Menggabung Puasa Qadha Ramadhan dan Puasa Syawal, Berikut Niatnya
loading...
A
A
A
Ali Musthafa Siregar
Mahasiswa Fakultas Syari'ah Universitas Al-Ahgaff Hadhramaut Yaman
Puasa merupakan termasuk ibadah paling utama dalam Islam. Puasa juga banyak mengandung kelebihan, baik itu dari segi ilmu agama ataupun ilmu kesehatan.
Sebaiknya seorang muslim yang taat itu memperbanyak puasa, baik itu puasa fardhu ataupun puasa sunnah. Puasa merupakan penjauh seseorang dari api neraka. Sebagaimana dalam hadis diterangkan:
«مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بَاعَدَ اللَّهُ تَعَالَى وَجْهَهُ عَنْ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا»
"Siapa yang berpuasa satu hari saja karena Allah ta'ala, niscaya Allah jauhkan ia dari api neraka dengan jarak kejauhan tujuh puluh tahun." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam Islam pelaksanaan puasa sunnah terbagi tiga:
1) Puasa sunnah setahun sekali
2) Puasa sunnah sebulan sekali
3) Puasa sunnah sepekan sekali
Termasuk dari puasa sunnah pertahunnya adalah puasa enam Syawal. Nabi Muhammad shallalllahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّال كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
"Barang siapa yang telah berpuasa ramadhan kemudian ia melanjutkannya dengan puasa enam Syawal, niscaya ia seperti puasa satu tahun". (HR. Muslim)
صِيَامُ شَهْرِ رَمَضَانَ بِعَشَرةِ أَشْهُرٍ وَصِيَامُ سِتَّةِ أَيَّامٍ بِشَهْرَيْنِ فَذلِكَ صِيَامُ السَّنَةِ
"Puasa satu bBulan Ramadhan seperti puasa sepuluh bulan, dan puasa enam hari seperti dua bulan, maka pahala keduanya seperti puasa setahun." (HR An-Nasaai)
Tata Cara Puasa Enam Syawal:
1. Dilaksanakan setelah hari raya pertama Idul Fithri, dan bersambung tidak terpisah-pisah, cara ini lebih afdhol.
2. Dengan cara terpisah-pisah, tetap hasil juga sunnahnya.
3. Berniat pada malam harinya.
Akan tetapi tidak sedikit orang-orang yang masih punya utang puasa Ramadhan, khususnya wanita dan mereka ingin menjalankan puasa sunnah tersebut.
Pertanyaannya:
Apakah boleh menggabung puasa qodho'an Ramadhan dengan puasa enam Syawal?
Jawaban:
Pada kasus ini Ulama berbeda pendapat. Berikut pendapat Ulama tentang hal ini:
1. Menurut Imam Ibnu Hajar, hasil puasa qadha Ramadhannya dan dapat pahala puasasunnahnya, akan tetapi tidak sempurna pahala puasa sunahnya.
2. Menurut Imam Romli, hasil puasa Qadha Ramadhannya dan dapat pahala puasa sunnahnya. Bahkan meskipun ia niat puasa Ramadhan di hari Tarwiyah dan Arafah tanpa niat puasa sunah tersebut, maka tetap dapat pahala puasa sunah itu.
3. Menurut Imam Abu Makhromah, puasa Qadha Ramadhan dan puasa sunnah keduanya tidak ada yang hasil. Tidak sah puasa sunnah seseorang, jika masih ada qadha Ramadhannya.
Bagi orang yang mengikut pendapat Imam Romli boleh baginya puasa qodho' Ramadhan beserta puasa sunnah enam Syawal. Qadha puasa Ramadhan sah dan dapat pahala sunnah enam Syawal tersebut.
Berikut lafaz niat Puasa Sunnah 6 hari Syawal digabung dengan Puasa Qadha Ramadhan.
Nawaitu Shouma Ghadin 'An Qadhooi Fardhi Syahri Romadhona wa 'An Sittin Min Syawwalin Lillahi Ta'ala
"Saya niat puasa esok hari dari mengqadha pardhu bulan ramadhan dan puasa enam syawal karena Allah Ta'ala."
Referensi:
1. I'aanah ath-Thoolibiin Juz 2 Hal. 252.
2. Hasyiah al-Bujairomi 'alaa al-Khotiib Juz 2 Hal. 404.
3. Fath al-Wahhaab Juz 1 Hal. 206.
4. Risaalah Fii Ahkaam Ash-Shiyaam Hal. 74.
5. Bughyah Al-Mustarsyidiin Hal. 113-114.
6. Tuhfah Al-Muhtaaj Juz 3 Hal 457.
Mahasiswa Fakultas Syari'ah Universitas Al-Ahgaff Hadhramaut Yaman
Puasa merupakan termasuk ibadah paling utama dalam Islam. Puasa juga banyak mengandung kelebihan, baik itu dari segi ilmu agama ataupun ilmu kesehatan.
