Ini Dalil Mendoakan Mayit dengan Membaca Al-Fatihah

Senin, 12 Juli 2021 - 19:47 WIB
loading...
Ini Dalil Mendoakan Mayit dengan Membaca Al-Fatihah
Mendoakan mayit dengan membaca Al-Fatihah adalah salah satu amalan yang dianjurkan. Foto pemakaman Baqi Madinah/Ist
A A A
Anjuran mendoakan mayit (orang yang sudah meninggal dunia) merupakan bagian dari perintah syariat. Ada yang bertanya, apakah ada dasar hukum mendoakan orang yang meninggal dengan membaca Surah Al-Fatihah?

Berikut ini kami jelaskan Dalil anjuran membaca Surah Al-Fatihah untuk mayit. Untuk diketahui, mendoakan orang yang meninggal termasuk adab mulia.



Perintah mendoakan kebaikan kepada yang sudah wafat disebutkan dalam Al-Qur'an:

وَٱلَّذِينَ جَآءُو مِنۢ بَعۡدِهِمۡ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لَنَا وَلِإِخۡوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلۡإِيمَٰنِ وَلَا تَجۡعَلۡ فِي قُلُوبِنَا غِلّٗا لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٞ رَّحِيمٌ

"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang." (Surat Al-Hasyr, Ayat 10)

Satu kekeliruan besar jika kita enggan mendoakan mayit karena menganggap amalan orang yang meninggal telah terputus.

Ustaz Farid Nu'man Hasan menjelaskan, mendoakan mayit dengan membaca Al-Fatihah dibolehkan menurut mayoritas salaf. Dalilnya adalah hadis Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berikut:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ إِذَا مَاتَ أَحَدُكُمْ فَلاَ تَحْبِسُوْهُ وَأَسْرِعُوْا بِهِ إِلَى قَبْرِهِ وَلْيُقْرَأْ عِنْدَ رَأْسِهِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَعِنْدَ رِجْلَيْهِ بِخَاتِمَةِ سُوْرَةِ الْبَقَرَةِ فِي قَبْرِهِ

"Diriwayatkan dari Ibnu Umar, Beliau berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Jika di antara kalian ada yang meninggal, maka janganlah diakhirkan, segeralah dimakamkan. Dan bacakanlah di samping kuburnya, Surat Al-Fatihah di dekat kepala dan ayat terakhir Surat Al-Baqarah di dekat kakinya". (HR. At Thabarani dalam Al Mu'jam Al Kabir No. 13613, Al Baihaqi dalam Syu'ab Al Iman No. 9294)

Al-Hafidz Ibnu Hajar Al 'Asqalani, imam pakar hadits di zamannya menyatakan bahwa status hadis di atas adalah Hasan. (Fathul Bari, 3/184). Penghasanan ini juga diikuti oleh: Imam Badruddin Al 'Ainiy. ('Umdatul Qari, 12/382). Imam Ash Shan'ani (Subulussalam, 2/106). Syaikh Az Zurqani (Syarh Az Zurqaniy, 2/127)

Hadis Hasan ini sah dijadikan hujjah. Begitu jelas pula hadits ini menunjukkan perintah membaca Al-Fatihah dan akhir Al- Baqarah untuk jenazah yang sudah dikubur.

Syekh Abdullah Al-Bassam rahimahullah berkata (Beliau meringkas dari Imam Ibnul Qayyim):

فمذهب الإمام أحمد و جمهور السلف وصولها

Madzhab Imam Ahmad dan mayoritas ulama salaf berpendapat sampainya (pahala buat mayit). (Taudhihul Ahkam, 2/19)

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga diperintahkan dengan ayat Al-Qur'an:

وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

"Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan." (QS. Muhammad: 19)

Wallahu A'lam

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3316 seconds (0.1#10.140)