Rasulullah SAW Benarkan Pernyataan Perempuan Yahudi Tentang Azab Kubur

Selasa, 23 Februari 2021 - 13:43 WIB
loading...
Rasulullah SAW Benarkan Pernyataan Perempuan Yahudi  Tentang Azab Kubur
Ilustrasi/Ist
A A A
Penulis kitab al-Aqidah ath-Thahawiyah berkata, “Hadis mengenai azab dan nikmat kubur , dan mengenai pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir , itu mutawatir. Karenanya, wajib meyakini dan mengimani hal itu, dan tidak perlu membincangkan masalah caranya. Tidak ada otoritas bagi akal untuk memikirkan caranya, karena akal tidak dapat berhubungan dengan alam ini.



Syariat tidak membawa sesuatu yang mustahil menurut akal, tetapi syariat terkadang membawa hal yang menjadi kontroversi bagi akal. Dalam kasus ini, kembalinya roh ke jasad jangan dibayangkan menurut ukuran-ukuran duniawi, roh dikembalikan ke jasad dengan cara yang berlainan dengan yang ada di dunia.”

Di bagian lain, ia berkata, “Ketahuilah bahwa azab kubur adalah azab barzakh . Setiap yang mati dan pantas diazab, maka ia akan diazab, baik dikubur atau tidak dikubur, seperti dimangsa hewan buas, terbakar hingga jadi abu dan beterbangan di udara, disalib atau tenggelam di laut. Pada kondisi sepeiti itu, azab mengenai roh dan badannya sama halnya dengan yang dikubur.

Adapun keterangan mengenai didudukkannya roh, tulang rusuknya berlainan dan sebagainya, maka kita wajib memahami maksud Rasulullah SAW tanpa berlebihan dan mengurangi.

Buku Ensiklopedia Kiamat karya Dr. Umar Sulaiman al Asygar mengutip Al-Quthubi dalam Kitab at Tadzkirat menyebut kalangan ateis dan orang Islam yang mengikuti pendapat para filosof mengingkari adanya azab kubur. Mereka beralasan bahwa setelah membongkar kuburan, mereka tidak melihat sama sekali apa yang diberitakan oleh nas-nas syariat.

Kaum Khawarij dan sebagian Muktazilah seperti Dhirar ibn Amru dan Bisyr al-Maryasi juga mengingkari azab kubur. Ini bertentangan dengan pendapat seluruh kalangan Ahlusunah dan mayoritas Muktazilah. (Fath al-Bari, III, h. 233)

Mereka semua tidak mempercayai apa yang di luar jangkauan ilmu mereka. Mereka mengira bahwa penglihatan mereka dapat melihat segala sesuatu dan pendengaran mereka dapat mendengar segala sesuatu, padahal kita saat ini telah mengetahui beberapa rahasia alam yang penglihatan dan pendengaran kita tak dapat menangkapnya. Orang yang beriman kepada Allah akan membenarkan berita-Nya.

Di dalam Al-Quran terdapat isyarat-isyarat yang menunjukkan adanya azab kubur. Imam Bukhari mencantumkan subbab “Azab Kubur” dalam bab “Jenazah.” Di dalam subbab ini, ia menyebutkan ayat-ayat Al-Quran: (Ingatlah) ketika orang-orang yang lalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut , dan para malaikat memukul dengan tangannya, (Sambil berkata), “Keluarkanlah nyawamu! Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan". (QS al-An'am: 93)

Nanti mereka akan Kami siksa dua kali, kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar. (QS at Taubah: 101).

Firaun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka ditampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. Dikatakan kepada malaikat, “Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat karas!" (QS Ghafir : 45-46)

Ayat pertama yang dituturkan Bukhari berkenaan dengan bahwa malaikat mengazab orang-orang kafir pada saat sekarat sebagaimana telah dijelaskan.

Ayat kedua menunjukkan adanya dua azab yang menimpa orang-orang munafik sebelum azab hari kiamat.

Azab pertama adalah musibah yang ditimpakan oleh Allah di dunia dengan siksaan langsung oleh Allah atau lewat kaum mukmin, dan azab kedua adalah azab kubur.

Al-Hasan al-Basri berkata, “Akan Kami azab mereka dua kali maksudnya adalah azab dunia dan arab kubur.”

