Kisah Dusta? Ali bin Abu Thalib Duel dengan Jin di Sebuah Sumur
loading...
A
A
A
Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi dalam bukunya " Waspada Terhadap Kisah-kisah Tak Nyata " memasukkan kisah masyhur yang menceritakan Ali bin Abu Thalib duel dengan jin untuk memperebutkan sumur adalah dusta.
Kisahnya begitu panjang, intinya bahwa pada masa Hudaibiyyah, Rasulullah SAW dan para sahabat tertimpa kehausan yang sangat, sehingga beliau menyuruh sebagian sahabat untuk mencari air di sumur. Namun sumur tersebut sangat angker sekali, banyak para sahabat yang takut. Namun Ali bin Thalib dengan ditemani beberapa sahabat berani maju tak gentar menghadapi suara-suara aneh, api-api yang menjilat, angin yang kencang, dan kepala-kepala yang bergelantungan.
Para sahabat di belakang Ali merinding ketakutan tetapi Ali gagah melangkah menebas kepala-kepala itu, dan akhirnya diapun mengambil air dari sumur angker tersebut.
Takhrij Kisah
Kisah ini sangat masyhur sekali di kalangan Rafidhah, dan juga sebagian awam dari Ahli Sunnah, dimana mereka beranggapan bahwa Miqat Dzul Hulaifah disebut Bir Ali (sumur Ali) karena Ali berduel dengan Jin di sana.
Kisah ini dikeluarkan oleh al-Khoro’ithi dalam Hawatiful Jinan hlm. 167-172 dari jalur ‘Umaroh bin Zaid, dari Ibrahim bin Sa’ad, dari Muhammad bin Ishaq dari Yahya bin Abdillah bin Harits dari ayahnya dari Ibnu Abbas.
Derajat Kisah
Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi dalam bukunya "Waspada Terhadap Kisah-kisah Tak Nyata" menyebut kisah ini dha'if alias lemah maudhu'.
Para ulama ahli hadis telah bersepakat menegaskan akan bathilnya cerita ini sebagaimana dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Minhaj Sunnah 8/161, Majmu Fatawa 4/491-492. Sebab kecacatannya karena ‘Umaroh bin Zaid adalah pemalsu hadis, demikian juga Yahya bin Abdillah bin Harits, dia seorang yang lemah.
Ibnu Katsir berkata: “Kisah panjang yang munkar sekali”. (al-Bidayah wa Nihayah 2/344).
Ibnu Hajar berkata: “Dalam kisah ini ada kelemahan”.
Dzul Hulaifah atau Bir Ali
Miqat penduduk Madinah atau jama’ah haji yang lewat Madinah adalah Dzul Hulaifah, sebagaimana disebutkan dalam banyak hadis. Dzul Hulaifah adalah sebuah nama desa yang besar di jalan Madinah dulu. (Mu’jam Buldan 2/111). Di sana ada sebuah masjid yang dulu Nabi ketika berangkat haji, beliau salat dan berihram di sana. Jaraknya dari Madinah kurang lebih 3 mil, dijangkau dengan mobil sekitar seperempat jam. (al-Haj al-Mabrur Abu Bakar al-Jaza’iri hal. 32).
Adapun penamaannya dengan “Bir Ali” sebagaimana yang populer di masyarakat maka hendaknya diganti. Sebab bagaimana pun lafadz yang tertera dalam hadis itu lebih utama, apalagi kalau kita telusuri ternyata sumber penamaan Bir Ali (Sumur Ali) adalah cerita yang laris manis di kalangan Rafidhah bahwa Ali bin Abi Thalib pernah berduel dengan Jin di sumur tersebut, sehingga karena itulah disebut Bir Ali.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Orang-orang awam yang jahil menamainya (Dzul Hulaifah) dengan Bi’r Ali (Sumur Ali) karena prasangka mereka bahwa Ali pernah berduel dengan Jin di sana, padahal ini adalah suatu kedustaan, sebab tidak seorangpun di antara sahabat yang membunuh Jin, Ali lebih tinggi derajatnya untuk duel melawan jin”. (Majmu Fatawa 26/100. Lihat juga Manasik Syaikhil Islam Ibni Taimiyyah hlm. 4 dan Syarh Umdah 2/314-315).
Syaikh Mula Ali al-Qori juga berkata: “Dzul Hulaifah. Di tempat ini dahulu ada sumur yang disebut oleh orang-orang awam dengan bi’r Ali, konon ceritanya karena beliau duel dengan Jin di sumur tersebut, namun ini hanyalah cerita dusta, sebagaimana disebutkan Ibnu Amiril Haj”. (al-Maslak al-Mutaqassith hal. 79. Lihat juga Qashashun Laa Tatsbutu Masyhur Hasan Salman 7/95-119).
