Ini 10 Penyebab Salat Seseorang Tidak Diterima di Sisi Allah
loading...
A
A
A
4. Budak yang melarikan diri dari majikan.
Budak baik laki-laki maupun perempuan yang minggat dari majikannya.
5. Salat peminum khamar yang terus menerus.
Syekh Nawawi Banten mengutip sabda Rasulullah SAW, “Jauhilah khamar karena khamar adalah induk perbuatan keji.”
6. Istri yang bermalam sementara suaminya memurka.
7. Perempuan merdeka yang salat tanpa khimar.
Khimar adalah pakaian yang menutup kepalanya.
8. Pemakan riba.
Syekh Nawawi Banten mengutip penjelasan ulama terkait karakteristik pemakan riba. Menurut para ulama, pemakan riba memiliki karakter yang sama dengan sekelompok Yahudi yang melanggar larangan Allah perihal perburuan dan penangkapan ikan pada hari Sabtu.
Kedua kelompok ini sama-sama berbuat hilah atau tipu daya, yaitu sejenis memanipulasi atau merekayasa hukum.
9. Pemerintah yang zalim.
Syekh Nawawi Banten mengutip hadis riwayat Abu Dzar RA di mana Rasulullah SAW bersabda, “Pemerintah kelak di hari kiamat dihadirkan. Ia akan dilemparkan ke jembatan jahannam. Jembatan itu kemudian terguncang sehingga tidak ada persendian kecuali bergeser dari tempatnya. Jika person-person yang dulu menjabat sebagai pemerintah itu adalah muslim yang taat dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang adil, niscaya ia dapat berjalan di atasnya. Tetapi jika ia mendurhakai Allah dengan kebijakan-kebijakan yang zalim, niscaya jembatan itu terkoyak hancur yang menyebabkannya jatuh ke jurang jahannam.”
10. Orang yang salatnya tidak mencegah dirinya dari perbuatan keji dan mungkar. Hal tersebut hanya membuatnya jauh dari Allah.
Budak baik laki-laki maupun perempuan yang minggat dari majikannya.
5. Salat peminum khamar yang terus menerus.
Syekh Nawawi Banten mengutip sabda Rasulullah SAW, “Jauhilah khamar karena khamar adalah induk perbuatan keji.”
6. Istri yang bermalam sementara suaminya memurka.
7. Perempuan merdeka yang salat tanpa khimar.
Khimar adalah pakaian yang menutup kepalanya.
8. Pemakan riba.
Syekh Nawawi Banten mengutip penjelasan ulama terkait karakteristik pemakan riba. Menurut para ulama, pemakan riba memiliki karakter yang sama dengan sekelompok Yahudi yang melanggar larangan Allah perihal perburuan dan penangkapan ikan pada hari Sabtu.
Kedua kelompok ini sama-sama berbuat hilah atau tipu daya, yaitu sejenis memanipulasi atau merekayasa hukum.
9. Pemerintah yang zalim.
Syekh Nawawi Banten mengutip hadis riwayat Abu Dzar RA di mana Rasulullah SAW bersabda, “Pemerintah kelak di hari kiamat dihadirkan. Ia akan dilemparkan ke jembatan jahannam. Jembatan itu kemudian terguncang sehingga tidak ada persendian kecuali bergeser dari tempatnya. Jika person-person yang dulu menjabat sebagai pemerintah itu adalah muslim yang taat dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang adil, niscaya ia dapat berjalan di atasnya. Tetapi jika ia mendurhakai Allah dengan kebijakan-kebijakan yang zalim, niscaya jembatan itu terkoyak hancur yang menyebabkannya jatuh ke jurang jahannam.”
10. Orang yang salatnya tidak mencegah dirinya dari perbuatan keji dan mungkar. Hal tersebut hanya membuatnya jauh dari Allah.
(mhy)