Canda Ala Sufi: Sayapku yang Lebar
loading...
A
A
A
Hamzah adalah seorang pria tua yang mengaku telah menjadi hamba yang arif dengan sempurna dan menjadi pertapa.
Suatu ketika, dia bertanya pada Nashruddin , "Wahai Nashruddin, menurutku seluruh yang ada di alam ini hanyalah bualan dan igauan belaka. Apabila engkau memiliki banyak pengetahuan, ayolah kita saling tukar-menukar pengalaman." ( )
Nashruddin bertanya, "Keistimewaan apa yang telah kau peroleh dari jalan yang telah kau tempuh? Mungkin suatu saat aku dapat menirumu..."
Dia menjawab, "Kami memiliki banyak pengetahuan yang tak berbatas. Setiap malam, aku naik ke atas dan berada di alam raya sana, sehingga aku sampai di langit pertama, lalu aku melihat dan menikmati alam malakut." ( )
Mendengar perkataan orang itu, yang begitu tinggi dan tidak dapat diterima akal Nashruddin, dia bertanya padanya, "Apakah di sana engkau tidak merasakan adanya susuatu yang lembut bagai kipas, yang menyentuh tubuhmu?"
Dia menjawab, "Tidak"
Nashruddin lalu berkata, "Itu adalah salah satu sayap di antara sayapku yang lebar." ( )
Suatu ketika, dia bertanya pada Nashruddin , "Wahai Nashruddin, menurutku seluruh yang ada di alam ini hanyalah bualan dan igauan belaka. Apabila engkau memiliki banyak pengetahuan, ayolah kita saling tukar-menukar pengalaman." ( )
Nashruddin bertanya, "Keistimewaan apa yang telah kau peroleh dari jalan yang telah kau tempuh? Mungkin suatu saat aku dapat menirumu..."
Dia menjawab, "Kami memiliki banyak pengetahuan yang tak berbatas. Setiap malam, aku naik ke atas dan berada di alam raya sana, sehingga aku sampai di langit pertama, lalu aku melihat dan menikmati alam malakut." ( )
Mendengar perkataan orang itu, yang begitu tinggi dan tidak dapat diterima akal Nashruddin, dia bertanya padanya, "Apakah di sana engkau tidak merasakan adanya susuatu yang lembut bagai kipas, yang menyentuh tubuhmu?"
Dia menjawab, "Tidak"
Nashruddin lalu berkata, "Itu adalah salah satu sayap di antara sayapku yang lebar." ( )
(mhy)