Tanda Kebaikan dalam Rumah Tangga adalah Akhlak dan Kelembutan

Sabtu, 26 Juni 2021 - 05:00 WIB
loading...
Tanda Kebaikan dalam Rumah Tangga adalah Akhlak dan Kelembutan
ilustrasi. Foto istimewa
A A A
Akhlak dan kelembutan adalah modal utama keluarga bahagia . Karena itu, suami dan istri serta anak-anak harus senantiasa menjaga kebaikan akhlak dalam rumah tangga. Dan, ulama sudah memberi panduan dalam jalan kebaikan ini.

Dalam kitab Ighatsatul Lahafan, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

فِيْ الْقُرْآنِ فِيْ مَوَاضِعَ كَثِيْرَةٍ يُخْبِرُ سُبْحَانَهُ أَنَّ أَهْلَ السَّعَادَةِ هُمُ الَّذِيْنَ عَرَفُوْا الْحَقَّ وَاتَّبَعُوْهُ، وَأَنَّ أَهْلَ الشَّقَاوَةِ هُمُ الَّذِيْنَ جَهِلُوْا الْحَقَّ وَضَلُّوْا عَنْهُ، أَوْ خَالَفُوْهُ وَاتَّبَعُوْا غَيْرَهُ.

"Dalam Al-Qur'an di banyak tempat Allah Subhanahu wa Ta'ala mengabarkan bahwa orang-orang yang berbahagia adalah mereka yang mengetahui kebenaran dan mengikutinya, sedangkan orang-orang yang sengsara adalah yang tidak mengetahui kebenaran dan tersesat darinya, atau menyelisihinya dan mengikuti selainnya."



Jadi, para ulama sudah memberikan panduan tentang arah kebenaran dalam kehidupan ini. Termasuk jalan kebaikan dalam rumah tangga. Rumah tangga yang baik akan dipenuhi akhlak karimah dan kelembutan di dalamnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ اللهَ إِذَا ارَادَ بِاهْلِ بَيْتٍ خَيْرًا أَدْخَلَ عَلَيْهِم الرِّفْقَ

“Sesungguhnya jika Allah menghendaki kebaikan bagi sebuah keluarga maka Allah akan memasukan kelembutan kepada mereka..” (HR Ahmad)



Sehingga, setiap muslim dalam rumah tangganya haruslah instropeksi jika selama ini rumah tangganya dipenuhi hubungan saling durhaka. Baik antara suami dan istri atau antara anak dan orang tua.

Renungkanlah kondisi rumah tangga setiap muslim. Jika selalu dipenuhi dengan suara keras, lantang, kekasaran, atau teriak-teriak, maka harus muhasabah, cepat perbaiki diri. Atau di rumah tangga kerap ada bentakan, pukulan terhadap anak-anak, ditambah dengan jeritan anak-anakmu, bahkan istri berani mengangkat suara tinggi di hadapan suami, maka hal ini juga sangat tidak baik.



Kondisi itu sangat jauh dari kebaikan. Segeralah mengubah sikap. Perbaiki kondisi rumah dengan akhlak dan kelembutan, penuhi dengan senyuman. Kalau sudah seperti itu, niscaya Allah menebar kebaikan dalam keluarga muslimin. Bahkan menurut Asy Syaikh Abdul Malik Ar Ramdhani, yang dinukil dari buku Al Mau’izhah Al Hasanah fil Akhlaaqil Hasanah, akhlak itu barometer kebaikan dalam rumah tangga.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

“خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي”

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Dan akulah yang paling baik di antara kalian terhadap keluargaku.” (H.R. Tirmidzi).



Mungkin sebagian orang bertanya, kenapa Rasulullah menjadikan hubungan seorang kepala keluarga dengan anak istrinya menjadi barometer baiknya seseorang? Penjelasannya adalah watak asli seseorang itu akan lebih ketahuan ketika dia berada di rumahnya. Ini adalah sebuah kaidah yang tidak diragukan lagi.

Seseorang bisa saja berpura-pura berakhlak baik di luar rumah, kemudian bersabar mempertahankan kepura-puraannya itu. Karena interaksi dia di luar rumah itu hanya sedikit saja. Mungkin interaksinya bersama si A cuma setengah jam, bersama si B satu jam, bersama si C bisa jadi lebih atau kurang daripada itu.

Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1847 seconds (0.1#10.140)