Kisahnya begitu panjang, intinya bahwa pada masa Hudaibiyyah, Rasulullah SAW dan para sahabat tertimpa kehausan yang sangat, sehingga beliau menyuruh sebagian sahabat untuk mencari air di sumur. Namun sumur tersebut sangat angker sekali, banyak para sahabat yang takut. Namun Ali bin Thalib dengan ditemani beberapa sahabat berani maju tak gentar menghadapi suara-suara aneh, api-api yang menjilat, angin yang kencang, dan kepala-kepala yang bergelantungan.
Para sahabat di belakang Ali merinding ketakutan tetapi Ali gagah melangkah menebas kepala-kepala itu, dan akhirnya diapun mengambil air dari sumur angker tersebut.
Takhrij Kisah
Kisah ini sangat masyhur sekali di kalangan Rafidhah, dan juga sebagian awam dari Ahli Sunnah, dimana mereka beranggapan bahwa Miqat Dzul Hulaifah disebut Bir Ali (sumur Ali) karena Ali berduel dengan Jin di sana.
Kisah ini dikeluarkan oleh al-Khoro’ithi dalam Hawatiful Jinan hlm. 167-172 dari jalur ‘Umaroh bin Zaid, dari Ibrahim bin Sa’ad, dari Muhammad bin Ishaq dari Yahya bin Abdillah bin Harits dari ayahnya dari Ibnu Abbas.
Derajat Kisah
Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi dalam bukunya "Waspada Terhadap Kisah-kisah Tak Nyata" menyebut kisah ini dha'if alias lemah maudhu'.
Para ulama ahli hadis telah bersepakat menegaskan akan bathilnya cerita ini sebagaimana dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Minhaj Sunnah 8/161, Majmu Fatawa 4/491-492. Sebab kecacatannya karena ‘Umaroh bin Zaid adalah pemalsu hadis, demikian juga Yahya bin Abdillah bin Harits, dia seorang yang lemah.
Ibnu Katsir berkata: “Kisah panjang yang munkar sekali”. (al-Bidayah wa Nihayah 2/344).
Ibnu Hajar berkata: “Dalam kisah ini ada kelemahan”.
Dzul Hulaifah atau Bir Ali
Miqat penduduk Madinah atau jama’ah haji yang lewat Madinah adalah Dzul Hulaifah, sebagaimana disebutkan dalam banyak hadis. Dzul Hulaifah adalah sebuah nama desa yang besar di jalan Madinah dulu. (Mu’jam Buldan 2/111). Di sana ada sebuah masjid yang dulu Nabi ketika berangkat haji, beliau salat dan berihram di sana. Jaraknya dari Madinah kurang lebih 3 mil, dijangkau dengan mobil sekitar seperempat jam. (al-Haj al-Mabrur Abu Bakar al-Jaza’iri hal. 32).
Adapun penamaannya dengan “Bir Ali” sebagaimana yang populer di masyarakat maka hendaknya diganti. Sebab bagaimana pun lafadz yang tertera dalam hadis itu lebih utama, apalagi kalau kita telusuri ternyata sumber penamaan Bir Ali (Sumur Ali) adalah cerita yang laris manis di kalangan Rafidhah bahwa Ali bin Abi Thalib pernah berduel dengan Jin di sumur tersebut, sehingga karena itulah disebut Bir Ali.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Orang-orang awam yang jahil menamainya (Dzul Hulaifah) dengan Bi’r Ali (Sumur Ali) karena prasangka mereka bahwa Ali pernah berduel dengan Jin di sana, padahal ini adalah suatu kedustaan, sebab tidak seorangpun di antara sahabat yang membunuh Jin, Ali lebih tinggi derajatnya untuk duel melawan jin”. (Majmu Fatawa 26/100. Lihat juga Manasik Syaikhil Islam Ibni Taimiyyah hlm. 4 dan Syarh Umdah 2/314-315).
Syaikh Mula Ali al-Qori juga berkata: “Dzul Hulaifah. Di tempat ini dahulu ada sumur yang disebut oleh orang-orang awam dengan bi’r Ali, konon ceritanya karena beliau duel dengan Jin di sumur tersebut, namun ini hanyalah cerita dusta, sebagaimana disebutkan Ibnu Amiril Haj”. (al-Maslak al-Mutaqassith hal. 79. Lihat juga Qashashun Laa Tatsbutu Masyhur Hasan Salman 7/95-119).
(mhy)