Matahari Lintasi Kakbah Pada 27 dan 28 Mei, Waktunya Meluruskan Arah Kiblat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kementerian Agama (Kemenag) Agus Salim mengatakan, akan terjadi Istiwa A'zham atau Rashdul Qiblah pada Kamis dan Jumat (27-28/5/2021).Istiwa A'zham adalah peristiwa di mana waktu matahari di atas Ka'bah yakni bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat .
Menurutnya, matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA.
"Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Ka'bah," kata Agus dalam keterangan pers, Rabu (26/5/2021).
Baca juga: Jelang Gerhana Bulan Total, MUI Ajak Muslim Kerjakan Ibadah Sunah
Peristiwa ini bisa digunakan umat Islam guna membuktikan kembali arah kiblatnya dengan cara menyesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat Rashdul Qiblah. Berikut hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembuktian arah kiblat, yaitu:
1. Pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan Lot/Bandul
2. Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata
3. Jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom.
Baca juga: Hajar Aswad, Batu Indah di Kakbah yang Dicium Nabi Muhammad SAW
Menurutnya, matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA.
"Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Ka'bah," kata Agus dalam keterangan pers, Rabu (26/5/2021).
Baca juga: Jelang Gerhana Bulan Total, MUI Ajak Muslim Kerjakan Ibadah Sunah
Peristiwa ini bisa digunakan umat Islam guna membuktikan kembali arah kiblatnya dengan cara menyesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat Rashdul Qiblah. Berikut hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembuktian arah kiblat, yaitu:
1. Pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan Lot/Bandul
2. Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata
3. Jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom.
Baca juga: Hajar Aswad, Batu Indah di Kakbah yang Dicium Nabi Muhammad SAW
(abd)