahkan bahwa Musa AS memanggil seorang penggembala sederhana, pengumpat Tuhan, karena dia mendengar laki-laki miskin itu sedang menawarkan diri untuk menyisir rambut Tuhan, mencuci jubah-Nya, dan mencium tangan-Nya.

Tuhan memperingatkan Musa, secara tidak langsung mengajarnya dari pengalaman ini, bahwa penggembala itu tidak memiliki intelegensi atau pengalaman untuk memahami atau menyadari bahwa Musa AS berbicara mengenai Ketuhanan yang tidak berbadan, "Oleh karena itu, engkau harus menyeru penyembah-penyembah-Ku sedekat yang mereka mampu. Terdapat perubahan secara bertahap pada semua manusia; masing-masing akan menyadari (diketahui) apa yang dapat disadari, dan pada tahap dimana dia menyadarinya."

==
Dinukil dari Idries Shah dalam The Way of the Sufi dan telah diterjemahkan Joko S. Kahhar dan Ita Masyitha dengan judul Jalan Sufi: Reportase Dunia Ma'rifat .
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2919 seconds (0.1#10.140)