Peristiwa di Alam Barzakh, Azab atau Nikmat Kubur?

Minggu, 07 Februari 2021 - 08:08 WIB
loading...
Peristiwa di Alam Barzakh,  Azab atau Nikmat Kubur?
Apa yang dialami di alam barzakh (baik nikmat ataupun azab) sangat ditentukan oleh amal mereka ketika hidup di dunia. Foto ilustrasi/kaskus
A A A
Allâh Azza wa Jalla memberikan pemberitaan umum kepada seluruh makhluk, bahwa setiap jiwa akan merasakan kematian . Hanya Allâh Yang Maha Hidup, tidak akan mati. Adapun jin, manusia, malaikat, semua akan mati.

Kematian merupakan hakekat yang menakutkan. Dia akan mendatangi seluruh orang yang hidup dan tidak ada yang kuasa menolak maupun menahannya. Maut merupakan ketetapan Allâh Azza wa Jalla . Ini adalah hakekat yang sudah diketahui. Maka sepantasnya kita bersiap diri menghadapinya dengan iman sejati dan amal shalih yang murni.

Lalu bagaimana yang akan dialami di alam kematian (alam barzaakh) ini? Adakah nikmat atau malah azab kubur yang diterima? Ustadz Abu Haidar As-Sundawy menjelaskannya dalam ceramah yang ditayangkan jaringan dakwah muslim Rodja TV, Sabtu kemarin. Menurutnya, apa yang dialami di alam barzakh (baik nikmat ataupun azab) sangat ditentukan oleh amal mereka ketika hidup di dunia. Orang yang dominan melakukan jenis kemaksiatan tertentu (misalnya berzina), maka berbeda azab kuburnya dengan orang yang didominasi oleh dosa ghibah, berbeda lagi dengan orang yang lebih dominan melakukan dosa makan riba.



Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda bahwa ada orang yang akan mati, lalu dia berwasiat kepada anak-anaknya, apabila dia mati bakarlah jasadnya dengan api sampai menjadi debu. Lalu sebarkan debu itu sebagian di lautan, sebagian di daratan, agar terkena hembusan angin lalu tersebar kemana-mana. Dia berharap akan selamat dari kondisi di alam kubur karena dia meyakini alam kubur dan dia takut menderita di alam kubur. Tapi apa yang terjadi?

فأمر الله البحر فجمع ما فيه، وأمر البر فجمع ما فيه، ثم قال: قم. فإذا هو قائم بين يدي الله،

“Allah perintahkan lautan untuk mengumpulkan kembali debu-debu yang disebarkan di lautan, Allah perintahkan daratan untuk mengumpulkan kembali debu-debu dari jasad tadi lalu disatukan. Lalu Allah berfirman: ‘Berdirilah kamu,’ dia pun berdiri kembali di hadapan Allah.”

Lalu Allah bertanya:

ما حملك على ما فعلت؟

“Apa yang mendorongmu untuk melakukan apa yang kamu sudah lakukan tadi?”



Dia menjawab:

خشيتك يارب، وأنت أعلم. فرحمه الله.

“Yang mendorong adalah rasa takut saya kepadaMu Ya Allah, karena Engkau lebih tahu.” Lalu Allah pun merahmati orang itu, mengampuni dosanya. (HR. Bukhari dan Muslim)

Jika ada mayit yang durhaka/banyak dosa, lalu mayitnya disimpan di tempat yang sejuk, maka adzab Allah ‘Azza wa Jalla akan tetap menimpa dia berupa hembusan api dari neraka yang dihembuskan ke alam kubur.

Sebaliknya, jika ada orang yang shalih meninggal dunia kemudian jasadnya disimpan di atas perapian lalu apinya dinyalakan. Sehingga secara fisik jasadnya itu tergarang oleh api di dunia, tetap saja di alam barzakhnya dia akan memperoleh nikmat kubur. Allah jadikan api yang membakar jasadnya itu menjadi dingin dan sejuk.

"Oleh karena itulah unsur-unsur alam, baik itu api, angin, dingin ataupun panas, seluruhnya tunduk patuh kepada kehendak Allah ‘Azza wa Jalla sebagai penciptanya,"urai Dai yang sering mengisi berbagai kajian ini.

Azab dan Nikmat Kubur

Banyak sekali hadis yang menjelaskan keberadaan azab dan nikmat kubur. Hal ini telah disepakati oleh Ahlus Sunnah wal Jamâ’ah. Imam Ibnu Abil ‘Izzi rahimahullah, penulis kitab al-Aqîdah ath-Thahâwiyah, berkata, “Telah mutawatir hadis-hadis dari Rasûlullâh tentang keberadaan azab dan nikmat kubur bagi orang yang berhak mendapatkannya; Demikian juga pertanyaan dua malaikat.

Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1378 seconds (0.1#10.140)