Perempuan Menentukan Cepat Atau Lambatnya Kiamat, Benarkah?

Selasa, 09 Februari 2021 - 05:01 WIB
loading...
Perempuan Menentukan Cepat Atau Lambatnya Kiamat, Benarkah?
Ilustrasi/Ist
A A A
Tanda-tanda bahwa kiamat sudah dekat ternyata banyak melibatkan kaum hawa. Wajar saja jika ada yang berpendapat perempuan ikut menentukan cepat atau lambatnya bumi ini tutup layar .

Sebagaimana disampaikan dalam sunnah Rasulullah SAW , bahwa tanda-tanda kiamat banyak terkait dengan perempuan. Contoh hadis itu adalah tentang banyaknya perempuan yang berpakaian tetapi telanjang.



Di antara tanda-tandanya adalah keluarnya wanita dari etika-etika Islam, hal itu dengan mengenakan pakaian yang tidak menutup aurat, menampakkan perhiasan, rambut juga segala hal yang wajib ditutupi dari tubuhnya.

Dijelaskan dalam hadis dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyalahu anhuma, beliau berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

سَيَكُونُ فِي آخِرِ أُمَّتِي رِجَالٌ يَرْكَبُونَ عَلَـى سُرُوجٍ كَأَشْبَاهِ الرِّحَالِ يَنْزِلُونَ عَلَـى أَبْوَابِ الْمَسَاجِدِ نِسَاؤُهُمْ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ عَلَـى رُءُوسِهِمْ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْعِجَافِ، اِلْعَنُوهُنَّ فَإِنَّهُنَّ مَلْعُونَاتٌ لَوْ كَانَتْ وَرَاءَكُمْ أُمَّةٌ مِنَ الأُمَمِ لَخَدَمْنَ نِسَاؤُكُمْ نِسَاءَهُمْ كَمَا يَخْدِمْنَكُمْ نِسَاءُ اْلأُمَمِ قَبْلَكُمْ.

“Pada akhir umatku akan ada kaum pria yang menunggang di atas pelana-pelana kuda bagaikan rumah-rumah. Mereka turun di pintu-pintu masjid, wanita-wanita mereka berpakaian tetapi telanjang, kepala mereka bagaikan punuk unta yang kurus.

Laknatlah mereka karena sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita terlaknat. Seandainya setelah kalian ada salah satu umat, niscaya wanita-wanita kalian akan menjadi pembantu bagi wanita-wanita mereka sebagaimana wanita-wanita sebelum kalian menjadi pembantu bagi wanita-wanita kalian.” (HR. Imam Ahmad)

Sementara dalam riwayat al-Hakim:

سَيَكُونُ فِي آخِرِ أُمَّتِي رِجَالٌ يَرْكَبُونَ عَلَى الْمَيَاثِرِ حَتَّى يَأْتُوْا أَبْوَابَ مَسَاجِدَهُمْ، نِسَاؤُهُنَّ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ.

“Akan ada di akhir umatku, kaum pria yang menunggangi pelana-pelana besar (kendaraan) sehingga mereka datang ke pintu masjid, sedangkan wanita-wanita mereka berpakaian tetapi telanjang.”

Dan diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا: قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَـرِ، يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ، وَنِسَـاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَـاتٌ مُمِيْلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيْحَهَا وَإِنَّ رِيْحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا.

‘Ada dua kelompok manusia penghuni Neraka yang belum pernah aku lihat: kaum laki-laki yang membawa cambuk seperti buntut sapi mereka memukul manusia dengannya, dan kaum wanita yang berpakaian tetapi telanjang, selalu melakukan kemaksiatan dan mengajarkan kemaksiatannya kepada orang lain, kepala-kepala mereka bagaikan punuk unta yang miring, mereka tidak akan masuk ke dalam Surga dan tidak akan mendapatkan wanginya, padahal wangi Surga itu tercium dari jarak sekian dan sekian.’”

Dan diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , beliau berkata:

إِنَّ مِنْ أَشْـرَاطِ السَّاعَةِ… أَنْ تَظْهَـرَ ثِيَابٌ تَلْبَسُهَا نِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ.

“Sesungguhnya di antara tanda-tanda Kiamat… maraknya pakaian-pakaian yang dipakai oleh kaum wanita, mereka berpakaian tetapi telanjang.” (Al-Haitsami berkata, “Sebagiannya terdapat dalam ash-Shahiih dan para perawinya adalah para perawi ash-Shahiih , selain Muhammad bin al-Harits bin Sufyan, dia adalah tsiqah.” Majma’uz Zawaa-id (VII/327).

Hadis-hadis ini adalah mukjizat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apa-apa yang dikabarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum masa kita sekarang ini telah terjadi, dan akan lebih banyak lagi pada zaman ini.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menamakan wanita-wanita seperti ini dengan wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, karena mereka berpakaian akan tetapi mereka telanjang, karena pakaian mereka sama sekali tidak memenuhi fungsinya sebagai penutup lantaran sangat tipisnya atau karena menggambarkan (bentuk tubuh) seperti pakaian-pakaian kebanyakan wanita zaman sekarang.

Ada juga yang mengatakan bahwa makna “berpakaian tetapi telanjang” adalah wanita tersebut menutupi badannya akan tetapi mengikat kerudungnya, mengetatkan pakaiannya, sehingga lekuk-lekuk bagian tubuhnya nampak, dada juga pantatnya tercetak, atau sebagian badannya terbuka, kemudian dia disiksa karena hal itu di akhirat.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengumpulkan sifat-sifat wanita seperti mereka bahwa mereka “Berpakaian tetapi telanjang”, juga “Selalu melakukan kemaksiatan dan mengajarkannya kepada orang lain,” dan “Kepala-kepala mereka bagaikan punuk unta yang miring.”
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2052 seconds (0.1#10.140)