Kisah Anak Yatim dan Pelajaran Berlebaran dari Rasulullah SAW

Sabtu, 15 Mei 2021 - 14:14 WIB
loading...
A A A
Ketiga, anjuran mengasihi anak yatim. Apa yang dicontohkan Rasulullah di atas merupakan dorongan bagi umatnya untuk selalu menyantuni dan mengasihi anak yatim. Ada banyak sekali hadis-hadis nabis yang menjelaskan anjuran dan keutamaan menyantuni anak yatim.

Dalam satu hadis, Nabi bersabda,

أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا، وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا

Artinya, “Aku dan orang yang mengurus (menanggung) anak yatim (kedudukannya) di dalam surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan (kedua jarinya yaitu) telunjuk dan jari tengah serta agak merenggangkan keduanya.” (HR Imam Al-Bukhari).

Hadis di atas menunjukkan betapa besar keutamaan yang diperoleh orang yang mau mengurus anak yatim. Sampai-sampai, saking begitu dekatnya, diibaratkan seperti dua jari (jari teulunjuk dan jari tengah) yang begitu dekat. Pengibaratan ‘seperti kedua jari yang berdampingan’ ini menunjukkan balasan mulia bagi orang yang mengurusi akan yatim, yaitu cepat masuk surga dan kedudukan tertinggi di dalamnya.



Ibnu Batthal menjelaskan, bahwa berdasarkan hadis ini, orang yang mengurus anak yatim akan mendapatkan kedudukan tertinggi di akhirat, yaitu bersama Rasulullah SAW (lihat Fathul Bari, juz 13, hal 43).

Mari, jadikan momen Idul Fitri yang penuh bahagia ini, juga sebagai momen berbagi kebahagiaan terhadap sesama. Momen Idul Fitri merupakan momen berbahagia dan istimewa. Tapi akan lebih istimewa lagi jika kebahagiaan itu juga dirasakan oleh orang lain.
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1516 seconds (0.1#10.140)