Kisah Pencuri Bertobat di Zaman Imam Ahmad Bin Hanbal

Sabtu, 27 Maret 2021 - 18:09 WIB
loading...
Kisah Pencuri Bertobat di Zaman Imam Ahmad Bin Hanbal
Tobat Nasuha merupakan perbuatan yang sangat dicintai Allah Taala. Foto ilustrasi/Ist
A A A
Kisah seorang pencuri bertobat di zaman Imam Ahmad Bin Hanbal (164-241 Hijriyah) patut kita jadikan pelajaran berharga. Kisah penuh hikmah ini diceritakan Habib Quraisy Baharun dalam postingannya di media sosial.

Tobat merupakan perbuatan yang sangat dicintai Allah Ta'ala. "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri." (Al-Baqarah: 222)



Ketika kita punya dosa ataupun maksiat sebesar gunung, hendaknya tidak berputus asa karena ampunan dan rahmat Allah lebih besar dari dosa yang kita miliki. Allah berfirman dalam Al-Qur'an :

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Az-Zumar: 53)

Mari kita simak kisahnya. Imam Ahmad Bin Hanbal menceritakan:

"Suatu saat aku melewati sebuah jalan, tiba-tiba ada seorang perampok mencuri barang milik orang dan di lain waktu aku melihat orang yang sama, perampok tersebut, sedang sholat di masjid!

Kemudian aku pergi kepadanya dan berkata: "Apa yang anda lakukan (mencuri) tidak layak anda lakukan di hadapan Tuhan-Mu! Allah tidak akan menerima sholatmu, sedangkan itu pekerjaanmu!"

Maka pencuri itu menjawab: "Wahai Imam! Antara Allah dan diriku, banyak sekali pintu yang sudah tertutup, aku berharap masih ada satu pintu yang aku sisakan terbuka bagiku!"

Beberapa bulan kemudian aku menunaikan ibadah haji, ketika aku sedang thawaf mengelilingi Ka'bah, aku melihat seseorang bergelantung di tali-tali Ka'bah sambil berkata:

"Ya Allah! Aku bertaubat kepada-Mu dan tidak akan kembali berbuat maksiat kepada-Mu!"

Maka aku perhatikan orang yang bertobat dan kembali kepada Allah tadi! Ternyata itu pencuri yang dahulu pernah aku jumpai!

Aku berkata dalam hati: "Ia sisakan satu pintu, dalam keadaan selalu terbuka antara dirinya dan Allah, maka sebagai balasannya, Allah bukakan baginya semua pintu kebaikan!"

Hikmahnya:
Janganlah engkau menutup semua pintu yang menghubungkan antara dirimu dan Allah, walaupun engkau banyak berbuat maksiat kepada-Nya! Semoga pintu yang satu ini, sebagai pembuka bagi pintu-pintu kebaikan bagi dirimu.

Semoga Allah mengkaruniakan kita hidayah dan Taufiq-Nya untuk kita semua.

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1753 seconds (0.1#10.140)