Canda Ala Sufi: Sumpit Mahal dan Bagaimana Membedakan Wanita dan Pria?
loading...
A
A
A
Berikut adalah canda ala sufi yang dinukil dari karya Nashruddin dengan judul asli Nawadhir Juha al-Kubra dan diterjemahkan oleh Muhdor Assegaf.
Sumpit Seharga Tiga Ribu
Suatu hari, Nashruddin pergi ke pasar. Dia lalu melihat sebilah pedang di tangan makelar yang sedang ditawarkan kepada orang-orang untuk dijual dengan harga tiga ribu girisy. ( )
Nashruddin memegang dan merenungkannya, karena tak ada pedang yang memiliki harga semahal itu. Lalu, dia bertanya tentang manfaat pedang itu. Orang-orang pun berkata, "Pedang itu dapat dipakai untuk membunuh orang dari jarak lima hasta."
Nashruddin pun menggelenggelengkan kepalanya lalu pergi.
Esok harinya, Nashruddin kembali ke pasar itu dengan membawa sumpit besar. Dia berteriak dan berkata, "Sumpit hebat dengan harga tiga ribu girisy? sambil menawarkannya pada orang-orang. Seluruh orang yang ada di pasar itu heran, karena umumnya harga sumpit hanya dua girisy saja. Tapi dia memiliki harga semahal itu.
Mereka pun bertanya pada Nashruddin, "Hai Nashruddin, apa keistimewaan sumpit ini, sehingga berharga tiga ribu girisy?"
Nashruddin menjawab, "Kemarin kalian mengatakan bahwa pedang itu dapat memukul orang dalam jarak lima hasta dan dijual dengan harga tiga ribu girisy, berarti sumpitku ini lebih murah dan lebih hebat darinya. Sebab, jika istriku marah padaku, dia dapat melemparku dengannya dalam jarak sepuluh hasta!" ( )
Pasti akan Diketahui Orang
Suatu malam, Nashruddin tidur di atas atap. Ketika bangun dan hendak turun untuk pindah ke kamar, dia merasa seolah-olah bertengkar dengan istrinya. Tanpa sadar, dia bangun lalu berjalan, karena mengira bahwa dia sedang berada di dalam rumah. Akibatnya, dia jatuh dari atap dan menimpa kepala tetangganya.
Mereka pun bingung lalu mengerumuni Nashruddin seraya bertanya, "Ada apa ini?"
Nashruddin bangun dan menjawab singkat, "Barangsiapa bertengkar dengan istrinya di atas atap, dia akan tahu mengapa aku jatuh ke sini." ( )
Bagaimana Membedakan Wanita dan Pria?
Suatu hari, Nashruddin duduk di sebuah tempat. Tiba-tiba, orang-orang memberi tahu kepadanya bahwa baru saja tiba beberapa wisatawan dari negeri Arab. Mereka lalu bertanya pada Nashruddin, "Karena cuacanya sangat panas, apakah penduduk negeri itu selalu tidak berpakaian?"
Nashruddin pun menjawab, "Jika tidak, bagaimana cara membedakan antara pria dan wanitanya?"
Sumpit Seharga Tiga Ribu
Suatu hari, Nashruddin pergi ke pasar. Dia lalu melihat sebilah pedang di tangan makelar yang sedang ditawarkan kepada orang-orang untuk dijual dengan harga tiga ribu girisy. ( )
Nashruddin memegang dan merenungkannya, karena tak ada pedang yang memiliki harga semahal itu. Lalu, dia bertanya tentang manfaat pedang itu. Orang-orang pun berkata, "Pedang itu dapat dipakai untuk membunuh orang dari jarak lima hasta."
Nashruddin pun menggelenggelengkan kepalanya lalu pergi.
Esok harinya, Nashruddin kembali ke pasar itu dengan membawa sumpit besar. Dia berteriak dan berkata, "Sumpit hebat dengan harga tiga ribu girisy? sambil menawarkannya pada orang-orang. Seluruh orang yang ada di pasar itu heran, karena umumnya harga sumpit hanya dua girisy saja. Tapi dia memiliki harga semahal itu.
Mereka pun bertanya pada Nashruddin, "Hai Nashruddin, apa keistimewaan sumpit ini, sehingga berharga tiga ribu girisy?"
Nashruddin menjawab, "Kemarin kalian mengatakan bahwa pedang itu dapat memukul orang dalam jarak lima hasta dan dijual dengan harga tiga ribu girisy, berarti sumpitku ini lebih murah dan lebih hebat darinya. Sebab, jika istriku marah padaku, dia dapat melemparku dengannya dalam jarak sepuluh hasta!" ( )
Pasti akan Diketahui Orang
Suatu malam, Nashruddin tidur di atas atap. Ketika bangun dan hendak turun untuk pindah ke kamar, dia merasa seolah-olah bertengkar dengan istrinya. Tanpa sadar, dia bangun lalu berjalan, karena mengira bahwa dia sedang berada di dalam rumah. Akibatnya, dia jatuh dari atap dan menimpa kepala tetangganya.
Mereka pun bingung lalu mengerumuni Nashruddin seraya bertanya, "Ada apa ini?"
Nashruddin bangun dan menjawab singkat, "Barangsiapa bertengkar dengan istrinya di atas atap, dia akan tahu mengapa aku jatuh ke sini." ( )
Bagaimana Membedakan Wanita dan Pria?
Suatu hari, Nashruddin duduk di sebuah tempat. Tiba-tiba, orang-orang memberi tahu kepadanya bahwa baru saja tiba beberapa wisatawan dari negeri Arab. Mereka lalu bertanya pada Nashruddin, "Karena cuacanya sangat panas, apakah penduduk negeri itu selalu tidak berpakaian?"
Nashruddin pun menjawab, "Jika tidak, bagaimana cara membedakan antara pria dan wanitanya?"
(mhy)