Buku "Shalat di Kendaraan" karya Ustaz Ahmad Sarwat menyebut, banyak di antara kita tanpa sadar sudah masuk kategori ‘meninggalkan salat’. "Bukan karena tidak melakukan salat, tetapi karena kurangnya ilmu, ketidaktahuan dan keawaman kita sendiri terhadap hukum-hukum salat," tulisnya.
Baca juga: Salat Istikharah dan Bacaan Doa Seusai Salat Istikharah Sesuai Sunnah
Meski lahiriyahnya sudah melakukan salat, lanjutnya, namun di sisi Allah ternyata salatnya tidak diterima. "Ini sungguh musibah yang teramat besar. Naudzbillah," ucapnya.
Baca Juga:
Baca juga : Aa Gym: Dahsyatnya Keutamaan Mendoakan Orang Lain
Salat yang bagaimanakah sehingga Allah SWT tidak menerimanya bahkan dihitung tidak salat?
Pendiri Rumah Fiqih Indonesia ini menjelaskan banyak orang salah menduga bahwa diterimanya salat kita di sisi Allah ditentukan oleh khusyuk tidaknya salat kita. "Seolah-olah khusyuk itu penentu satu-satunya. Mungkin dari kekeliruan itulah banyak sekali kajian tentang salat khusyuk digelar di mana-mana," jelasnya.
Padahal kekhusyukan salat itu sebenarnya hanya sekadar nilai tambah saja. Sama sekali tidak berpengaruh pada diterima atau tidaknya salat. "Kekhusyukan itu hanya berpengaruh pada nilai tambah pahala saja," ujarnya lagi.
Baca juga: Doa Agar Terhindar dari Kematian yang Buruk