Sebaiknya seorang muslim yang taat itu memperbanyak puasa, baik itu puasa fardhu ataupun puasa sunnah. Puasa merupakan penjauh seseorang dari api neraka. Sebagaimana dalam hadis diterangkan:
«مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بَاعَدَ اللَّهُ تَعَالَى وَجْهَهُ عَنْ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا»
"Siapa yang berpuasa satu hari saja karena Allah ta'ala, niscaya Allah jauhkan ia dari api neraka dengan jarak kejauhan tujuh puluh tahun." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam Islam pelaksanaan puasa sunnah terbagi tiga:
1) Puasa sunnah setahun sekali
2) Puasa sunnah sebulan sekali
3) Puasa sunnah sepekan sekali
Termasuk dari puasa sunnah pertahunnya adalah puasa enam Syawal. Nabi Muhammad shallalllahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّال كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
"Barang siapa yang telah berpuasa ramadhan kemudian ia melanjutkannya dengan puasa enam Syawal, niscaya ia seperti puasa satu tahun". (HR. Muslim)
صِيَامُ شَهْرِ رَمَضَانَ بِعَشَرةِ أَشْهُرٍ وَصِيَامُ سِتَّةِ أَيَّامٍ بِشَهْرَيْنِ فَذلِكَ صِيَامُ السَّنَةِ
"Puasa satu bBulan Ramadhan seperti puasa sepuluh bulan, dan puasa enam hari seperti dua bulan, maka pahala keduanya seperti puasa setahun." (HR An-Nasaai)
Tata Cara Puasa Enam Syawal:
1. Dilaksanakan setelah hari raya pertama Idul Fithri, dan bersambung tidak terpisah-pisah, cara ini lebih afdhol.
2. Dengan cara terpisah-pisah, tetap hasil juga sunnahnya.
3. Berniat pada malam harinya.
Akan tetapi tidak sedikit orang-orang yang masih punya utang puasa Ramadhan, khususnya wanita dan mereka ingin menjalankan puasa sunnah tersebut.
Pertanyaannya:
Apakah boleh menggabung puasa qodho'an Ramadhan dengan puasa enam Syawal?
Jawaban:
Pada kasus ini Ulama berbeda pendapat. Berikut pendapat Ulama tentang hal ini:
1. Menurut Imam Ibnu Hajar, hasil puasa qadha Ramadhannya dan dapat pahala puasasunnahnya, akan tetapi tidak sempurna pahala puasa sunahnya.
2. Menurut Imam Romli, hasil puasa Qadha Ramadhannya dan dapat pahala puasa sunnahnya. Bahkan meskipun ia niat puasa Ramadhan di hari Tarwiyah dan Arafah tanpa niat puasa sunah tersebut, maka tetap dapat pahala puasa sunah itu.
3. Menurut Imam Abu Makhromah, puasa Qadha Ramadhan dan puasa sunnah keduanya tidak ada yang hasil. Tidak sah puasa sunnah seseorang, jika masih ada qadha Ramadhannya.
Bagi orang yang mengikut pendapat Imam Romli boleh baginya puasa qodho' Ramadhan beserta puasa sunnah enam Syawal. Qadha puasa Ramadhan sah dan dapat pahala sunnah enam Syawal tersebut.
Berikut lafaz niat Puasa Sunnah 6 hari Syawal digabung dengan Puasa Qadha Ramadhan.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ وَعَنْ سِتٍّ مٍنْ شَوَّال لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Ghadin 'An Qadhooi Fardhi Syahri Romadhona wa 'An Sittin Min Syawwalin Lillahi Ta'ala
"Saya niat puasa esok hari dari mengqadha pardhu bulan ramadhan dan puasa enam syawal karena Allah Ta'ala."
Referensi:
1. I'aanah ath-Thoolibiin Juz 2 Hal. 252.
2. Hasyiah al-Bujairomi 'alaa al-Khotiib Juz 2 Hal. 404.
3. Fath al-Wahhaab Juz 1 Hal. 206.
4. Risaalah Fii Ahkaam Ash-Shiyaam Hal. 74.
5. Bughyah Al-Mustarsyidiin Hal. 113-114.
6. Tuhfah Al-Muhtaaj Juz 3 Hal 457.
(rhs)