Dahsyatnya Istighfar di Bulan Ramadhan
loading...
A
A
A
Ramadhan adalan bulan maghfirah, bulan bertebarnya ampunan dan kasih sayang Allah. Sehingga siapa saja yang memohon ampun dan memperbanyak istighfar di bulan ini, maka ia akan mendapat keberuntungan.
Hakikat istighfar adalah bertobat dari segala dosa-dosa dan kesalahan. Tobat yang diperintahkan Allah adalah tobat nasuha (semurni-murninya tobat) seperti disebut dalam Al-Qur'an:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا
"Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya." (QS At-Tahrim: 8)
Allah menyukai orang-orang yang bertobat. Imam Nawawi al-Bantani dalam Kitab Nashaih al-Ibad, menuliskan sebuah hadis riwayat Abu Abbas. "Allah lebih senang pada tobatnya seorang hamba yang bertobat melebihi senangnya orang haus yang menemukan air, atau orang mandul yang memiliki anak, atau senangnya orang yang kehilangan barang lalu menemukannya. Maka, barang siapa yang bertobat kepada Allah dengan tobat Nasuha, Allah akan membuat lupa para Malaikat yang menjaganya, anggota tubuhnya, serta bumi yang dipijaknya atas dosa dan kesalahan yang telah dia lakukan."
Dahsyatnya Istighfar
Dalam Kitab Lato'iuful Ma'arif disebutkan, puasa adalah perisai dari api neraka selama orang tersebut tidak merobeknya, dan perkataan yang kotor adalah salah satu yang dapat merobek perisai itu. Dan istighfar dapat menambal sobekan tersebut.
Maka puasa kita ini butuh pada istighfar dan amal sholeh yang banyak. Berapa kali kita merobek puasa kita dengan perkataan kotor kemudian kita menambalnya dengan istighfar, namun robekan tersebut sangat lebar sehingga tidak bisa ditambal lagi.
Berapa kali kita menjahit sobekan yang terdapat pada perisai tersebut dengan amal ibadah, namun pada akhirnya kita tetap merobeknya dengan pekerjaan maksiat.
Diriwayatkan bahwa sebagian salafus sholeh ketika selesai dari sholatnya, mereka membaca istighfar atas kelalaiannya dalam sholat tadi, sebagaimana seorang pendosa memohon ampun atas dosanya. Jika ini adalah contoh keadaan orang-orang sholeh dalam ibadah mereka, lalu bagaimana keadaan pendosa seperti kita ini dibandingkan kebiasaan mereka?
Karena itu, mari hidupkan istighfar, perbanyak bertobat di bulan Ramadhan sehingga Allah menyayangi kita dengan pandangan rahmat-Nya.
Hakikat istighfar adalah bertobat dari segala dosa-dosa dan kesalahan. Tobat yang diperintahkan Allah adalah tobat nasuha (semurni-murninya tobat) seperti disebut dalam Al-Qur'an:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا
"Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya." (QS At-Tahrim: 8)
Allah menyukai orang-orang yang bertobat. Imam Nawawi al-Bantani dalam Kitab Nashaih al-Ibad, menuliskan sebuah hadis riwayat Abu Abbas. "Allah lebih senang pada tobatnya seorang hamba yang bertobat melebihi senangnya orang haus yang menemukan air, atau orang mandul yang memiliki anak, atau senangnya orang yang kehilangan barang lalu menemukannya. Maka, barang siapa yang bertobat kepada Allah dengan tobat Nasuha, Allah akan membuat lupa para Malaikat yang menjaganya, anggota tubuhnya, serta bumi yang dipijaknya atas dosa dan kesalahan yang telah dia lakukan."
Dahsyatnya Istighfar
Dalam Kitab Lato'iuful Ma'arif disebutkan, puasa adalah perisai dari api neraka selama orang tersebut tidak merobeknya, dan perkataan yang kotor adalah salah satu yang dapat merobek perisai itu. Dan istighfar dapat menambal sobekan tersebut.
Maka puasa kita ini butuh pada istighfar dan amal sholeh yang banyak. Berapa kali kita merobek puasa kita dengan perkataan kotor kemudian kita menambalnya dengan istighfar, namun robekan tersebut sangat lebar sehingga tidak bisa ditambal lagi.
Berapa kali kita menjahit sobekan yang terdapat pada perisai tersebut dengan amal ibadah, namun pada akhirnya kita tetap merobeknya dengan pekerjaan maksiat.
Diriwayatkan bahwa sebagian salafus sholeh ketika selesai dari sholatnya, mereka membaca istighfar atas kelalaiannya dalam sholat tadi, sebagaimana seorang pendosa memohon ampun atas dosanya. Jika ini adalah contoh keadaan orang-orang sholeh dalam ibadah mereka, lalu bagaimana keadaan pendosa seperti kita ini dibandingkan kebiasaan mereka?
Karena itu, mari hidupkan istighfar, perbanyak bertobat di bulan Ramadhan sehingga Allah menyayangi kita dengan pandangan rahmat-Nya.
(rhs)