Pembaca Al-Qur'an dan Kehadiran Malaikat

Selasa, 02 Februari 2021 - 14:24 WIB
loading...
Pembaca Al-Quran dan Kehadiran Malaikat
Ternyata malaikat turun ke bumi untuk mendengarkan bacaan Al-Qur’an seorang hamba Allah. Foto ilustrasi/ist
A A A
Begitu banyak keutamaan membaca Al-Qur’an yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis. Salah satunya yakni firman Allah Ta’ala,

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَٰرَةً لَّن تَبُورَ

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat serta menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka (baik secara) diam-diam (maupun) terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi," (QS Fathir : 29)



Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda :

“Orang yang mahir dalam membaca Al-Qur’an akan bersama para malaikat yang mulia dan selalu berbuat baik, sedangkan orang yang membaca Al Qur’an dalam keadaan terbata-bata dan dia kesulitan (dalam membaca), maka baginya dua pahala.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).



Tentang keutamaan membaca Al-Qur'an, ada contoh dari kisah sahabat Rasulullah yang bernama Usaid bin Hudhair. Alkisah, suatu malam Usaid dikejutkan sebuah awan bercahaya . Saat itu ia tengah melantunkan Al-Qur’an di gelapnya malam.

Peristiwa bermula saat Usaid berada di tempat penjemuran kurma miliknya. Hari telah malam, kegelapan menyelimuti dan hanya remang rembulan yang menerangi. Usaid seorang diri di sana dan tengah melantunkan ayat-ayat Allah.



Di tengah kekhusyukannya membaca kalamullah, Usaid dikagetkan dengan suara kuda yang meringkik sangat keras. Usaid pun berhenti membaca dan menengok kuda itu, khawatir ada sesuatu yang terjadi. Namun saat melihat kondisi si kuda, ternyata tak ada apapun di sana.

Ia pun kembali ke tempatnya semula dan kembali melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Belum lama ia membaca, ternyata Usaid kembali dikejutkan dengan suara kuda yang meringkik. Bahkan kali ini kuda itu terdengar menghentak-hentakkan kaki di tanah.

Usaid kembali menghentikan bacaannya dan menengok kondisi si kuda. Lagi-lagi, tak ada apapun di sana. Tak ada yang terjadi pada si kuda. Peristiwa ini terus saja terjadi.



Lalu setelah kesekian kalinya, Usaid tengah membaca Al-Qur’an Al-Karim dan kembali mendengar suara ringkikan kuda. Kali ini ia benar-benar khawatir karena mengingat anaknya Yahya yang berada tak jauh dari posisi si kuda. Ia khawatir kuda akan menginjak putranya.

Usaid pun bergegas menuju tempat si kuda. Lalu ia dikejutkan dengan seberkas cahaya yang dipancarkan gumpalan awan. Gumpalan awan itu kemudian terbang meninggi dan lenyap.

Keesokan harinya, Usaid pergi menemui Rasulullah untuk mengisahkan kejadian aneh yang terjadi semalam. Saat berjumpa dengan beliau Shallallahu‘alaihi wa sallam, Usaid pun berkata, “Wahai Rasulullah, semalam saat aku membaca Al-Qur’an di tempat penjemuran kurmaku, tiba-tiba kudaku meringkik.”



Rasulullah kemudian bersabda, “Bacalah (lagi Al-Qur’an), wahai Ibnu Haidar.”

Usaid menjawab, “Aku membacanya lagi dan kudaku kembali meringkik.” Rasulullah menjawab hal sama, “Bacalah terus, wahai Ibnu Haidar.”
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2027 seconds (0.1#10.140)