11 Karakteristik Hamba Allah yang Terbaik Menurut Al-Qur'an
loading...
A
A
A
Orang-orang jahil tetap harus didakwahi supaya kembali ke jalan yang benar. Pelaksananya adalah orang yang memiliki kemampuan untuk mendakwahi mereka. Namun jika bukan dalam rangka mendakwahi mereka, atau tidak memiliki kemampuan untuk mendakwahi mereka, sikap yang paling tepat adalah menjaga lisan dan mengabaikan obrolan mereka. Menolak kejahatan mereka dengan kebaikan atau cara yang baik.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا
“Dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan ‘salam.’” (QS. Al-Furqan: 63)
Dalam ayat lain Allah subhanahu wata’ala juga berfirman,
وَاِذَا سَمِعُوا اللَّغْوَ اَعْرَضُوْا عَنْهُ وَقَالُوْا لَنَآ اَعْمَالُنَا وَلَكُمْ اَعْمَالُكُمْ ۖسَلٰمٌ عَلَيْكُمْ ۖ لَا نَبْتَغِى الْجٰهِلِيْنَ
“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang buruk, mereka berpaling darinya dan berkata, ‘Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amal kamu, semoga selamatlah kamu, kami tidak ingin (bergaul) dengan orang-orang bodoh.’” (QS. Al-Qashash: 55)
3. Semangat salat malam
Kekasih Allah Subhanahu wa ta’ala sangat paham kenapa mereka tidak ingin meninggalkan salat malam. Ada banyak sekali keutamaan shalat malam dalam al-Quran dan hadis shahih.
Allah subhanahu wata’ala berfirman,
وَالَّذِيْنَ يَبِيْتُوْنَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَّقِيَامًا
“Dan orang-orang yang menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri.” (QS. Al-Furqan: 64)
4. Sungguh-sungguh menjauhi azab
Hamba Allah yang terbaik sangat takut jika Allah Ta'ala menimpakan azab kepada mereka. Sehingga mereka sangat sungguh-sungguh dalam menjauhi segala bentuk perbuatan yang menjadi sebab datangnya azab.
Allah Ta'ala berfirman,
وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَۖ اِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا ۖ
5. Semangat berinfak
Ibadurrahman adalah hamba beriman yang bijaksana dalam berinfak. Mereka semangat berinfak, namun tidak berlebihan juga tidak pelit.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا
“Dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan ‘salam.’” (QS. Al-Furqan: 63)
Dalam ayat lain Allah subhanahu wata’ala juga berfirman,
وَاِذَا سَمِعُوا اللَّغْوَ اَعْرَضُوْا عَنْهُ وَقَالُوْا لَنَآ اَعْمَالُنَا وَلَكُمْ اَعْمَالُكُمْ ۖسَلٰمٌ عَلَيْكُمْ ۖ لَا نَبْتَغِى الْجٰهِلِيْنَ
“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang buruk, mereka berpaling darinya dan berkata, ‘Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amal kamu, semoga selamatlah kamu, kami tidak ingin (bergaul) dengan orang-orang bodoh.’” (QS. Al-Qashash: 55)
3. Semangat salat malam
Kekasih Allah Subhanahu wa ta’ala sangat paham kenapa mereka tidak ingin meninggalkan salat malam. Ada banyak sekali keutamaan shalat malam dalam al-Quran dan hadis shahih.
Allah subhanahu wata’ala berfirman,
وَالَّذِيْنَ يَبِيْتُوْنَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَّقِيَامًا
“Dan orang-orang yang menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri.” (QS. Al-Furqan: 64)
4. Sungguh-sungguh menjauhi azab
Hamba Allah yang terbaik sangat takut jika Allah Ta'ala menimpakan azab kepada mereka. Sehingga mereka sangat sungguh-sungguh dalam menjauhi segala bentuk perbuatan yang menjadi sebab datangnya azab.
Allah Ta'ala berfirman,
وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَۖ اِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا ۖ
5. Semangat berinfak
Ibadurrahman adalah hamba beriman yang bijaksana dalam berinfak. Mereka semangat berinfak, namun tidak berlebihan juga tidak pelit.