Selamat Idul Fitri, Indahnya Toleransi dan Saling Memaafkan

Minggu, 24 Mei 2020 - 09:00 WIB
loading...
Selamat Idul Fitri, Indahnya Toleransi dan Saling Memaafkan
Idul Fitri merupakan hari-hari tasyrik yang berarti hari menikmati makan dan minum. Di hari ini umat Islam diharamkan untuk berpuasa. Foto/dok SINDOnews
A A A
Hari ini umat Islam di seluruh dunia merayakan hari kemenangan Idul Fitri 1441 Hijriyah. Disebut hari kemenangan karena kaum muslimin telah berjuang mengekang nafsu selama sebulan penuh.

Disebut Idul Fitri , karena hari raya ini dirayakan bersamaan dengan keadaan kaum muslimin yang tidak lagi berpuasa Ramadhan. Idul Fitri merupakan hari-hari tasyrik yang berarti hari menikmati makan dan minum. Di hari ini umat Islam diharamkan untuk berpuasa. (Baca Juga: Merayakan Idul Fitri dalam Kesunyian)

Kegembiraan merayakan Idul Fitri kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena pandemi wabah Covid-19 . Meski berada dalam situasi pandemi, hal ini tidak menyurutkan kaum muslimin untuk bergembira dan saling memaafkan satu dengan yang lain.

"Siapa yang bergaul dengan banyak orang dengan sikap toleran maka dia akan menikmati kehidupan," kata Ustaz Muchlis Al-Mughni , dai yang pernah menimba ilmu di Al-Azhar Mesir kepada SINDOnews, Sabtu (23/5/2020).

Ustaz Muchlis mengatakan, tidak ada sesuatu yang bisa mengubah kezaliman menjadi keadilan kecuali sikap toleran dan memaafkan. Sikap toleransi ini merupakan bagian dari keadilan.(Baca Juga: Jangan Gagal Paham, Begini Hukum Bermaaf-maafan Saat Lebaran)

"Jika ada saudaramu berbuat seuatu yang kamu tidak suka maka carilah alasan pembenarannya, jika tidak kamu temukan maka katakan pada dirimu, 'boleh jadi dia berbuat demikian karena alasan yang tidak aku ketahui'," kata Dai yang juga Imam Masjid Cut Meutia Menteng Jakarta Pusat ini.

Kehidupan terasa lebih singkat jika dhabiskan untuk mencatat kesalahan orang lain atau menebar benih permusuhan di antara manusia. Toleran dan memaafkan adalah ketika engkau melihat cahaya Allah di sekelilingmu, bagaimanapun kelakuan manusia, maka toleran dan memaafkan adalah obat mujarabnya.

"Jika keburukan dibalas dengan keburukan maka sampai kapan keburukan itu akan berakhir. Toleran dan maafkanlah, manusia tetap manusia dan dia bisa berbuat salah," terang Ustaz Muchlis .(Baca Juga: Lebaran di Tengah Pandemi)

Akhir kalam, orang yang paling berakal adalah orang yang paling toleran dan pemaaf. Toleran dan memaafkan adalah jalan pengantar ke surga.

رَبَّنَااغْفِرْلَنَا، وَ ِلاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلاِيْمَانِ، وَلاَتَجْعَلْ فِى قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا، رَبَّنَا اِنَّكَ رَئُوْفٌ رَحِيْمٌ


"Ya Tuhan kami, berilah kami ampunan dan juga kepada saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami. Dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman, Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang". (QS Al-Hasyr ayat 10).

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah. Semoga Allah Ta'ala menerima semua amal ibadah kita dan menghapus semua dosa kita serta menjadikan kita orang sukses yang diridhai Allah Ta'ala. Allahumma Aamiin.(Baca Juga: Hukum Mengucapkan Minal 'Aidin Wal Faizin Saat Lebaran)
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2338 seconds (0.1#10.140)