KIsah Al-Masih Gadungan yang Membagi Dunia Menjadi 38 Bagian

Jum'at, 21 Mei 2021 - 19:29 WIB
loading...
A A A
Syabtay Zivi telah membentuk akidah Dunamah dalam delapan belas materi. Sedangkan materi keenam belas dan ketujuh belas adalah materi yang meniadi ciri utama.

Materi keenam belas menyebutkan; “Wajib bagi kalian untuk melakukan semua tradisi yang dilakukan oleh orang-orang Turki sebaik-baiknya, agar mereka tidak menyoroti kalian dan wajib pula bagi kalian untuk secara zahir tidak merasa keberatan menunaikan puasa Ramadhan atau berkurban. Dan siapa saja yang melakukan ini, maka hendaknya dia melakukannya di depan umum".

Sedangkan materi ketujuh belas menyebutkan; “Sesungguhnya pernikahan dengan mereka (kaum muslimin) adalah dilarang secara tegas.”

Syabtay adalah orang Yahudi pertama yang memberikan kabar gembira akan kembalinya orang-orang Bani Israel ke Palestina. Pada hakekatnya gerakan yang dilakukan oleh Syabtay Zivi ini adalah lebih tepat jika disebut sebagai gerakan politik yang melawan pemerintahan Utsmani dan bukan semata sebagai gerakan keagamaan.

Kelompok ini telah memberikan andil begitu besar dalam menghancurkan nilai-nilai Islam di dalam masyarakat Utsmani. Mereka bekerja keras untuk menebarkan kekufuran dan pemikiran-pemikiran yang aneh, dengan gencar menyebarkan gerakan Freemasonry dan dengan penuh semangat menyerukan penghapusan jilbab wanita-wanita muslimah. Merekalah yang senantiasa menyerukan free-sex antara laki-laki dan wanita khususnya di sekolah-sekolah.

Orang-orang Yahudi Dunamah memainkan peran yang sangat besar dalam mendukung kekuatan yang memusuhi Sultan Abdul Hamid ll dan berusaha melengserkan dari kursi kekuasaannya yang bergerak dari Salonika. Merekalah yang meracuni pemikiran para perwira militer muda. Mereka memiliki Koran-koran dan jurnal. Mereka masuk menyusup mencengkeram perekonomian pemerintahan Utsmani dan sektor-sektor lainnya yang ada pada pemerintahan Utsmani.

Sultan Abdul Hamid sendiri menyadari hakekat orang-orang Dunamah ini, sebagaimana hal ini ditegaskan oleh Jenderal Jawad Rif’at Arlakhan, saat dia mengomentari masalah ini; “Sesungguhnya satu-satunya orang dalam seluruh sejarah Turki yang mengetahui hakikat gerakan Zionis-Syabtaysme dan bahaya-bahayanya terhadap orang-orang Turki dan Islam, dan orang yang sangat gencar memeranginya dalam jangka waktu lama dengan model baru untuk membendung kejahatan mereka, tak lain adalah Sultan Abdul Hamid II. Seorang Sultan yang dengan gencar memerangi gerakan berbahaya ini dengan segala kecerdikan, tekad yang kuat dan dengan kemauan yang gigih selama 33 tahun. Dia memeranginya laksana seorang pahlawan perang.”

Pada hakekatnya Sultan Abdul Hamid telah berusaha untuk membiarkan Yahudi Dunamah ini hanya berada di Salonika dan jangan sampai ke Astana, karena ada kekhawatiran tidak mampu mengendalikan dan agar mereka tidak bebas melakukan gerakan. Sebagai hasil dari sikap serius dan tegas Sultan terhadap kalangan Yahudi Dunamah ini, maka mereka melakukan sikap memusuhi Sultan dengan bergerak membentuk publik opini dan menyusup ke dalam kalangan militer.

Selain itu, orang-orang Yahudi Dunamah melakukan kerja sama dengan anggota-anggota senior Freemasonry untuk menyingkirkannya. Mereka menggunakan slogan-slogan tertentu, seperti kebebasan dan kemerdekaan, demokrasi dan penyingkiran sang diktator Sultan Abdul Hamid II. Atas dasar inilah, mereka berusaha untuk melakukan perpecahan di kalangan tentara.

Sedangkan tujuan dari dilakukannya gerakan ini adalah agar orang-orang Yahudi bisa bertempat tinggal di Palestina. Orang-orang Yahudi Dunamah ini diianggap sebagai pintu pertama dan menjadi pondasi gerakan Yahudi internasional.
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3274 seconds (0.1#10.140)