Haji Wada (2): Rasulullah SAW Sempat Marah Karena Perintahnya Tidak Diikuti
loading...
A
A
A
"Kenapa jadi marah?"
"Bagaimana takkan marah, aku memerintahkan sesuatu tidak dijalankan."
Ketika ada salah seorang sahabat menemuinya ia masih dalam keadaan marah. "Rasulullah," katanya, "orang yang membuat tuan jadi marah akan masuk neraka."
Ketika itu Rasul menjawab: "Tidak kau ketahui, bahwa aku memerintahkan sesuatu kepada mereka tapi mereka masih ragu-ragu? Jika aku menghadapi tugasku, aku takkan pernah mundur! Aku tidak membawa ternak kurban itu kemari sebelum aku membelinya. Sesudah itu aku melepaskan ihram seperti mereka juga," demikian Muslim seperti dikutip Haekal melaporkan.
Setelah kaum Muslimin mengetahui, bahwa Rasulullah sampai marah, ribuan mereka segera melepaskan pakaian ihramnya dengan perasaan menyesal sekali. Juga isteri-isteri Nabi, Fatimah puterinya seperti yang lain juga melepaskan pakaian ihramnya. Yang masih mengenakan ihram hanya mereka yang membawa ternak
kurban.
Sementara kaum Muslimin sedang menunaikan ibadah haji, Ali pun kembali dari ekspedisinya ke Yaman. Ia sudah mengenakan pula pakaian ihram sebagai persiapan pergi haji setelah diketahuinya bahwa Rasulullah memimpin jamaah berhaji. Ketika ia menemui Fatimah dan dilihatnya sudah melepaskan kain ihram, hal itu ditanyakannya. Fatimah menerangkan bahwa Nabi memerintahkan mereka supaya melepaskan ihram itu waktu umrah.
Ia pun segera pergi menemui Nabi, hendak melaporkan hasil perjalanannya ke Yaman. Selesai laporan itu Nabi berkata: "Pergilah bertawaf di Ka'bah kemudian lepaskan ihrammu seperti teman-temanmu yang lain."
"Rasulullah"' kata Ali, "saya sudah mengucapkah ihlal seperti yang tuan ucapkan."
"Kembalilah dan lepaskan ihrammu seperti dilakukan teman-temanmu yang lain," kata Nabi lagi.
"Rasulullah," demikian Ali berkata, "ketika saya mengenakan ihram, saya sudah berkata begini: Allahumma Ya Allah, saya berihlal seperti yang dilakukan oleh NabiMu, HambaMu dan RasulMu Nabi Muhammad SAW."
Nabi bertanya, kalau-kalau dia sudah mempunyai binatang kurban. Setelah oleh Ali dijawab tidak, Nabi Muhammad SAW membagikan binatang kurban yang dibawanya itu kepada Ali. Dengan demikian Ali tetap mengenakan ihram dan melakukan manasik haji akbar sampai selesai. (Bersambung)
"Bagaimana takkan marah, aku memerintahkan sesuatu tidak dijalankan."
Ketika ada salah seorang sahabat menemuinya ia masih dalam keadaan marah. "Rasulullah," katanya, "orang yang membuat tuan jadi marah akan masuk neraka."
Ketika itu Rasul menjawab: "Tidak kau ketahui, bahwa aku memerintahkan sesuatu kepada mereka tapi mereka masih ragu-ragu? Jika aku menghadapi tugasku, aku takkan pernah mundur! Aku tidak membawa ternak kurban itu kemari sebelum aku membelinya. Sesudah itu aku melepaskan ihram seperti mereka juga," demikian Muslim seperti dikutip Haekal melaporkan.
Setelah kaum Muslimin mengetahui, bahwa Rasulullah sampai marah, ribuan mereka segera melepaskan pakaian ihramnya dengan perasaan menyesal sekali. Juga isteri-isteri Nabi, Fatimah puterinya seperti yang lain juga melepaskan pakaian ihramnya. Yang masih mengenakan ihram hanya mereka yang membawa ternak
kurban.
Sementara kaum Muslimin sedang menunaikan ibadah haji, Ali pun kembali dari ekspedisinya ke Yaman. Ia sudah mengenakan pula pakaian ihram sebagai persiapan pergi haji setelah diketahuinya bahwa Rasulullah memimpin jamaah berhaji. Ketika ia menemui Fatimah dan dilihatnya sudah melepaskan kain ihram, hal itu ditanyakannya. Fatimah menerangkan bahwa Nabi memerintahkan mereka supaya melepaskan ihram itu waktu umrah.
Ia pun segera pergi menemui Nabi, hendak melaporkan hasil perjalanannya ke Yaman. Selesai laporan itu Nabi berkata: "Pergilah bertawaf di Ka'bah kemudian lepaskan ihrammu seperti teman-temanmu yang lain."
"Rasulullah"' kata Ali, "saya sudah mengucapkah ihlal seperti yang tuan ucapkan."
"Kembalilah dan lepaskan ihrammu seperti dilakukan teman-temanmu yang lain," kata Nabi lagi.
"Rasulullah," demikian Ali berkata, "ketika saya mengenakan ihram, saya sudah berkata begini: Allahumma Ya Allah, saya berihlal seperti yang dilakukan oleh NabiMu, HambaMu dan RasulMu Nabi Muhammad SAW."
Nabi bertanya, kalau-kalau dia sudah mempunyai binatang kurban. Setelah oleh Ali dijawab tidak, Nabi Muhammad SAW membagikan binatang kurban yang dibawanya itu kepada Ali. Dengan demikian Ali tetap mengenakan ihram dan melakukan manasik haji akbar sampai selesai. (Bersambung)
(mhy)