Kenapa Dianjurkan Bertaubat Sebelum Tidur? Ini Amalannya

Selasa, 30 Maret 2021 - 19:44 WIB
loading...
Kenapa Dianjurkan Bertaubat Sebelum Tidur? Ini Amalannya
Taubat tidak boleh ditunda-tunda, bahkan ketika hendak tidur pun kita dianjurkan bertaubat karena kematian bisa datang kapan saja, termasuk ketika tidur sekalipun. Foto ilustrasi/istimewa
A A A
Datangnya kematian tidak pernah ada yang mengetahui, kecuali Allah Subhanahu wa ta'ala. Begitupun tempat dan waktunya , bisa di mana saja tak terkecuali ketika kita tidur di rumah. Untuk itu, sebagai manusia yang penuh dosa dan khilaf , kita dianjurkan untuk segera bertaubat termasuk ketika hendak tidur.



Kenapa sebelum tidur? Seperti diketahui kematian akan menimpa semua orang , baik yang shalih atau yang durhaka, yang kaya raya ataupun yang miskin papa, yang terpandang ataupun tidak, yang ikut berjihad ataupun duduk santai di rumahnya, dan lain sebagainya. Semuanya pasti akan mati bila ajalnya telah tiba ajalnya dan semuanya akan binasa .

Allah Ta'ala berfirman :

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

"Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati".(QS al-Anbiyâ :35)

Dalam ayat lain Allâh berfirman :

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu (berada) dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. (QS an-Nisâ : 78)



Demikian pula ketika kita tidur, bisa jadi waktu itu pula kematian akan datang. Karena itu, dianjurkan untuk bertaubat sebelum tidur. Mengutip tulisan Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawwaz, Lc, yang diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, menyebutkan banyak amalan yang dapat mendorong seorang hamba bertaubat kepada Allâh sebelum tidurnya. Amalan-amalan tersebut, antara lain:

1. Melakukan muhasabah

Sebelum tidur hendaklah seorang hamba mengintrospeksi diri (muhasabah) atas segala perkataan maupun perbuatannya sepanjang hari, baik yang berkaitan dengan hak-hak Allâh maupun hak-hak sesama manusia. Jika dia telah melakukan amal saleh, maka hendaknya dia bersyukur dengan memuji Allâh dan memohon kepada-Nya tambahan nikmat. Dan memohon kepada-Nya pula agar senantiasa diberi taufiq dan kesanggupan untuk dapat melaksanakan amal ketaatan.



Namun jika sebaliknya, maka hendaknya dia segera bertaubat dan memohon ampunan kepada-Nya serta bertekad untuk segera melakukan kebaikan. Tentang muhâsabah, Allâh Azza wa Jalla berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allâh dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allâh. (QS al-Hasyr:18)

Umar bin Khattab Radhiyallahu anhu berkata, “Hisablah diri kalian sebelum dihisab, dan timbanglah amal kalian sebelum ditimbang (oleh Allâh) ….”.



2. Mengingat alam kubur
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2865 seconds (0.1#10.140)