Nashruddin Ingin Mati dengan Sendok Besar, Begini Kisah Lucu Itu

Rabu, 03 Februari 2021 - 11:42 WIB
loading...
Nashruddin Ingin Mati dengan Sendok Besar, Begini Kisah Lucu Itu
Ilustrasi/Ist
A A A
Berikut Canda Ala Sufi terjemahan Muhdor Assegaf dari karya Nashruddin dengan judul asli Nawadhir Juha al-Kubra.



Beri Aku Sendok Besar, agar Mati Sepertimu


Suatu hari, ketika cuaca sangat panas, Nashruddin bertamu ke rumah salah seorang temannya. Lalu, pemilik rumah itu menyuguhkan segelas es buah. Mereka kemudian menikmati es buah itu. Nashruddin minum dengan sendok emas kecil, sementara tuan rumah minum dengan sendok almunium besar.

Setiapkali menikmati es buah itu, sang tuan rumah berkata, "Ahhh... Nikmatnya es buah ini; hampir saja aku mati karenanya."

Mendengar kata-kata tuan rumah, Nashruddin memukuli gelasnya dengan sendoknya hingga bawah.

Lantaran es buah di hadapan Nashruddin itu sulit untuk dinikmati dengan sendok kecil, dia hanya menjilatinya saja. Sementara, tuan rumah itu terus menyantapnya dengan nikmat.

Tak lama, dia menoleh pada Nashruddin dan berkata, "Ada apa, kok membunyikan gelas?"

Nashruddin menatapnya dan berkata, "Kuharap engkau memberiku sendok besar, agar aku dapat mati sepertimu juga."


Bulan Lebih Banyak Manfaatnya

Suatu hari, orang-orang bertanya pada Nashruddin, "Matahari atau bulan yang lebih banyak manfaatnya?"

Nashruddin menjawab, "Matahari muncul di siang hari, dan di malam hari dia tak berguna. Adapun bulan muncul di malam hari, namun dia mampu menyinari dunia yang gelap sehingga menjadikannya seperti siang. Oleh karena itu, tentu bulan lebih banyak manfaatnya daripada matahari."

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3038 seconds (0.1#10.140)