Canda Ala Sufi: Kue Harisah, Keledai, dan Hammad
loading...
A
A
A
Berikut ceria kocak ala sufi yang dinukil dari karya Nashruddin dengan judul asli Nawadhir Juha al-Kubra dan diterjemahkan oleh Muhdor Assegaf dengan judul " Canda Ala Sufi Nashruddin "
Nikahkan Orang yang Makan Kue Harisah
Saat pernikahan Nashruddin, diadakanlah sebuah walimah yang dihadiri beberapa orang sahabat dan kerabat Nashruddin. Mereka menikmati makanan yang telah disediakan. Di antara makanan yang disajikan untuk mereka itu adalah kue Harisah yang sangat disukai Nashruddin. Saat menikmati jamuan tersebut, mereka lupa untuk mengajak Nashruddin makan bersama mereka. Nashruddin pun marah, lalu keluar dan pergi. (Baca juga: Canda Ala Sufi: Malam Bulan Purnama, Burung Gagak, dan Kepala Botak )
Tak lama kemudian, mereka menanyakan Nashruddin, namun tidak mendapatkannya.
Karena itu, mereka mengutus seseorang untuk mencarinya. Akhirnya, mereka menemukan Nashruddin di rumah salah seorang kerabatnya.
Mereka lalu membawanya pulang dan bertanya padanya, "Mengapa engkau pergi? Bukankah malam ini adalah malam pengantinmu?"
Nashruddin menjawab, "Aku tak butuh nikah. Nikahkan saja orang yang makan kue Harisah."
Keledaiku Sulit Dinaiki
Suatu hari, Nashruddin mengadakan perjalanan bersama sekelompok orang, lalu mereka singgah di sebuah tempat. Ketika mereka hendak meneruskan perjalanan, Nashruddin meminta kepada salah seorang temannya untuk mengambilkan keledainya. Dia lalu mengambil keledai itu dan memberikannya kepada Nashruddin. ( )
Ketika Nashruddin menaiki keledai itu dan meletakkan kaki kanannya ke pelana, Nashruddin terpeleset dan jatuh tersungkur ke tanah. Seluruh temannya tertawa melihat itu. Karena malu, Nashruddin berkata, "Aku tidak tergelincir, tapi keledaiku ini memang sulit dinaiki."
Setetes Keringat Hammad
Suatu saat, terlihat sebuah noda tinta berwarna hitam di pakaian Nashruddin.
Teman-temannya lalu menanyakan itu. Nashruddin menjawab, "Aku tidak tahu. Namun aku ingat, kemarin muridku Hammad yang berasal dari negeri Habasyi (Ethiopia) datang menemuiku dengan berkeringat dan mencium tanganku. Aku kira, itu pasti bekas keringat Hammad." (
Nikahkan Orang yang Makan Kue Harisah
Saat pernikahan Nashruddin, diadakanlah sebuah walimah yang dihadiri beberapa orang sahabat dan kerabat Nashruddin. Mereka menikmati makanan yang telah disediakan. Di antara makanan yang disajikan untuk mereka itu adalah kue Harisah yang sangat disukai Nashruddin. Saat menikmati jamuan tersebut, mereka lupa untuk mengajak Nashruddin makan bersama mereka. Nashruddin pun marah, lalu keluar dan pergi. (Baca juga: Canda Ala Sufi: Malam Bulan Purnama, Burung Gagak, dan Kepala Botak )
Tak lama kemudian, mereka menanyakan Nashruddin, namun tidak mendapatkannya.
Karena itu, mereka mengutus seseorang untuk mencarinya. Akhirnya, mereka menemukan Nashruddin di rumah salah seorang kerabatnya.
Mereka lalu membawanya pulang dan bertanya padanya, "Mengapa engkau pergi? Bukankah malam ini adalah malam pengantinmu?"
Nashruddin menjawab, "Aku tak butuh nikah. Nikahkan saja orang yang makan kue Harisah."
Keledaiku Sulit Dinaiki
Suatu hari, Nashruddin mengadakan perjalanan bersama sekelompok orang, lalu mereka singgah di sebuah tempat. Ketika mereka hendak meneruskan perjalanan, Nashruddin meminta kepada salah seorang temannya untuk mengambilkan keledainya. Dia lalu mengambil keledai itu dan memberikannya kepada Nashruddin. ( )
Ketika Nashruddin menaiki keledai itu dan meletakkan kaki kanannya ke pelana, Nashruddin terpeleset dan jatuh tersungkur ke tanah. Seluruh temannya tertawa melihat itu. Karena malu, Nashruddin berkata, "Aku tidak tergelincir, tapi keledaiku ini memang sulit dinaiki."
Setetes Keringat Hammad
Suatu saat, terlihat sebuah noda tinta berwarna hitam di pakaian Nashruddin.
Teman-temannya lalu menanyakan itu. Nashruddin menjawab, "Aku tidak tahu. Namun aku ingat, kemarin muridku Hammad yang berasal dari negeri Habasyi (Ethiopia) datang menemuiku dengan berkeringat dan mencium tanganku. Aku kira, itu pasti bekas keringat Hammad." (
(mhy)