Ath-Thabari berkata, “Yang jelas, salah satu azab itu adalah azab kubur, dan yang satunya lagi mengandung berbagai kemungkinan seperti lapar, tertawan, terbunuh, atau dihinakan dan lain-lain.”

Ayat ketiga merupakan argumentasi yang jelas bagi Ahlusunah dalam menetapkan adanya azab kubur. Dalam ayat itu Allah menegaskan bahwa neraka ditampakkan kepada keluarga Firaun pada pagi dan petang sebelum hari kiamat, karena setelah itu Allah berfirman, “Dan pada hari terjadinya kiamat, dikatakan kepada malaikat, "Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras." (QS Al-Ghafir : 16)

Al-Qurthubi berkata, “Sebagian besar ulama berpendapat bahwa penampakan ini terjadi di alam barzakh. Ini merupakan argumentasinya dalam menetapkan adanya azab kubur.”

Isyarat-isyarat Al-Quran lainnya yang jelas-jelas menunjukkan fitnah dan azab kubur adalah ayat, “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat” (QS Ibrahim : 27)

Dalam hadis riwayat al-Barra' ibn 'Asib, Nabi SAW bersabda, “Jika seorang mukmin telah dimasukkan ke dalam kubur, ia datang dan bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya. Itulah makna ayat, Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh.”

Dalam riwayat lain ada tambahan dari Nabi SAW setelah menyebut ayat “Allah meneguhkan (iman) oang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh”: “Ayat ini turun mengenai azab kubur.” (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahihnya, bab "Jenazah”, subbab “Apa Yang Terjadi dalam Azab Kubur” Lihat Fath al-Bari, III, h. 231).

Seorang wanita Yahudi masuk ke kamar Aisyah dan menyebut masalah azab kubur. Ia berkata kepada Aisyah, “Semoga Allah melindungimu dari arab kubur?”

Aisyah bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai azab kubur. Beliau menjawab, “Ya, azab kubur (ada).”

Aisyah berkata, “Aku tidak melihat Rasulullah SAW setelah salat kecuali beliau memohon perlindungan kepada Allah dari azab kubur.”

Ghandur berkata, ”Azab kubur itu benar ada.”



Dalam Shahih Muslim diriwayatkan bahwa Aisyah berkata, “Dua wanita tua Yahudi Madinah masuk ke kamarku dan berkata, "Sesungguhnya penghuni kubur itu diazab di dalam kubur.' Aku tidak mempercayai ucapan mereka dan belum siap membenarkan mereka. Sesaat kemudian mereka keluar dan Rasulullah SAW masuk. Aku berkata, Wahai Rasulullah, dua wanita tua Yahudi Madinah masuk ke kamarku dan mengatakan bahwa penghuni kubur diazab dalam kubur.'

Beliau bersabda, “Mereka benar. Penghuni kubur diazab dengan azab yang dapat didengar oleh hewan ternak.” (Shahih Muslim bab “Mesjid”, subbab “Dianjurkan Berlindung dari Azab Kubu", I h. 411)

Karena sangat pentingnya masalah ini, Rasulullah SAW mengajarkannya kepada para sahabat. Bahkan beliau pernah berkhutbah mengenai hal ini.

Dalam Shahih al-Bukhari disebutkan bahwa Asma binti Abu Bakar berkata, “Rasulullah SAW suatu ketika beikhutbah dan menyebut tentang fitnah kubur yang dialami manusia. Setelah beliau menyebut hal itu, terjadi kegaduhan di kalangan kaum muslim.” (Shahih al-Bukhani, bab “Jenazah”, subbab "Azab Kubur". Lihat Futh al-Bani, III, h. 232)

Dalam riwayat an-Nasa'i, ada tambahan, “Aku tidak jelas memahami pembicaraan Rasulullah SAW. Ketika orang-orang sudah tenang, aku berkata kepada seorang lelaki di dekatku, “Semoga Allah memberkatimu! Apakah yang diucapkan Rasulullah SAWpada akhir pembicaraannya?" Ia menjawab, “Telah diwahyukan kepadaku bahwa kalian akan diuji di dalam kubur dengan ujian yang mirip dengan fitnah Dajal.” (Diriwayatkan oleh an-Nasa'i).
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1694 seconds (0.1#10.140)