Namun setelah lima ratus Hijriyah, kiamat pun tidak terjadi dan ini sebagai bukti kelirunya sangkaan mereka.
Baca juga: Kiamat Sudah Dekat, Tanda-Tanda yang Disebut Rasulullah Terus Bermunculan
Imam As-Suyuthi salah satu ulama besar yang memprediksi kiamat. Beliau bahkan membahas pada juz tersendiri yang dinamakan “Al-Kasyfu (Mengungkap Terjadinya Hari Kiamat)”.
As-Suyuthi menentukan tahun tertentu. Namun waktu yang ia perkirakan ternyata telah berlalu dan tidak terjadi kiamat sama sekali, bahkan belum juga muncul tanda-tandanya.
Baca Juga:
Baca juga: Penyesalan Paling Menyakitkan Adalah Penyesalan di Hari Kiamat
Begitu pula As-Suhailiy. Ia memprediksi datangnya hari kiamat dengan menghitung-hitung huruf muqatha’ah (seperti alif laam miim dan haammiim) yang berada di awal-awal surat dalam Al-Quran.
Beliau memprediksikan bahwa kiamat akan terjadi 703 tahun setelah diutusnya Nabi, atau setelah Nabi berhijrah atau dihitung setelah Nabi wafat. (Lihat ‘Umdah Al-Qari Syarh Shahih Al-Bukhari, Badaruddin Al-‘Ainiy Al-Hanafiy, 7:424, Multaqa Ahli Al-Hadits, Asy-Syamilah).
Hasil prediksi As-Suhailiy pun meleset jauh. Sudah ratusan tahun berlalu, belum juga terjadi kiamat. Begitu pula yang belakangan meneliti hal serupa adalah Dr Baha’i. Beliau mengklaim bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 1710 H.
Beliau melakukan perhitungan dari huruf-huruf muqatha’ah yang terdapat di awal-awal surat sebagaimana yang dilakukan sebelumnya oleh As-Suhailiy.